Ibu dengan implan payudara menyusui bayinya, adakah risiko yang akan dialami?

Menyusui tetap bisa dilakukan meski Bunda pernah implan payudara, tapi harus hati-hati jika sampai mengalami mastitis.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ada banyak hal yang memenuhi benak seorang ibu saat dia akan memiliki anak. Misalnya, bagi ibu yang pernah menjalani implan payudara, apakah ia mampu menyusui bayinya secara langsung. Pertanyaan mengenai bisakah ibu menyusui bayi setelah pernah melakukan operasi implan payudara, baik untuk tujuan kesehatan maupun kecantikan.

Implan payudara merupakan operasi pembesaran payudara yang memiliki dua tujuan utama, yaitu rekonstruksi dan kosmetik.

Implan payudara yang dilakukan untuk rekonstruksi biasanya karena suatu penyakit, misalnya kanker payudara, yang mengakibatkan payudara harus diangkat. Sementara kosmetik, dilakukan untuk memperbaiki penampilan, seperti agar payudara terlihat lebih besar dan kencang.

Artikel terkait: Inilah beberapa kondisi penderita kanker payudara yang dilarang menyusui bayi

Fakta mengenai ibu menyusui bayi dengan implan payudara

Terkait pertanyaan bisakah ibu menyusui bayi setelah melakukan implan payudara, sebenarnya sebagian besar ibu yang pernah implan payudara masih bisa menyusui. Akan tetapi, ada beberapa hal yang harus diketahui saat ibu dengan implan payudara ini menyusui buah hatinya.

Dilansir dari situs Today’s Parent, sebagian besar ibu yang pernah implan payudara masih dapat menyusui dengan baik. Hal ini karena operasi tersebut tidak melibatkan saluran atau area payudara yang berfungsi untuk produksi ASI, serta silikon dalam implan payudara tidak mungkin larut ke dalam ASI.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Meski demikian, tetap saja ada risiko, tergantung di mana sayatan pada payudara dan jenis operasi yang dilakukan. Pada operasi pembesaran payudara yang biasanya dilakukan, luka dibuat dalam, yang disebut dengan lipatan inframammary, yaitu lipatan di bawah payudara dan implan ditempatkan di belakang otot dada yang terletak di bawah jaringan payudara.

“Implantasi sebenarnya jauh dari payudara, sehingga semua saluran yang ada di sana masih utuh dan masih terhubung ke puting,” jelas John Semple, kepala bidang operasi plastik di Women’s College Hospital di Toronto.

Meskipun ini adalah metode pembesaran payudara yang paling umum, ada kalanya sayatan dilakukan di ketiak dan di sekitar areola. Biasanya sayatan di sekitar itu dilakukan dengan alasan kecantikan, agar bekas luka tidak terlihat.

Sayatan di sekitar areola dapat memengaruhi sensasi puting dan menganggu sinyal yang diperlukan untuk ‘refleks letdown’ yang dapat memengaruhi pasokan ASI. Beberapa saluran mungkin terputus juga, tapi Bunda tidak akan tahu sepenuhnya sebelum mencoba untuk menyusui.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain itu, dalam beberapa operasi, implan ditempatkan di atas otot dada yang dapat menganggu saluran. Namun, ini memang jarang sekali terjadi.

Artikel terkait: Operasi Payudara Mastektomi yang Dialami Angelina Jolie

Cara agar ibu bisa menyusui dengan baik meski melakukan implan payudara

Menurut Taya Griffin, seorang konsultan laktasi di Toronto, jika seorang wanita melakukan implan payudara dan tetap ingin menyusui, disarankan agar berusaha dengan baik. Terutama jika kemungkinan memiliki jaringan kelenjar yang tidak cukup, salah satu tandanya yaitu tidak mengalami perubahan payudara saat hamil.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Griffin merekomendasikan untuk mengonsumsi suplemen alami yang dapat meningkatkan produksi ASI. Tak luput, konsultasilah dengan dokter agar bisa mendapatkan obat yang dapat meningkatkan produksi ASI, jika Anda memiliki pasokan ASI yang rendah.

Kemudian, saat menyusui, pastikan jika pelekatan mulut bayi di payudara sudah tepat. Sebab, cara pelekatan pun sangat memengaruhi produksi ASI yang keluar dari payudara ibu.

Bagi para ibu yang melakukan implan payudara, John Semple menegaskan untuk ekstra hati-hati jika alami mastitis.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebab hal ini dapat meningkatkan risiko untuk kontraktur kapsular yang terjadi ketika jaringan parut mengencang di sekitar implan, efeknya akan sangat menyakitkan bagi ibu sehingga implan harus dilepas.

Oleh karena itu, beri tahu pada dokter atau tenaga medis jika Bunda pernah melakukan implan payudara sebelumnya. Agar mereka dapat memastikan proses menyusui berjalan lancar dan tetap memantau berat badan bayi.

Itulah informasi terkait ibu menyusui dengan implan payudara yang patut Bunda perhatikan. Semoga bermanfaat, Bun.

***
Anda bisa bergabung dengan jutaan ibu lainnya di aplikasi theAsianparent untuk berinteraksi dan saling berbagi informasi terkait kehamilan, menyusui, dan perkembangan bayi dengan cara klik gambar di bawah ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
Referensi : Today’s Parent

Baca juga :

3 Risiko implan payudara, nomor 3 sangat berbahaya!