Jumlah kasus infeksi Virus Corona pada anak dengan gejala berat memang terbilang sedikit. Namun, Inggris baru-baru ini melaporkan beberapa kasus COVID-19 pada anak dengan gejala kritis, salah satunya berkaitan dengan penyakit langka Kawasaki.
Artikel terkait: Waspada! Dua kondisi ini menjadi gejala baru COVID-19, apa saja?
Beberapa kasus infeksi Virus Corona pada anak menimbulkan gejala mirip penyakit Kawasaki
Pediatric Intensive Care Society (PICS) di Inggris melaporkan kasus COVID-19 pada anak yang menunjukkan gejala tumpang tindih, mirip penyakit Kawasaki dan sindrom syok toksik.
Sindrom syok toksik merupakan kondisi keracunan darah langka dan terjadi secara tiba-tiba. Sementara itu, penyakit Kawasaki atau sindrom Kawasaki sendiri merupakan penyakit langka yang biasanya menyerang anak-anak.
Dilansir dari CNN Health, penyakit Kawasaki dikenal juga sebagai sindrom kelenjar getah bening. Merupakan penyebab utama penyakit jantung dan komplikasi serius seperti aneurisma dan pelebaran arteri koroner.
Lebih lanjut, penyakit Kawasaki sendiri tidak menular, tapi sangat berbahaya jika tak ditangani segera. Penyakit ini juga lebih sering ditemui pada anak-anak di Asia Timur seperti Jepang dan Korea.
Artikel terkait: Kawasaki Disease; penyakit berbahaya yang dapat menyerang jantung anak
Gejala Virus Corona yang mirip dengan penyakit Kawasaki
Para ahli menyebutkan bahwa COVID-19 pada anak bisa berkaitan dengan penyakit Kawasaki. Pasalnya, dalam beberapa kasus, infeksi Virus Corona jenis terbaru itu pun menunjukan gejala serupa dengan penyakit langka tersebut.
Gejala yang dimaksud mencangkup peradangan di jantung, demam tinggi, tekanan darah rendah, sulit bernapas, muncul ruam di kulit, hingga hasil tes darah yang tidak lazim.
Beberapa anak juga mengalami gejala gastrointestinal atau kondisi kesehatan yang berkaitan dengan pencernaan. Beberapa kondisi yang dirasakan berupa sakit perut, mual dan muntah, hingga diare.
Para ahli juga menjelaskan, bahwa gejala-gejala tersebut biasanya muncul ketika tubuh merasa kewalahan saat melawan infeksi virus.
Sementara itu, pihak PICS juga menemukan adanya peningkatan signifikan dalam jumlah kasus infeksi virus corona pada anak dengan gejala mirip penyakit Kawasaki tersebut di Inggris. Mereka yang mengalami kondisi ini cenderung mengalami komplikasi yang serius sehingga perlu menjalani perawatan intensif.
Bahkan, di antara yang mengalami gejala tersebut, beberapa anak juga dilaporkan menerima perawatan serius seperti pemasangan ECMO. Merupakan Oksigenasi Membran Extracorporeal, alat medis yang bertindak sebagai pengganti fungsi jantung dan paru-paru manusia yang rusak.
Kasus ini pun membuat lembaga National Health Service (NHS) mengirim pesan peringatan pada dokter. Mereka meminta agar anak-anak yang terindikasi COVID-19 dan menunjukkan gejala serius tersebut, dianjurkan untuk segera dirujuk ke rumah sakit.
Kasus COVID-19 pada anak dengan komplikasi masih terbilang rendah
Tidak hanya di Inggris, kasus infeksi virus corona pada anak yang menyebabkan gejala penyakit serius juga terjadi di Spanyol dan Italia. Hal ini dijelaskan oleh Dr. Nazima Pathan, seorang dokter konsultan di Pediatric Intensive Care asal Cambrige, London.
“Rekan di Spanyol dan Italia melaporkan kasus sama. Beberapa anak mengalami komplikasi dan gejala menyerupai sindrom syok toksik serta penyakit Kawasaki. Namun, presentasinya terbilang rendah,” jelas Nazima seperti yang dikutip dari laman BBC.
Nazima memaparkan, jumlah kasus COVID-19 pada anak dengan kondisi serius dan membutuhkan perawatan intensif relatif rendah. Pasalnya, anak-anak yang terpapar Virus Corona kebanyakan menunjukkan gejala ringan karena sistem imun mereka masih terbilang tinggi.
Artikel terkait: Kabar duka, seorang bayi meninggal akibat Covid-19, seperti apa gejalanya?
Jangan terlalu khawatir tapi tetap waspada
Kasus COVID-19 pada anak dengan komplikasi serius terbilang rendah. Namun, dokter dan tenaga medis diharapkan untuk tetap siaga dan memahami potensi komplikasi terkait Virus Corona yang terjadi pada anak.
Direktur klinis untuk anak-anak dan remaja dari NHS, Profesor Simon Kenny juga menjelaskan mengenai hali ini. Ia mengungkap, gejala paparan Virus Corona yang mirip dengan penyakit Kawasaki biasanya terjadi ketika anak memiliki kondisi komplikasi kesehatan serius.
“Tapi untungnya komplikasi menyerupai penyakit Kawasaki ini sangat jarang. Meski demikian, tetap penting bagi dokter mengetahui adanya potensi komplikasi serius pada kasus ini. Sehingga penanganan yang tepat pada pasien pun bisa dilakukan segera,” ungkap Simon seperti yang dilansir dari laman CNN Health.
Artikel terkait: Risiko virus corona bagi ibu hamil dan anak, benarkah sangat berbahaya?
Selain itu, Profesor Simon dan para ahli lain berharap agar orangtua juga tidak perlu merasa khawatir berlebih. Meski demikian, kita sebagai orangtua tentunya perlu waspada dan tetap melakukan upaya pencegahan terkait COVID-19 pada anak semaksimal mungkin.
“Saran kami tetap sama, orangtua sebaiknya jangan panik karena kasus Virus Corona dengan komplikasi serius pada anak terbilang rendah. Namun, jika khawatir pada kondisi anak, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter agar bisa mendapat arahan lebih lanjut,” tutup Simon.
***
Referensi: CNN Health, CNN Indonesia, BBC World
Baca juga:
Tak perlu panik, ini cara tepat menjelaskan wabah corona terhadap anak!