Kabar memilukan datang dari Sikka, Nusa Tenggara Timur. Seorang ibu di sana dilaporkan menarik tubuh bayinya hingga putus saat melahirkan di toilet. Peristiwa ini pun masih diselidiki lebih lanjut oleh kepolisian setempat.
Ibu Menarik Tubuh Bayinya Hingga Putus Karena Panik Saat Melahirkan
Kapolsek Kwapante Iptu Margono memberikan keterangan mengenai kejadian ini. Ia menjelaskan, sang ibu diketahui merasa panik karena tiba-tiba saja melahirkan saat dirinya hendak buang air kecil di toilet. Karena panik dan tak tahu harus berbuat apa, perempuan berinisal EK itu pun refleks menarik tubuh bayinya hingga putus.
“Tapi kami masih menyelidiki peristiwa ini. Apakah ada perbuatan pidana atau tidak,” ujar Margono seperti yang dikutip dari laman Kompas pada Rabu (15/7).
Kronologi Ibu Menarik Bayinya Hingga Putus saat Melahirkan
Margono pun menambahkan, peristiwa ini terjadi pada Minggu (12/7) dini hari. Pada pukul 02.00 WITA, EK diketahui pergi ke toilet karena ingin buang air kecil. Namun, saat itu dia tiba-tiba saja merasakan kontraksi dan melahirkan.
Karena panik, sang ibu pun langsung menarik tubuh bayi yang keluar. Posisi bayi diduga sungsang. Pasalnya, EK tidak berhasil mengeluarkan buah hatinya secara utuh. Kepala bayi malang tersebut tertinggal di dalam rahim.
Sang ibu pun kemudian meletakkan tubuh bayi dalam plastik merah. Barulah pada keesokan harinya, EK pergi menemui bidan yang berada di daerah Watublapi untuk meminta pertolongan lebih lanjut. Sang bidan pun kemudian membawa EK ke Puskemas terdekat.
Margono memaparkan, “Menurut keterangan sementara, peristiwa ini terjadi karena si ibu panik saat itu. Jadi dia langsung menarik tubuh bayinya. Sayangnya, bayi keluar tanpa kepala. Maka, dia pun besoknya langsung pergi minta bantuan bidan
“Di Puskesmas, tenaga medis pun mengeluarkan kepala dan ari-ari yang tertinggal dalam rahim. Pas pukul 10 pagi, ibu dan bidan yang mendampinginya kemudian kembali ke kampung halaman di Kajowair,” pungkasnya.
Melahirkan Tiba-tiba karena Kelelahan
Keterangan lebih lanjut pun menjelaskan, sang ibu ternyata melahirkan mendadak dalam kondisi prematur. Hal ini diduga karena ia kelelahan setelah menempuh perjalanan jauh dengan jalan kaki sehari sebelumnya.
Pada Sabtu (11/7), EK mengikuti acara keluarga di rumah saudaranya. Untuk mencapai lokasi tersebut, perempuan itu menempuh jarak 500 meter dengan jalan kaki sambil menggendong anaknya yang berusia 3 tahun. Kondisi jalan yang dilalui juga dinilai terjal dan banyak tanjakan sehingga membuat ia kelelahan.
Sang ibu pun sempat mengeluh kecapean saat tiba di rumah. Kemudian, ketika ia hendak buang air kecil pada dini hari, ia pun melahirkan secara mendadak dan kejadikan mengenaskan itu pun terjadi.
Apa yang Harus Dilakukan Saat Harus Melahirkan Mendadak?
Meski peluang kejadiannya tipis, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi melahirkan mendadak atau darurat bisa saja terjadi. Oleh karena itu, setiap ibu hamil dianjurkan untuk mengenali gejala atau ciri-ciri akan melahirkan sebagai langkah mempersiapkan diri.
Lebih lanjut, dilansir dari laman Hello Sehat, berikut merupakan beberapa hal yang harus dilakukan jika kondisi melahirkan mendadak tiba-tiba saja terjadi:
- Sebisa mungkin tetaplah tenang dan jangan panik. Coba tiga kali tarikan napas pendek dan cepat, dan satu hembusan panjang. Trik ini mungkin dapat mengulur kelahiran bayi Bunda selama beberapa menit hingga bala bantuan tiba.
- Telepon ambulans atau gawat darurat. Minta bantuan operator untuk menghubungi dokter atau bidan untuk memandu jika memang persalinan sudah tidak bisa ditahan lagi.
- Panggil dan minta juga bantuan orang-orang tedekat untuk mendampingi Anda. Saat persalinan tidak bisa ditunda, cuci tangan dan daerah vagina dengan sabun. Minta ember berisi air hangat dan empat kain bersih untuk membasuh bayi nanti ketika sudah lahir.
- Minta pendamping untuk ambil handuk, seprai, selimut, karpet lembut, atau penyerap apa pun yang berbahan lunak. Tempatkan di bawah tempat Anda berbaring, dan beberapa kain lain yang siap dalam jangkauan untuk mengeringkan bayi setelah lahir.
- Berbaring di sisi kiri atau telentang dengan menggunakan bantal sanggahan di bawang pinggur kiri. Bunda juga bisa duduk di tepi tempat tidur dengan kaki tersangga di atas kursi. Posisi ini dilakukan agar Anda tidak menjepit vena cava.
- Jika ada dorongan mengejan, teruskanlah. Saat kepala bayi muncul, tangkup dengan kedua tangan Anda atau pendamping dengan perlahan. Jangan menariknya paksa. Mengejanlah selama kontraksi. Tunggu tubuh bayi muncul setelah kontrasi berikutnya.
- Saat bayi sudah lahir, secara lembut bersihkan bayi dan bungkus dengan selimut atau handuk kering agar ia merasa hangat. Berikan CPR jika napas bayi tidak normal.
- Jangan tarik atau potong tali pusar dan plasenta sendiri. Pemotongan tali pusar hanya boleh dilakukan jika tali pusar berhenti berdenyut atau berdetak.
- Letakkan bayi di perut ibu atau bisa juga lakukan inisiasi menyusui pertama sebagai langkah bonding awal.
Kasus ibu menarik bayinya hingga putus saat melahirkan mendadak bisa menjadi peringatan pada ibu hamil untuk lebih mawas diri. Jika, harus melakukan persalinan darurat, mintalah bantuan dan pendampingan orang lain. Pahami dan ketahui juga gejala awal persalinan agar hal ini tidak terjadi dan Bunda bisa lebih mempersiapkan diri saat waktu melahirkan tiba.
***
Baca juga:
Mendadak Melahirkan di Pinggir Jalan, Proses Persalinan Sang Ibu Dibantu Kades
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.