Adu Mulut di Tol Cikampek, Ibu Hamil Ditonjok Sampai Pingsan

Niat melerai perkehalian justru berujung pilu. Ibu hamil terkena bogem mentah hingga akhirnya pingsan.

Insiden ibu hamil ditonjok sampai pingsan yang terjadi di Jalan Tol Cikampek pada Minggu (23/8/2020). Ini mengingatkan kita, kekerasan terhadap perempuan bisa terjadi kapan saja.

Peristiwa yang terekam kamera itu sempat viral dan bikin geger usai videonya tersebar di media sosial. Bagaimana kisah selengkapnya?

Tak Terima Mobil Lecet, Ibu Hamil Ditonjok Sampai Pingsan

Sumber: Facebook

Peristiwa yang dialami oleh sebuah keluarga itu berhasil diabadikan oleh keponakan dan diunggah ulang oleh akun Facebook Rhee Iren Avrilliani.

Dalam video tersebut, sang keponakan menjelaskan, salah satu tantenya yang sedang hamil terkena pukulan seorang bapak-bapak lantaran mencoba melerai perkelahian.

Awalnya, dua rombongan mobil yang berbeda berhenti di Jalan Tol Cikampek. Keluarga penyerang merasa tak terima karena mobilnya sempat bergesekan dengan keluarga ibu hamil dan mengakibatkan lecet. Adu mulut pun tak terhindarkan.

"Kepala dan bahu mobil sudah masuk (ke bahu jalan) tapi bagian pantat kiri mobil ditabrak sama orang lalu berhenti karena sama-sama salah menggunakan bahu jalan," tulis sang keponakan via Instagram.

Paman sang keponakan sempat mengajak berdamai karena merasa kedua pengendara mobil itu sama-sama salah, namun keluarga penyerang tidak bersedia dan terus meminta ganti rugi.

Tantenya yang sedang hamil menyaksikan keributan dari dalam mobil, namun ia tergerak untuk melerai karena suasana semakin tidak kondusif.

Nahas, bukannya berhasil melerai, ia justru terkena bogem mentah.

"Om saya keluar dari mobil, dan tante saya yang hamil pun keluar [karena] malu, melerai niatnya. Eh, enggak tahunya cewek yang pakai baju kuning menyerang tante saya, marah-marah. Tante saya takut dia mukul atau apa ke perutnya, jadi tante saya nahan pegang dada si cewek itu, eh dari belakang Bapak si cewek itu mukul tante saya sampai pingsan," kata sang keponakan.

Baca juga: 20 Fakta Perubahan Tubuh Saat Hamil yang Harus Diketahui Setiap Ibu Hamil

Ibu Hamil Ditonjok Sampai Pingsan, Hidung Saudara Retak dan Berdarah

Melihat ibu hamil ditonjok sampai pingsan, bibi sang keponakan menarik baju bapak-bapak yang memukul. Namun, ia justru ikut terkena bogem mentah hingga hidungnya patah dan tulang pipinya retak.

Suasana pun semakin tidak kondusif sampai pengendara mobil lainnya ikut turun dan melerai.

"Ibu hamil dipukul, tante gue dipukul sampai berdarah," kata sang keponakan.

Kasus Ibu Hamil Ditonjok Sampai Pingsan, Akhirnya Melapor ke Polisi

Ibu hamil dan bibi keponakan yang hidungnya berdarah juga telah dilarikan ke Rumah Sakit (RS) guna mendapat perawatan.

Kasus tersebut juga telah dilaporkan ke kantor polisi. Namun, pelaku pemukulan mengelak ketika ditanya petugas meski sempat mengakui perbuatannya di lokasi kejadian.

"Si Bapak pelaku pemukulan di jalan tol meminta maaf kepada ibu saya karena sudah memukul tante saya, ngakunya khilaf. Eh, waktu di kantor polisi dia enggak ngaku mukul, duh si Bapak disuruh apa gimana buat berbohong? Semakin berbohong semakin berat hukumanmu Pak!" tulis sang keponakan via Instagram.

Baca juga: Jantung lebih sering berdebar saat hamil, normalkah? Ini penjelasannya!

Apakah Berbahaya Jika Perut Ibu Hamil Terkena Pukulan?

Insiden di atas terdengar miris lantaran yang menjadi korban pemukulan adalah perempuan yang tengah mengandung. Lalu, seberapa berbahayakah perut ibu hamil yang terkena pukulan?

Owen Montgomery, seorang asisten profesor kebidanan di Allegheny University of The Health Sciences mengatakan, tubuh ibu hamil telah dirancang untuk melindungi bayi agar senantiasa aman.

Dalam banyak kasus, ibu hamil tak akan sampai mengalami keguguran apabila perutnya terkena benturan seperti pukulan tangan. Namun, ini juga tergantung pada usia kehamilan.

Menurut Owen, pada trimester pertama, dinding rahim mulai menebal sehingga aman bagi janin. Selain itu, tulang panggul yang keras bersifat seperti tameng yang melindungi bayi jika terjadi goncangan akibat pukulan di perut.

"[Tubuh ibu] menyediakan tempat yang aman untuk janin yang berada di kantung ketuban serta dilindungi oleh otot-otot rahim dan perut," jelasnya.

Pada trimester kedua dan ketiga, tubuh ibu juga semakin kuat. Bayi yang ada di dalam kandungan semakin terlindungi karena adanya cairan ketuban dan plasenta. Pukulan yang tidak terlalu kencang tak akan membuat ibu hamil sampai keguguran.

Nah, Bunda, miris sekali ya membaca kisah di atas. Meskipun tubuh ibu hamil didesain agar menjadi tempat aman bagi si kecil, namun kekerasan tetap tak dapat ditolerir. Jika Bunda melihat kejadian serupa, segera cari bantuan dengan melapor kepada pihak berwajib ya!

Baca juga: