Kasus istri bunuh suami menggemparkan warda Dusun Bukit Rantau, Desa Kelabat, di Provinsi Bangka Belitung. Pasalnya, sebelum pembunuhan tersebut terjadi, tersangka dan korban sudah menjalani pernikahan selama 25 tahun, dan memiliki 3 orang anak.
Kasus istri bunuh suami ini terungkap pada bulan Mei lalu, ketika jasad korban bernama Latif yang berusia 52 tahun ditemukan telah tak bernyawa di jurang daerah Muntok. Di tubuh korban ditemukan 17 luka yang diakibatkan oleh sabetan benda tajam. Tak heran luka-luka itulah yang membuatnya meregang nyawa.
Pelaku berhasil diringkus setelah pihak berwenang menanyai beberapa warga, yang memberi keterangan bahwa beberapa hari sebelum ditemukan tewas, Latif terlihat bertengkar dengan istri dan adik tirinya YN.
Istri bunuh suami karena dendam dan sakit hati
Istri bunuh suami karena ingin bercerai dan tidak dikabulkan.
Polisi kemudian melacak keberadaan YN dan berhasil menangkapnya pada 16 Mei di Pelabuhan Pangkalbalam, Pangkal Pinang. Setelah diinterogasi, YN mengaku bahwa dalang dari pembunuhan terhadap Latif adalah istri korban yang berinisal AT. Tanpa menunggu lama, polisi segera meringkus AT di tempat tinggalnya.
Saat ditanyai polisi, AT mengaku dirinya sering diperlakukan secara kasar oleh Latif selama mereka berumah tangga. Selain itu, ketika AT meminta cerai, Latif menolaknya.
Kesal karena keinginannya berpisah dari sang suami tidak dikabulkan, akhirnya AT menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa Latif. Kedua pembunuh bayaran yang berinisial WH dan AP segera diamankan oleh polisi.
Keempat tersangka kini ditahan di Mapolres Bangka Barat dan terancam mendapat hukuman mati karena telah menghabisi nyawa seseorang.
Pentingnya menyelesaikan masalah dalam pernikahan
Adanya masalah dalam pernikahan merupakan hal lumrah. Untuk itulah, suami istri harus tahu cara menyelesaikan masalah yang terjadi di antara mereka. Sehingga tidak ada amarah yang menumpuk hingga menjadi dendam.
Berikut ini adalah beberapa tips untuk menyelesakan masalah dalam pernikahan Anda:
- Komunikasi terbuka. Luangkanlah waktu untuk mengobrol dengan pasangan Anda. Bicara dengan jujur dari hati ke hati, berbagi pikiran dan perasaan Anda berdua. Bergantian untuk saling mendengarkan.
- Dengarkan dan pahami. Mendengarkan adalah aspek penting dalam pernikahan. Pastikan Anda tidak hanya mendengar, tapi juga memahami apa yang dirasakan pasangan dan apa yang ingin dia sampaikan melalui keluhan tersebut.
- Berusahalah untuk menjadi lebih baik. Ketika seseorang dikritik, dia sering membuat alasan. Alangkah lebih baik jika kritik tersebut dijadikan acuan untuk memperbaiki diri.
- Pernikahan harus menjadi prioritas. Hargai pasangan yang Anda nikahi, bela dia saat dia direndahkan oleh orang lain, agar dia bisa kuat menghadapi apapun. Hubungan suami istri harus menjadi yang utama, bahkan lebih penting dari hubungan dengan orangtua maupun saudara.
Baca juga:
Demi uang, suami tega bunuh istri dan menyimpan jasadnya di kulkas
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.