Cekcok dalam rumah tangga adalah hal biasa. Tapi, cekcok yang dialami oleh pasangan suami istri RK dan Hendra Supenda ini berakibat fatal bahkan hingga menyebabkan kematian. RK, sang istri tusuk suami hingga tewas lantaran suatu masalah. Kasus istri membunuh suami ini terjadi di Jakarta Selatan.
Kronologi Kasus Istri Membunuh Suami
Peristiwa pembunuhan itu terjadi pada hari Minggu (16/8/2020) sekitar pukul 09.30 WIB. Kala itu, RK dan suaminya terlibat cekcok di kediaman mereka yang berada di Jalan Bangka 8C, Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
RK tega menghujamkan pisau dapur ke dada suami sirinya, Hendra lantaran kesal dimintai uang rokok sebesar Rp 30 ribu. Perempuan berusia 35 tahun asal Jakarta Selatan itu tak tahan dirinya dimarah-marahi bahkan dipukul oleh sang suami karena menolak memberikan uang.
Kapolsek Mampang Jaksel Komisaris Sujarwo mengamini, awal mula percekcokan memang disebabkan karena uang rokok.
“Awalnya suami minta uang kepada istrinya sejumlah Rp 30 ribu, istrinya marah, cekcok, suami memukul,” katanya, Senin (17/8/2020).
Kasus Istri Membunuh Suami: Korban Sempat Dilarikan ke Puskesmas
Menurut Komisaris Sujarwo, korban meminta uang rokok kepada istrinya sambil menodongkan pisau. Ia juga sempat memukul pelaku karena kesal uang rokok yang ia minta tak segera diberikan.
Namun, pisau itu berhasil direbut oleh RK dan dihujamkan tepat di dada korban.
“Pisau itu direbut oleh istrinya. Saat dipegang oleh istrinya, kemudian langsung didorong dan kemudian ditusuk luka pada dada,” katanya.
Sadar telah menusuk suaminya sendiri, RK lari ke rumah orangtuanya yang berada tak jauh dari sana. Korban yang masih sadarkan diri sempat berlari mengejar RK dengan pisau menempel di dada. Namun, ia jatuh tersungkur karena lukanya.
Tak berapa lama kemudian, mertua korban datang ke rumah dan memberi pertolongan. Sekitar pukul 15.30 WIB, ia baru melarikan korban ke puskesmas terdekat namun nyawa korban sudah tak bisa diselamatkan.
Korban dan Pelaku Sering Cekcok sejak Sang Suami Menganggur
Komisaris Suwarjo mengatakan, RK dan Hendra sudah lama terlibat cekcok sejak suaminya menganggur. Hendra menjadi pengangguran sejak pandemi corona. Sementara RK sempat menjadi pelayan namun akhirnya menganggur juga lantaran terimbas situasi pandemi.
“Suami istri ini sering ribut. Suaminya menganggur sejak pandemi corona. Istrinya sempat jadi pelayan tapi sekarang juga menganggur, jadi sering ribut,” jelasnya.
Atas perbuatannya ini, RK dijerat dengan Pasal 351 Ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara. Ia kini telah diamankan oleh petugas kepolisian dan tengah menjalani pemeriksaan intensif.
Belajar dari kasus istri membunuh suami, kenali tanda-tanda Toxic Relationship dalam pernikahan berikut ini:
Sumber: Shutterstock
Hubungan RK dan suaminya, Hendra termasuk dalam kategori toxic relationship atau hubungan beracun yang bisa menjadi pemicu terjadinya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Pada taraf yang parah, KDRT memang bisa menyebabkan luka berat bahkan hingga kematian salah satu pasangan.
Lalu, bagaimana cara mengenali pernikahan Anda termasuk dalam kategori toxic relationship? Berikut ciri-cirinya:
1. Selalu dikontrol oleh pasangan
Biasanya, hubungan beracun selalu diawali dengan sikap salah satu pasangan yang cenderung ingin mengontrol segala sesuatunya, termasuk hal-hal yang dilakukan oleh pasangannya.
Mereka akan mengatur kehidupan pasangan mulai dari yang remeh hingga yang paling penting. Pasangan tidak memiliki kuasa untuk mengatur hidupnya sendiri dan menjalani kehidupan sesuai yang dia inginkan.
2. Sulit menjadi diri sendiri
Pasangan yang terjebak dalam toxic relationship akan merasa sulit untuk memperlihatkan jati dirinya yang asli. Sangat sulit untuk menjadi diri sendiri di hadapan pasangan karena hidup Anda selalu diatur. Alhasil, Anda lebih memilih untuk menjadi orang lain asalkan sesuai dengan keinginan dia dan mengabaikan dirimu yang asli.
3. Tidak mendapat dukungan
Biasanya, mereka yang terjebak dalam hubungan beracun akan merasa dirinya tidak didukung oleh pasangan. Pencapaian yang diperoleh oleh pasangan akan dianggap sebagai kompetisi sehingga bukannya merasa bahagia, pasangan justru merasa iri dan dengki.
Alih-alih didukung dan merasa bangga dengan pencapaian pasangan, yang terlontar justru adalah cibiran yang dapat menyakiti hati pasangan.
4. Selalu Dicurigai, Dikekang, dan Dibohongi
Cemburu adalah perasaan yang manusiawi, tapi jika berlebihan maka itu bisa jadi tanda-tanda Anda sedang dalam hubungan yang beracun.
Perasaan cemburu yang berlebihan akan membuat pasangan merasa terkekang karena sering dicurigai. Padahal, untuk menjalin hubungan yang sehat, masing-masing pasangan harus saling percaya satu sama lain.
Selain itu, pasangan yang terjebak dalam toxic relationship juga sering berbohong untuk menutupi kesalahannya.
5. Melakukan Kekerasan Fisik
Pada akhirnya, salah satu tanda seseorang menjalani hubungan beracun adalah perilaku pasangannya yang gemar melakukan kekerasan fisik. Ini adalah tanda yang paling kentara dan bisa disebut KDRT.
Jika Anda mengalami hal ini atau melihat hal ini, segera cari bantuan terdekat dengan melapor kepada pihak berwajib.
***
Nah, Parents, tindakan RK menusuk suaminya memang tak patut ditiru namun, bukan berarti tindakan suaminya, Hendra juga dapat dibenarkan. RK bersalah karena menghilangkan nyawa suaminya, sementara Hendra bersalah karena ia memukul dan memaksa istrinya untuk mengabulkan permintaannya.
Semoga kisah istri membunuh suami di atas bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, dan jangan sampai terulang kembali.
Baca juga:
Kisah menggemparkan istri bunuh suami setelah menikah 25 tahun, apa alasannya?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.