Implan payudara dilakukan karena berbagai alasan. Ada yang melakukannya karena ingin memperbaiki penampilan, tetapi ada pula yang dilakukan karena kondisi medis tertentu atau trauma.
Bila Anda ingin melakukannya, penting untuk berbicara dengan ahli bedah dan mendapatkan pemahaman mengenai prosedur implan payudara yang tepat. Biar bagaimana pun implan payudara memiliki risiko jangka panjang yang memengaruhi kesehatan.
Menurut Medical Daily, Food and Drug Administration (FDA) telah memperingatkan adanya risiko kanker limfoma terhadap wanita yang menggunakan implan payudara. Setidaknya telah tercatat ada 457 kasus kanker limfoma dan telah diidentifikasi sejak 2010. Sementara setidaknya sembilan pasien telah meninggal selama periode yang sama.
Fakta ini tentu saja tidak bisa disepelekan.
Perlu dicatat bahwa ini adalah jumlah kecil dibandingkan dengan perkiraan 1,5 juta pasien yang menerima implan payudara di seluruh dunia setiap tahun, dengan 400.000 di antaranya berada di AS.
FDA mengatakan, beberapa komplikasi dan hasil yang merugikan dari implan payudara termasuk:
- Operasi tambahan, dengan atau tanpa melepas perangkat
- Kontraktur kapsular, jaringan parut yang terbentuk di sekitar implan dan meremas implan
- Nyeri payudara
- Perubahan pada sensasi puting dan payudara
- Pecah dengan deflasi implan yang berisi salin
- Pecah dengan atau tanpa gejala (pecah diam) dari implan yang diisi gel silikon
Apa saja risiko implan payudara dalam waktu jangka panjang?
Risiko implan payudara #1. Penyembuhan atau infeksi yang tertunda
“Tak lama setelah operasi, sebagian besar risiko berkaitan dengan proses penyembuhan,” kata Clara Lee, seorang ahli bedah rekonstruksi di Pusat Kanker Komprehensif Universitas Negeri Ohio.
“Sayatan dapat sembuh lebih lambat dari biasanya, atau pasien dapat mengembangkan infeksi.”
Gejala infeksi biasanya yaitu timbulnya kemerahan, pembengkakan, dan keluarnya infeksi. Antibiotik memang dapat diberikan, tetapi jika ada risiko komplikasi yang terlalu tinggi, pasien mungkin perlu menjalani operasi lagi dan melepaskan implan.
Risiko implan payudara #2. Gerakan atau pecahnya implan
Ada kemungkinan implan dapat bergeser dan menetap pada posisi yang salah. Dalam beberapa kasus, payudara tampak terlalu berjauhan atau terlalu berdekatan. Dalam kasus lain, implan dapat mengendap terlalu tinggi atau terlalu rendah yang menyebabkan puting susu keluar secara tidak normal.
Ini dapat terjadi sebagai akibat kontraktur kapsular yaitu ketika tubuh membuat jaringan parut di sekitar implan. Berapa lama implan payudara digunakan juga menjadi faktor lain, karena penuaan juga dapat menyebabkan perubahan jaringan.
Ketika membahas risiko pecah, seseorang harus ingat bahwa ada dua jenis implan yaitu saline dan silikon. Karena implan saline hanya diisi dengan air garam, saat pecah memamg tidak menyebabkan masalah kesehatan.
Sedangkan jika implan silikon pecah, ada kemungkinan mengalami nyeri payudara, nyeri, perubahan bentuk payudara, dll. Kebocoran gel silikon relatif lambat dan mungkin tidak diketahui, tidak seperti pecahnya saline.
Risiko implan payudara #3. Kemungkinan berisiko terkena kanker
Pada tahun 2011 silam, Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) menemukan bahwa implan payudara dikaitkan dengan risiko kecil mengembangkan kanker yang langka – limfoma sel besar anaplastik atau ALCL.
Rata-rata, ALCL bisa memakan waktu hingga 10 tahun untuk berkembang setelah prosedur implan. Sulit untuk mempelajari risiko ini karena ada informasi terbatas pada pasien yang telah melakukan implan di Amerika Serikat dan di seluruh dunia.
Tetapi berdasarkan penelitian yang ada, FDA memperkirakan risiko seumur hidup global untuk mengembangkan ALCL terkait-implan payudara bisa di mana saja dari satu dari 3.817 menjadi satu di 30.000.
Beragam kemungkinan risiko ini tentu saja perlu diketahui. Menurut Dr. Jennifer Ashton, koresponden kesehatan wanita kepala ABC News, mengatakan implan memang masih aman dalam sebagian besar kasus, “Peningkatan risiko peristiwa langka masih merupakan peristiwa langka,” katanya.
Meskipun begitu, saat memutuskan implan payudara harus dipikirkan secara matang dan jangan lupa konsultasikan dengan dokter yang kompeten, ya.
Referensi: Medical Daily, FDA
Baca juga:
Payudara kendur setelah menyusui? 5 Nutrisi ini bisa mengencangkannya secara alami
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.