Tragedi Paris pisahkan anak dari ibunya
Kisah memilukan ini menimpa sebuah keluarga yang menjadi korban penembakan teroris dalam tragedi Paris baru-baru ini. Elsa Delplace (35) meninggal secara tragis setelah ia dan ibunya, Patricia San Martin (61), menjadi perisai hidup demi anak laki-lakinya, Louis (5), dari berondongan peluru. Patricia, sang nenek, juga tewas dalam peristiwa itu.
Silhem Souid, rekan Elsa, menulis dalam Le Point, bahwa Elsa, Patricia dan Louis sedang berada di gedung konser Bataclan untuk menonton pertunjukan band asal Amerika Serikat, Eagles of Death Metal.
Louis ditemukan dalam keadaan selamat karena terlindungi oleh ibu dan neneknya yang telah tiada. Saat berita ini dituliskan, Louis sedang dirawat di rumah sakit Vincennes, Paris.
“Elsa adalah pribadi yang tampak bahagia, dengan senyum yang selalu mengembang di bibirnya bahkan di saat-saat sulit,” kenang Sihem. “Ia selalu peduli terhadap kesejahteraan masyarakat. Ia seorang relawan, aktif dalam kegiatan budaya dan seni, juga seorang pemain cello yang cemerlang.”
“Ia juga berjuang menentang ketidakadilan. Saya pikir ini adalah tradisi keluarga, karena ibunya juga seorang aktivis Chili yang menentang kediktatoran Pinochet.”
Silhem awalnya tak percaya mendengar kabar kematian Elsa. “Saya kira itu sebuah lelucon,” tuturnya. “Tapi saya ingat kalau Elsa suka musik rock. Saat seorang teman menelepon dan mengatakan ia tiada, saya merasa hancur mendengarnya.”
Lalu bagaimana dengan nasib Louis, akankah ia hidup sebatang kara tanpa ibu dan neneknya? Kita berharap ia tetap hidup bersama banyak cinta dari orang-orang di sekelilingnya.
Parents, kisah pengorbanan ibu yang pemberani ini patut kita acungi jempol dan teladani bersama. Seorang ibu memang sepatutnya tak gentar menempuh berbagai halangan, bahkan mengorbankan nyawa demi anak tercinta.
Baca juga:
id.theasianparent.com/kisah-pengorbanan-seorang-ibu
Salah satu kejadian yang menggemparkan dari daratan Eropa adalah serangan yang terjadi di Paris. Insiden memilukan itu sendiri disebabkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga membuat banyak korban jiwa berjatuhan. Tindakan terorisme tersebut tak hanya menyebabkan luka fisik saja, namun juga luka psikis yang dialami korban di lokasi kejadian. Simak ulasan lebih lengkap mengenai tragedi Paris tersebut berikut ini.
Tragedi di Paris yang Memilukan
Daratan Eropa merupakan salah satu wilayah yang terkenal akan keindahan alamnya. Salah satu negara di daratan tersebut adalah Prancis dengan ibukota Paris. Ibukota tersebut juga merupakan salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Namun bagaimana jadinya saat sebuah kota yang damai tiba tiba diserang oleh para pelaku penembakan yang tidak manusiawi?
Tragedi ini terjadi di Paris yang menyebabkan banyak orang meninggal dunia. Seperti misalnya adalah sebuah keluarga yang terdiri dari anak laki laki, ibu, dan juga neneknya. Ketiganya diketahui tengah menonton pertunjukan Eagles of Death Metal di gedung konser Batacian. Band itu sendiri merupakan salah satu band dari Amerika Serikat. Namun naas, karena insiden yang terjadi menyebabkan sang ibu dan nenek tersebut tewas.
Sang ibu yang bernama Elsa Delplace dan sang nenek Patricia San Martin diketahui menjadi perisai bagi sang buah hati bernama Louis. Louis yang masih berusia 5 tahun ini pada akhirnya berhasil terselamatkan karena aksi heroik dari ibu dan neneknya. Saat ini bocah lelaki tersebut diketahui tengah dirawat di sebuah rumah sakit bernama Vincennes yang terletak di wilayah Paris.
Tragedi yang Pisahkan Ibu dan Anaknya
Tragedi Paris tersebut menyebabkan seorang anak kehilangan ibu dan neneknya dalam waktu yang bersamaan. Sang ibunda sediri dikenal dengan pribadi yang selalu tampak ceria meskipun sedang di dalam kondisi yang sulit. Elsa juga selalu peduli terhadap kesejahteraan masyarakat yang ada di sekitarnya. Tak hanya aktif dalam bidanng seni dan budaya, Elsa diketahui merupakan seorang relawan yang juga seorang pemain cello yang handal.
Tak hanya itu, ibunda dari Louis itu sendiri juga merupakan seorang yang menentang ketidakadilan yang terjadi. Hal itu diduga merupakan keturunan dari sang ibu yang juga seorang aktivis Chili. Nasib sang anak lelaki bernama Louis tentu saja menjadi buah bibir banyak pihak. Banyak orang yang berharap sang bocah dapat hidup dengan baik dan memperoleh banyak kasih sayang dari sesamanya.
Pengorbanan seorang ibu merupakan salah satu hal yang tidak dapat diremehkan. Bahkan demi menyelamatkan nyawa sang anak, seorang ibu bernama Elsa menjadi tameng hidup dari peluru yang ditembakkan di insiden Paris. Hal tersebut ia lakukan bersama dengan sang nenek yang bernama Patricia. Pengorbanan yang mereka berdua lakukan berhasil menyelamatkan nyawa seorang bocah lelaki bernama Louis.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.