Bagi Parents yang baru memiliki buah hati, mungkin agak bingung untuk mengenali jenis BAB bayi. Pasalnya, kadang kala si kecil mengeluarkan BAB atau fases dengan warna yang berbeda-beda, bisa saja hitam, kuning, cokelat, dan lainnya.
Adanya perbedaan warna ini tidak harus terlalu dikhawatirkan. Menurut Bob Issenman selaku dokter spesialis anak, hampir semua kotoran itu normal. Warna yang berbeda bisa berarti terdapat lebih banyak atau lebih sedikit pigmen yang terangkat selama proses pencernaan pada bayi.
“Salah satu hal terpenting bagi bayi baru lahir adalah mereka tetap buang air besar. Itu menandakan saluran pencernaan berfungsi sebagaimana mestinya. Hampir semuanya (jenis) normal,” kata kepala gastroenterologi dan nutrisi pediatrik di Rumah Sakit Anak McMaster di Hamilton, Ontario itu, melansir dari Today’s Parents.
Artikel Terkait: Begini kondisi BAB bayi usia 0-6 bulan, Parents wajib tahu!
Meski demikian, agar lebih mengetahui berbagai jenis BAB bayi, Bunda dapat melihat daftar 12 jenis BAB bayi mulai dari warna, tekstur, hingga tanda bahaya. Bunda bisa simak daftarnya di bawah ini.
12 Jenis BAB Bayi yang Perlu Parents Ketahui
1. BAB Bayi Baru Lahir
Melansir dari laman resmi Blank Children’s Hospital, kotoran atau BAB bayi akan terlihat sangat berbeda selama beberapa hari pertama setelah ia lahir. Bayi yang baru lahir biasanya memiliki kotoran berwarna hitam kehijauan dan terasa lengket menyerupai oli motor. Jenis BAB ini disebut mekonium.
BAB bayi yang baru lahir terdiri dari cairan ketuban, lendir, sel kulit dan benda lain yang tertelan ke dalam rahim. Namun, dua hingga empat hari setelah lahir, BAB bayi akan cenderung berwarna hijau dan tidak terlalu lengket dibandingkan mekonium. Ini disebut dengan BAB Transisi.
2. BAB Bayi yang Disusui
Jika berwarna kuning mustard, hijau, atau coklat, maka jenis BAB ini dianggap normal bagi bayi yang masih disusui atau diberi ASI. Selain itu, BAB bayi yang disusui biasanya memiliki tekstur berbiji dan terlihat pucat serta mungkin cukup encer sehingga menyerupai diare. Namun, BAB bayi masih diberi ASI yang sehat akan berbau harum, tidak seperti bau buang air besar biasa.
3. BAB Bayi yang Minum Susu Formula
Kotoran bayi yang diberi susu formula sehat biasanya berwarna kuning atau coklat, serta pucat seperti selai kacang. Bayi yang diberi minum susu formula juga akan mengalami frekuensi buang air besar yang lebih sedikit, tetapi lebih besar dan lebih berbau jika dibangdingkan dengan bayi yang hanya diberi ASI.
4. BAB Bayi dengan Makanan Tercerna Sebagian
Bunda perlu tahu bahwa tidak semua makanan dapat dicerna sepenuhnya oleh bayi. Beberapa jenis makanan akan mengalir melalui usus dengan begitu cepat sehingga tidak terurai sepenuhnya. Inilah yang dapat menyebabkan gumpalan makanan muncul di kotoran bayi, bahkan warna kotorannya terlihat tidak seperti biasa, hingga akan mengejutkan bagi Bunda.
5. BAB Si Kecil Berwarna Hijau
Biasanya, BAB bayi akan berwarna hijau jika diberi suplemen zat besi. Tidak hanya itu, BAB bayi berwarna hijau juga lebih mungkin terjadi jika Bunda memberikan makanan padat berwarna hijau ke dalam makanan bayi, seperti bubur kacang polong, bayam, dan kacang-kacangan. BAB yang berwarna hijau dapat muncul pada bayi berusia sekitar 4-6 bulan.
6. BAB Bayi Berwarna Oranye, Kuning, dan Cokelat
BAB bayi yang berwarna oranye, kuning, atau cokelat akan dialami oleh bayi yang disusui dan diberi susu botol. Namun, jangan khawatir, ini adalah hal yang normal.
7. Darah Hitam di Feses Si Kecil
Apabila Bunda melihat adanya sedikit bercak darah hitam di dalam BAB bayi, itu berarti bayi telah mencerna darah ketika ia menyusui. Puting susu Bunda yang mungkin pecah-pecah dan berdarah dapat menyebabkan hal ini.
Meskipun tidak menimbulkan ancaman bagi bayi, tetapi ada baiknya jika Bunda segera berkonsultasi dengan dokter guna memastikan apakah darah tersebut merupakan gejala dari sesuatu yang lebih serius atau tidak.
Artikel Terkait: Bayi Susah BAB? Bagaimana Mengatasinya?
Selain dari 7 jenis BAB bayi yang telah disebutkan di atas, ada 5 jenis lainnya yang patut Bunda waspadai. Pasalnya, tanda-tanda dari jenis BAB seperti ini bisa saja ada risiko tertentu bagi bayi. Segera hubungi dokter jika Bunda melihat salah satu dari tanda-tanda bahaya pada BAB bayi berikut ini:
8. Feses Si Kecil Berair
Jika BAB bayi berair, ini berarti bayi mengalami diare. Kotoran bayi juga akan berwarna hijau, kuning, atau cokelat. Ini bisa menjadi indikasi adanya infeksi atau alergi pada pencernaan bayi. Kondisi seperti ini harus segera diberi pengobatan yang tepat. Jika tidak, maka dapat menyebabkan bayi dehidrasi.
9. BAB Bayi Keras Seperti Kerikil
Jika kotoran bayi terasa keras dan terlihat seperti kerikil, maka ini menjadi pertanda bahwa bayi mungkin mengalami sembelit. Bayi bisa menjadi sembelit saat ia dikenalkan dengan makanan padat.
Selain itu, kotoran (feses) yang keras pada bayi juga bisa menjadi tanda kepekaan terhadap konsumsi susu atau kedelai, atau kurangnya toleransi terhadap sesuatu yang terkandung di dalam ASI atau susu formula.
Artikel Terkait: Warna BAB bayi abu-abu pucat, normal atau bahaya? Ini penjelasannya!
10. Darah Merah di BAB Bayi
Meskipun BAB bayi bisa berubah menjadi berwarna merah karena sesuatu yang ia makan atau minum, seperti tomat, tetapi jenis BAB bayi yang seperti ini bisa juga menjadi tanda adanya darah pada kotorannya. Bunda harus segera menemui dokter jika melihat tanda-tanda ini.
11. Lendir di BAB Buah Hati Parents
Bunda sebaiknya waspada jika melihat adanya garis-garis berlendir berwarna hijau dengan benang berkilau di kotoran bayi. Lendir pada kotoran bayi ini bisa menjadi pertanda terjadinya infeksi.
12. BAB Bayi Berwarna Putih atau Pucat
Jenis BAB bayi yang terakhir adalah berwarna putih atau pucat. Ini bisa menjadi tanda peringatan bahwa bayi tidak mencerna makanan dengan baik. Warna putih bisa diakibatkan karena kurangnya empedu dari hati untuk mencerna makanan pada bayi.
Nah, Bunda, itulah 12 jenis BAB bayi yang wajib diketahui. Jika mengalami tanda-tanda yang berbahaya, Bunda harus segera menghubungi dokter, ya!