Aktor Jason Momoa sempat menjadi sorotan netizen lantaran sebuah foto yang dibagikannya. Dalam potret tersebut, Jason berdiri di bawah lukisan terkenal karya Michaelangelo yang menghiasi dinding serta langit-langit Kapel Sistina. Ulah Jason lantas mendapatkan kritik dari sejumlah netizen pada saat itu.

Hal yang dilakukan Jason tersebut disebut berisiko merusak
karya seni dari
blitz kamera saat mengambil foto. Beberapa
netizen menyampaikan kritikan lansung pada Jason melalui unggahannya.
Menanggapi hal tersebut, Jason sigap meminta maaf dan menjelaskan bahwa ia tidak pernah bermaksud untuk tidak menghormati
budaya di sana.
Menilik dari kasus Jason tersebut, ternyata Kapel Sistina merupakan salah satu tempat yang melarang pengunjungnya untuk mengambil foto. Aturan ini berlaku bagi semua orang dan harus ditaati.
Mengapa Pengunjung Tidak Diperbolehkan Berfoto di Kapel Sistina?
Sumber: Shutterstock
Dilansir
Mentalfloss, aturan larangan berfoto ini muncul karena dikhawatirkan akan merusak
karya seni yang sangat rentan di dalamnya.
Blitz kamera disebut bisa merusak beragam karya seni di kapel ini akibat terkena kilatan dari benda tersebut.
Selain itu, ada alasan lain di balik pelarangan berfoto di kapel satu ini, yang salah satunya adalah karena restorasi kapel yang membutuhkan waktu cukup lama. Restorasi Kapel ini dimulai sejak 1980 dan selesai setelah 20 tahun lamanya.
Sejarah pernah mencatat, salah satu yang pernah diberi kesempatan mengambil foto di kapel Sistina adalah jaringan televisi milik Jepang yaitu Nippon TV. Itupun hanya sampai tahun 1997. Hal ini lantaran Nippon TV disebut turut memberikan pendanaan yang cukup besar untuk restorasi kapel ini, yaitu sekitar USD 4.2 juta.
Sementara itu, menurut The Vatican Museums, Kapel Sistina bukan sembarang kapel, melainkan kapel yang dinyatakan sebagai salah satu tempat bersejarah bagi Vatikan karena kapel ini bukan saja menjadi sebuah landmark agama, tapi juga situs budaya yang sangat besar. Bahkan, eksistensi Kota Vatikan sendiri berasal dari penandatanganan Perjanjian Lateran pada 1929.
Akibat nilai sejarah yang besar inilah, Kapel Sistina juga dijadikan sebagai salah satu markas besar Gereja Katolik Roma. Di mana lokasi tersebut memiliki beberapa aturan. Peraturan yang ketat tersebut harus ditaati semua orang yang berkunjung ke sana.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.