Setelah lahir ke dunia, anak membutuhkan vaksin atau imunisasi untuk melindungi dirinya yang masih rentan terkena paparan virus dan bakteri. Ada beragam jenis jenis imunisasi yang harus didapatkan si kecil sesuai dengan usianya.
Anjuran imunisasi pun sebenarnya sudah ramai disampaikan para pakar dan organisasi kesehatan. Namun, sayangnya saat ini masih banyak orangtua yang kurang sadar akan pentingnya imunisasi untuk anak.
Padahal, sangat rugi jika anak tidak mendapatkan imunisasi, karena bisa menyebabkan mereka mudah tertular penyakit berbahaya. Pasalnya, anak-anak yang tidak imunisasi tidak memiliki kekebalan tubuh untuk melawan penyakit.
Artikel terkait : Kenapa harus vaksin? Dokter Apin jelaskan pentingnya imunisasi untuk bayi
Berdasarkan infromasi yang dikutip dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, program imunisasi merupakan salah satu upaya pencegahan terjangkitnya penyakit tertentu, yaitu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), di antaranya:
- Tuberkulosis
- Difteri
- Tetanus
- Hepatitis B
- Polio
- Campak
Jenis jenis imunisasi untuk anak berdasarkan usianya
Kemenkes RI mengubah konsep imunisasi dasar lengkap menjadi imunisasi rutin lengkap. Imunisasi dasar lengkap terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan, karena imunisasi dasar saja tidak cukup, diperlukan imunisasi lanjutan untuk mempertahankan tingkat kekebalan tubuh yang optimal.
Pemberian imunisasi pun harus sesuai dengan usia si kecil. Bagi Bunda yang masih bingung tentang imunisasi apa saja yang harus diberikan pada buah hati tersayang, berikut inilah jenis jenis imunisasi yang dianjurkan oleh Kemenkes RI.
Usia | Jenis Imunisasi yang Diberikan |
kurang dari 24 jam atau 0-7 hari | Hepatitis B |
1 Bulan | BCG, Polio 1 |
2 Bulan | DPT-HB1, Polio 2 |
3 Bulan | DPT-HB2, Polio 3 |
4 Bulan | DPT-HB3, Polio 4 |
9 Bulan | Campak atau MR |
Imunisasi Lanjutan
- Bayi dibawah usia 2 tahun (Baduta) atau dibawah 18 bulan, diberikan imunisasi DPT-HB-Hib dan Campak/MR
- Kelas 1 SD/madrasah/sederajat, diberikan imunisasi DT dan Campak/MR
- Lalu, kelas 2 dan 5 SD/madrasah/sederajat, diberikan imunisasi Td
Fungsi dari setiap jenis imunisasi atau vaksin
1. Vaksin Hepatitis B (HB)
Diberikan untuk mencegah penyakit Hepatitis B yang menyebabkan pengerasan hati, sehingga memiliki risiko berujung pada kegagalan fungsi hati dan kanker hati.
2. BCG
Tujuannya untuk mencegah penyakit tuberkulosis.
3. Polio tetes
Imunisasi polio tetes diberikan 4 kali pada usia 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan untuk mencegah si kecil mengalami lumpuh layu.
4. Polio suntik
Pemberian imunisasi polio suntik yaitu 1 kali pada usia 4 bulan, agar kekebalan tubuh yang terbentuk semakin sempurna.
5. Campak
Diberikan untuk mencegah penyakit campak yang dapat mengakitbakan radang paru berat (pneumonia), diare dan menyerang otak.
6. MR
Tujuan diberikan imunisasi MR yaitu untuk mencegah penyakit campak sekaligus rubella.
7. Vaksin DPT-HB-HIB
Untuk mencegah 6 penyakit, yakni Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, serta radang paru (Pneumonia) dan radang selaput otak (Meningitis) yang disebabkan oleh infeksi kuman Hib.
Perbedaan imunisasi subsidi dan nonsubsidi
Masih terkait tentang imunisasi, pemerintah telah membagi imunisasi ke dalam dua kelompok, yaitu yang bersubsidi dan nonsubsidi. Perbedaan 2 kelompok ini yaitu pada tingkat urgensi imunisasi dan tingkat penularan serta rasio kematian yang dapat terjadi jika penyakit itu tidak dicegah.
Berikut ini adalah contoh vaksin bersubsidi:
- Hepatitis B (HB)
- BCG
- DPT-HB-Hib
- Vaksin polio
- Campak
Sedangkan untuk vaksin nonsubsidi, berikut di antaranya:
- Influenza
- Hepatitis A
- Dengue
- Gondongan
- Rubella
- Cacar air
- Tuberkolosis
- Meningitis
- Pneumonia
- Tifoid
- Kanker serviks
- Japanese encephalitis (tidak diwajibkan bagi mereka yang bukan berada di wilayah endemik)
Meskipun tidak bersubsidi, tapi vaksin ini tetap perlu diberikan pada buah hati Parents.
Demikian informasi terkait jenis jenis imunisasi yang patut Parents ketahui demi menjaga kesehatan anak. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.