Patahan jarum 3 cm tertinggal di vagina pasca melahirkan, ibu ini harus dioperasi lagi

Ibu ini tidak merasakan sakit meski hasil rontgen menunjukkan ada patahan jarum dalam vaginanya.

Pada persalinan normal (vaginal birth), bayi membutuhkan jalan lahir yang cukup agar ia dapat keluar dengan mudah dari tubuh Bunda. Tak jarang pada persalinan pertama banyak ibu yang mengalami robekan cukup besar sehingga harus mendapatkan jahitan pasca melahirkan normal.

Seorang ibu asal Cepu, Jawa Tengah bernama Sunti Suprapti (24) juga baru saja menjalani persalinan normal. Namun apesnya, jarum yang digunakan untuk membuat jahitan pasca melahirkan normal tersebut patah dan tertinggal di dalam vagina.

Patahan jarum tertinggal saat membuat jahitan pasca melahirkan normal

Menurut kakak kandung Sunti, Nurul Sudijah, adiknya pergi ke Puskesmas Cepu pada hari Jumat sore tanggal 16 Maret 2018 dengan didampingi keluarga. “Sabtu dini hari pukul 00.05 WIB bayinya lahir dengan selamat,” ujar Nurul kepada Kompas.

Setelah persalinan, seorang bidan berinisial G menjahit luka robekan pada area jalan lahir. Entah apa yang terjadi, jarum yang digunakan untuk membuat jahitan pasca melahirkan normal ternyata patah.

Kemudian, bidan G meminta jarum lagi kepada petugas medis lain demi menyelesaikan proses menjahit. Selesai menjahit, sang bidan berusaha mencari-cari patahan jarum di lantai dan sekitarnya.

Sayangnya patahan tersebut tidak berhasil ditemukan. Bidan G pun berusaha memantau kondisi Sunti.

“Memasuki Subuh, bidan kembali menanyakan kepada adik saya apakah merasakan sakit setelah dijahit. Adik saya tetap menjawab tidak merasakan sakit,” ujar Nurul.

Mendengar jawaban Sunti, bidan semakin penasaran ke mana hilangnya patahan jarum tersebut.

“Apa mungkin tertinggal di dalam ya,” kata Nurul menirukan perkataan bidan saat itu.

Hasil rontgent menunjukkan adanya patahan jarum 3 cm

Sabtu, 17 Maret 2018, Sunti diperbolehkan pulang. Bidan G kembali menanyakan apakah Sunti merasakan sakit terutama di area yang baru saja dijahit, tetapi ia masih menjawab tidak sakit.

Sunti diwajibkan melakukan kontrol, bahkan bidan dari puskesmas Cepu mendatangi rumah keluarga Sunti untuk menanyakan perkembangan kondisi kesehatannya. Senin, 19 Maret 2018, Sunti kembali ke puskesmas untuk melakukan pemeriksaan.

Oleh pihak puskesmas, Sunti diberikan surat rujukan untuk melakukan rontgen di klinik laboraturium Patra Medica. Ternyata, hasilnya positif ada patahan jarum sepanjang 3 cm tertinggal di dalam vagina Sunti.

Sorenya, Sunti dirujuk ke RSU Cepu untuk melaksanakan operasi mengambil patahan jarum berukuran 3 sentimeter.

Saat ini kondisi Sunti dan bayinya baik-baik saja. Ia tidak ingin mempermasalahkan insiden patahan jarum tertinggal karena pihak Puskesmas Cepu mau bertanggung jawab membayar semuanya.

Mengapa jahitan pasca melahirkan normal dibutuhkan?

Perineum atau area antara pembukaan vagina dengan anus harus merenggang banyak ketika melahirkan normal (vaginal birth). Beberapa ibu mungkin mengalami memar karena tekanan dari kepala bayi.

Namun, perineum juga bisa robek sedikit saat Anda mendorong bayi keluar. Robekan ini terjadi pada 9 dari 10 ibu hamil yang melahirkan normal sehingga kondisi ini cukup umum terjadi.

Seberapa sakit robekan tersebut tergantung seberapa besar luka robekannya. Robekan kecil di permukaan kulit yang disebut sebagai robekan tingkat pertama tidak membutuhkan jahitan pasca melahirkan normal.

Robekan tingkat pertama ini akan sembuh dengan sendirinya. Robekan tingkat kedua mencapai area otot perineum sehingga harus dijahit.

Robekan tingkat ketiga dan keempat menjadi lebih dalam dan memengaruhi jaringan di sekitar anus. Operasi kecil dibutuhkan untuk memperbaiki robekan jenis ini.

Apa yang menyebabkan robekan parah saat persalinan?

Artikel terkait: Video Operasi Episiotomi, sayatan vagina dalam proses persalinan normal

Sulit memprediksi apakah Bunda akan mengalami robekan atau tidak ketika persalinan. Berikut ini beberapa faktor yang mungkin membuat Anda lebih rentan mengalami robekan parah:

  • pertama kali melahirkan secara normal
  • tahap mendorong ketika persalinan berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan
  • salah satu bahu bayi tersangkut di belakang tulang pubis Anda saat proses kelahiran (distosia bahu)
  • berat badan bayi lebih dari 4 kg
  • bayi lahir dengan dibantu forceps
  • Anda pernah mengalami robekan level 3 atau 4 pada persalinan sebelumnya

Kapan Bunda harus menemui dokter?

Anda perlu kontrol ke dokter untuk pemeriksaan pasca melahirkan sekitar 6 minggu setelah persalinan. Ketika itu, jahitan Anda sudah pulih.

Namun, Anda perlu buat janji dengan dokter lebih cepat jika Bunda mengalami kondisi berikut ini:

  • Jahitan Anda terasa sakit atau berbau. Bisa jadi Anda mengalami infeksi.
  • Anda menjadi sering terburu-buru untuk buang air kecil.
  • Anda mengalami ‘kecepirit’ saat kentut.
  • Ada rasa terbakar atau sakit ketika pipis, atau bahkan pipis lebih sering.
  • Suhu tubuh Anda di atas 38,5 derajat dalam 24 jam setelah melahirkan.
  • Anda mengalami rasa sakit yang amat parah di perut bagian bawah atau di sekitar perineum.
  • Handuk bersalin Anda penuh dengan darah atau bahkan keluar gumpalan darah yang besar.

Bila Bunda memiliki kekhawatiran laain seputar jahitan pasca melahirkan, segera kunjungi dokter untuk berkonsultasi.

 

Referensi: Baby Centre, Kompas

Baca juga:

Perlukah jahitan ekstra saat melahirkan agar vagina rapat kembali? Ini kata dokter