Jahe Menyebabkan Penyakit Kuning Setelah Melahirkan? Simak Penjelasannya!

Banyak kabar menyebut bahwa mengonsumsi jahe terlalu banyak setelah melahirkan dapat mengakibatkan penyakit kuning, benarkah demikian?

Jahe merupakan salah satu tanaman herbal yang punya banyak khasiat. Mulai dari menghangatkan tubuh hingga meredakan tenggorokan. Tak hanya itu, jahe juga punya banyak manfaat untuk ibu hamil maupun setelah melahirkan.

Meski begitu, banyak kabar menyebut bahwa mengonsumsi jahe terlalu banyak setelah melahirkan dapat mengakibatkan penyakit kuning, benarkah demikian? Berikut ini penjelasan tentang jahe menyebabkan penyakit kuning setelah melahirkan. 

Benarkah Jahe Menyebabkan Penyakit Kuning Setelah Melahirkan?

bumbu jahe

Melansir dari berbagai sumber, hingga kini belum ada bukti yang menyebutkan bahwa mengonsumsi jahe saat menyusui maupun setelah melahirkan dapat menyebabkan bayi kuning.

Mengutip dari Healthhub, penyakit kuning disebabkan oleh penumpukan bilirubin dalam tubuh bayi. Ini merupakan efek samping dari sel darah merah yang pecah dan terjadi secara alami. Ketika bayi baru lahir, organ hatinya belum matang atau bekerja sempurna sehingga proses pemecahan bilirubin pun melambat dan mengakibatkan akumulasi serta warna kuning pada kulit dan mata bayi. 

Artikel Terkait: Jadi Andalan Saat Cuaca Dingin, Begini Cara Jahe Berkembang Biak

Manfaat Jahe bagi Ibu yang Baru Melahirkan

khasiat jahe

Menurut Momjunction, dalam sebuah analisis kimia tentang jahe, ditemukan lebih dari 400 senyawa yang berbeda termasuk di antaranya terpen, fenolik, dan fitosterol. Senyawa-senyawa ini diketahui dapat memberikan manfaat yang baik untuk ibu setelah melahirkan maupun ketika menyusui. Berikut beberapa manfaatnya: 

1. Mengurangi Mual 

Sebagian dari ibu akan mulai mengalami beberapa hari setelah melahirkan. Mengonsumsi jahe ternyata dapat meredakan mual dan muntah. 

2. Melancarkan Pencernaan

Studi klinis menjelaskan bahwa jahe ampuh mengurangi kram usus, mencegah perut kembung dan meningkatkan motilitas gastrointestinal secara menyeluruh. 

3. Mengurangi Stres Oksidatif

Dalam jahe terdapat antioksidan total serta senyawa bioaktif dalam jumlah banyak. Hal ini dapat membantu mengurangi stres oksidatif serta menjaga kesehatan secara menyeluruh dalam jangka panjang. 

4. Mengurangi Rasa Sakit

Kandungan efek anti-inflamasi pada jahe sekaligus membantu dalam mengurangi nyeri kronis seperti dismenore (kram menstruasi). Hal ini karena jahe memiliki senyawa bioaktif yang bertugas mengurangi nyeri setelah melahirkan. 

5. Meningkatkan Kekebalan

Orang yang mengonsumsi jahe menunjukkan adanya efektivitas kandungan jahe dalam melawan virus pernapasan yang menyebabkan masalah pernapasan dan flu. Sedangkan studi lainnya menunjukkan bahwa jahe memiliki sifat antioksidan, antimikroba, antijamur, dan antivirus jahe yang ampuh dalam meningkatkan kekebalan jika dikonsumsi dalam jumlah tepat dan jangka waktu panjang. 

6. Mengurangi Gejala Alergi

Konsumsi jahe dalam mengobati alergi ternyata sudah digunakan sejak lama sebagai pengobatan herbal tradisional. Studi pun mencatat bahwa jahe membantu mengelola gejala alergi dan rinitis alergi. 

Artikel Terkait: Jadi Andalan Saat Cuaca Dingin, Begini Cara Jahe Berkembang Biak

Dampak Konsumsi Jahe Berlebihan

Jahe Menyebabkan Penyakit Kuning Setelah Melahirkan? Simak Penjelasannya!

Mengonsumsi jahe dalam jumlah tepat dan sedikit jarang menimbulkan efek samping. Tapi, dalam beberapa kasus, jahe yang dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan sejumlah efek samping seperti: 

1. Interaksi Obat 

Mengonsumsi jahe berlebihan dapat menyebabkan interaksi dan efek samping obat seperti pengencer darah dan diabetes. Apabila Parent sedang menjalani pengobatan, maka sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter sebelum mengonsumsi jahe. 

2. Batu Empedu

Beberapa ahli menyebut bahwa jahe dapat meningkatkan aliran empedu sehingga berisiko terkena batu empedu atau komplikasi kandung empedu. Bagi Parent yang memiliki riwayat penyakit tersebut, konsultasikan ke dokter sebelum mengonsumsi jahe. 

3. Alergi

Meskipun jarang terjadi, tapi jahe jahe dapat memicu reaksi alergi pada individu yang memiliki kecenderungan genetik. Jika Parent memiliki riwayat keluarga alergi Zingiberaceae (kunyit, kapulaga, dan lada buaya), konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe. 

Mengonsumsi jahe dalam jumlah kecil dan hanya digunakan sebagai perasa makanan biasanya tidak akan menimbulkan efek samping.

Tapi, jika Parent mengonsumsi jahe dalam bentuk jamu atau suplemen, maka risiko terjangkit beberapa efek samping di atas mungkin dapat menimpa Anda. Pastikan untuk berkonsultasi ke dokter sebelum minum suplemen jahe saat menyusui. 

Nah, itulah serba serbi mengenai kabar tentang jahe menyebabkan penyakit kuning setelah melahirkan hingga manfaat mengonsumsi jahe. Semoga bermanfaat!

Baca Juga:

Mudah banget! Inilah resep dan cara membuat wedang jahe yang enak

7 Manfaat minum teh jahe bagi kesehatan, Anda wajib tahu

Benarkah Jahe Merah Bisa Bantu Tingkatkan Libido? Ini Penjelasannya!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.