Setiap ibu tentu memiliki kisah proses persalinannya masing-masing. Tak jarang disela-sela proses tersebut, terselip kisah unik dan lucu seperti yang dialami oleh Anissa Aziza, istri Raditya Dika berikut ini.
Kisah proses persalinan Anniza Aziza, istri Raditya Dika
Pada 6 Mei 2019 lalu, istri Raditya Dika melahirkan anak pertama yang diberi nama Alinea Ava Nasution . Beberapa hari setelah melahirkan, Anissa dan sang suami mengunggah sebuah video yang menjelaskan setiap detail proses persalinan yang dijalani..
Dalam video berdurasi 37 menit itu, Raditya Dika bercerita bahwa istri tercintanya tersebut mulai merasakan kontraksi di tanggal 5 Mei. Tepat pada hari ulang tahun pernikahan mereka.
“Tanggal 5 mei, Anissa mulai kontraksi dari pagi. Gue harus nyekar ke kuburan keluarga karena udah mau puasa, jadi gue ninggalin Anissa di rumah. Tapi dikasih aplikasi untuk hitung kontraksi.”
“Katanya kalau jarak antara kontraksinya 5 menit dan durasinya antara 30-60 detik selama 2 jam berturut-turut, kita harus ke rumah sakit. Di situ Anissa kirim terus ke gue waktu-waktu kontraksinya,” tutur penulis buku Kambing Jantan ini menceritakan awal proses persalinan Anissa.
Pernyataan Raditya Dika diteruskan oleh sang istri yang mengatakan bahwa pada jam 9 malam, ia mulai mengalami flek, serta tanda penipisan mulut rahim. Saat itu Anissa mengaku masih mencoba tenang karena jarak kontraksi yang masih tidak beraturan.
“Sampai akhirnya jam 3 pagi ditanggal 6 Mei 2019, aku keluar flek lagi yang lebih mengkhawatirkan. Pas aku kabarin ke pendamping persalinan aku, mereka menyarankan untuk cek ke dokter,” ujar Anissa.
Menjelang proses persalinan, posisi bayi Raditya Dika dan Anissa Aziza belum optimal
Ketika diperiksa di rumah sakit, Anissa ternyata telah mengalami pembukaan 2. Meski begitu, Anissa dan Raditya Dika belum mau menghubungi pihak keluarga. Mereka berpikir bahwa proses persalinan mungkin masih akan lama dan masih ada kemungkinan untuk disuruh pulang oleh dokter.
“Tapi sama dokter kita disuruh tunggu di sana. Karena walaupun masih pembukaan 2 tapi udah ada penipisan rahim. Dan yang aku tangkep, kalau kayak gitu pembukaan selanjutnya akan lebih cepet. Akhirnya kita memutuskan untuk nunggu di sana dan istirahat,” ucap Anissa.
Tak lama setelah itu, Anissa ternyata mengalami pembukaan 6.
“Di situ kita baru hubungi keluarga. Anissa udah gak bisa diajak bercanda dan katanya kalau udah begitu pembukaannya udah gede. ”
“Dia disuruh makan yang manis-manis. Jadi gue beliin cokelat sama roti biar nambah tenaga saat ngelahirin. Tapi dia gak bisa makan,” ujar Raditya Dika.
Anissa pun menjelaskan rasa sakit yang ia rasakan saat kontraksi. Menurutnya, rasa sakit saat kontraksi hampir mirip seperti rasa sakit saat datang bulan.
“Kita udah terlatih. Jadi kalau wanita-wanita sempet ngerasain sakit di awal-awal haid. Rasa sakitnya (kontraksi) seperti itu. Tapi kalau pembukaannya sudah lebih besar rasa sakitnya kayak ditambah berkali-kali lipat.”
“Sebenarnya emang sakit tapi gak akan bikin kita kenapa-kenapa juga. Jadi masih bisa ditahan dengan cara atur pernafasan. Kalau semakin dilawan rasa sakitnya, kita akan semakin stres, dan makin kita gak tau harus ngapain.”
“Untungnya, ada support dari suami dan pendamping persalinan. Kalau gak ada mereka rasanya kayak kita itu sendiri dan gak ada yang nguatin,” jelas Anissa.
Sepanjang kontraksi dan pembukaan 6, Raditya Dika mengungkapkan bahwa Anissa selalu ingin dielus di dekat tulang ekor.
“Di pembukaan 6 itu kita kan rasanya pengen kayak buang air besar tapi kita gak boleh ngeden. Bolehnya di pembukaan 10. Jadi ketika kita tahan rasanya kayak kaku (di dekat tulang ekor), makanya harus dielus biar dia gak tegang. Itu membantu banget,” ungkap Anissa.
Setelah pembukaan 6, Anissa dan Raditya pun disuruh untuk masuk ke ruang bersalin. Saat dicek, Anissa ternyata telah memasuki pembukaan 8.
Sayangnya setelah itu, pembukaan Anissa tidak kunjung bertambah karena posisi bayi yang kurang optimal.
“Jadi dari 6 langsung ke 8, itu hanya berselang beberapa menit. Tapi selang 1,5 jam kita USG dan cek lagi, pembukaanya gak nambah. Ternyata posisi bayinya tidak optimal.”
“Jadi kepalanya sudah di bawah cuma dia hadapnya di sebelah kanan. Solusinya disuruh olahraga naik turun di atas gymball, merangkak, atau jalan.”
“Saat itu jujur gue stres banget dan udah mikir macem-macem. Apalagi waktu ketubannya pecah. Jadi udah posisinya gak optimal, ketuban pecah, gue stres. Tapi bidan sama doulanya santai, karena pecahnya di situ (ruang bersalin) dan warnanya jernih,” ungkap Raditya Dika.
Anissa Aziza sempat salah mengejan
Setelah melalui itu, Anissa memasuki pembukaan 9 dan mulai diajarkan untuk mengejan.
Raditya Dika mengatakan bahwa saat itu Anissa sempat salah mengejan. Beruntungnya, kesalahan itu hanya terjadi saat ia sedang belajar bukan saat diproses persalinan.
“Aku lihat cara ngeden orang-orang di sinetron. Tapi kayaknya aku lebay banget, aku malu. Ternyata gak perlu sampai seperti itu. Akhirnya diajarin ngeden yang benar. Dicek lagi posisinya bagus dan ternyata udah pembukaan 10,” ujar Anissa.
Lebih lanjut, Anissa mengatakan bahwa ternyata bila seorang wanita melahirkan anak pertama. Maka kontraksi ketika melahirkan di pembukaan 10 itu akan hilang timbul.
“Jadi ada masa ngeden-ngeden, kontraksinya hilang, tapi kepalanya muncul,” ungkap Anissa.
Kisah lucu saat proses persalinan Anissa Aziza
Di dalam video yang berjudul ‘Lahiran Anak Pertama’ tersebut, Raditya Dika dan Anissa mengungkapkan sebuah kisah lucu yang terjadi selama proses persalinan.
“Untuk mendorong bayi keluar kita butuh menunggu kontraksi. Kontraksi itu hilang timbul. Jadi ketika kontraksinya hilang semua sibuk masing-masing, ada yang main HP, ngobrol, nyiapin barang-barang. Begitu kontraksi dateng harus ngeden, jadi rame-rame bantuin lagi,” ujar Raditya Dika.
“Lucunya, mereka kan awalnya fokus sama aku. Lalu setelah kontraksinya hilang mereka sibuk masing-masing,” tambah Anissa sembari tertawa.
Anissa dan Raditya Dika mengaku cukup kaget dengan keadaan itu karena berpikir bahwa proses persalinan akan berlangsung cepat dan lancar.
Setelah beberapa kali mengejan, kepala bayi Anissa dan Raditya Dika pun terlihat. Dokter pun dengan sigap menarik badan sang bayi keluar dan meletakkannya di samping Anissa.
“Setelah itu, ditarik sama dokter ditarik sama dokter dan langsung satu badan. Nangis dia. Aku langsung terharu banget,” ujar Raditya Dika.
“Iya jadi ternyata kita ngeden untuk keluarin bagian kepala dan bahu, sisanya ditarik sama dokter,”tambah Anissa.
Setelah itu, sang bayi dibersihkan dan ditempelkan ke dada Anissa selama 2 jam untuk Inisiasi Menyusui Dini atau IMD.
“Setelah IMD, ari-arinya digunting dan ternyata masih ada darahnya. Aku sempet kaget karena gak ada yang tahu. Itu pengalaman yang menakjubkan banget sih buat aku. Itu di luar imajinasiku banget sih. Semua itu terbayar saat ngelihat bayinya,” ungkap Raditya Dika berbinar-binar.
Di akhir video, Raditya Dika dan Anissa berharap semoga cerita proses persalinan yang mereka alami bisa memberikan informasi pada calon ibu dan ayah. Menurut mereka, semua proses itu bisa dilalui asalkan suami dan istri selalu berpikiran positif.
“Dia (Anisa) awalnya sempat galau mau operasi caesar atau normal. Tapi karena sempat ikut kelas persalinan dan di sana dikasih tahu kalau tubuh memang dipersiapkan untuk itu dan memang itu fungsinya.”
“Jadi mudah-mudahan semuanya lancar setelah ini. Kita sharing proses persalinan yang kita alami buat calon ibu dan bapak yang menantikan bayinya. Semua bisa dilalui asal kita berpikir positif,” tutup Raditya Dika.
Bagaimana dengan pengalaman persalinan Bunda? Apakah mirip seperti yang dialami istri Raditya Dika?
Baca juga
Resmi jadi ayah, Raditya Dika beri nama unik pada anaknya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.