Sungguh tragis peristiwa yang terjadi di Bihar, India baru-baru ini. Seorang ibu dibunuh anaknya, alasannya pun hanya karena sang ibu terlambat menyiapkan makanan untuknya.
Telat makan mungkin terdengar sepele bagi sebagian orang. Namun hal ini menjadi masalah besar bagi pria bernama Ashok Thakur. Hanya karena ibunya terlambat menyiapkan makanan, Ashok Thakur tega menghabisi nyawa sang ibu.
Kronologi Kejadian Ibu Dibunuh Anaknya Karena Terlambat Menyiapkan Makanan
Nasib malang menimpa seorang ibu. Ia dilaporkan dibunuh oleh anaknya sendiri karena sang ibu disebut terlambat menyajikan makanan, dalam insiden yang mengejutkan warga setempat.
Peristiwa naas itu terjadi di Distrik Samastipur, sekitar 90 kilometer di sebelah timur Patna, pada Sabtu (29/8/2020).
Polisi Saray Ranjan menerangkan, si pelaku yang bernama Ashok Thakur saat itu mengaku sangat lapar dan meminta sang ibu untuk segera menyiapkan makanan untuknya.
Karena belum ada makanan tersaji, ibunya tentu membutuhkan waktu untuk memasak dan menghidangkan makanan kepada sang anak.
Bukannya sabar menunggu, pelaku Ashok Thakur justru marah kepada ibunya yang telah berusia 75 tahun itu. Kemudian terjadi pertengkaran verbal di antara keduanya.
Sang ibu yang tak disebutkan identitasnya itu mencoba menenangkan, tetapi kemarahan si pelaku malah semakin menjadi.
“Dalam kemarahan, pria itu mengambil penggiling manual dan memukul kepalanya dengan itu. Dia menderita luka serius dan jatuh ke tanah,” terang petugas polisi Sanjeev Kumar Chaudhary pada hari Minggu (30/8/2020) seperti dilansir dari Gulf News.
Wanita malang itu kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat lalu dia dinyatakan meninggal pada saat tiba di sana.
Pelaku kini telah ditangkap aparat berwajib dan kasusnya telah didaftarkan ke kantor polisi setempat atas pengaduan kakak laki-lakinya.
Menurut saudara laki-laki pelaku, Thakur juga berperilaku sangat kasar padanya bahkan menyerangnya ketika ia mencoba menyelamatkan ibu mereka dalam insiden itu.
Artikel terkait: Tidak Diberi Uang 1 Juta, Seorang Anak Tega Bunuh Ayah Kandung
Di Aceh, Ibu Dibunuh Anaknya Karena Tak Diberi Uang Rokok
Insiden anak bunuh ibunya karena masalah sepele juga pernah terjadi di Desa Meunasah Panton Labu, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara. Pelaku tega menghabisi nyawa sang ibu karena tak diberi uang untuk membeli rokok.
Awalnya pelaku (47) meminta uang sebesar 300 ribu, namun sang ibu (63) mengatakan bahwa dirinya sedang tak punya uang. Pelaku kembali meminta 20 ribu untuk membeli rokok, si ibu kembali mengatakan bahwa tak ada uang yang bisa diberinya.
Merasa kesal tak diberi uang, pelaku pun menodong korban lalu tak segan menggorok leher ibunya itu dengan pisau dapur. Korban tewas seketika di tempat kejadian.
Bukannya menyesal, pelaku kemudian pergi meninggalkan korban begitu saja dalam keadaan bersimbah darah. Ia pergi ke warung kopi dan rumahnya ia kunci dari luar.
Selang berapa lama, ia kembali ke rumah dan berpura-pura sedih mendapati ibunya telah meninggal. Pelaku pun melaporkan kepada tetangga sekitar bahwa ibunya ia temukan dalam keadaan sudah tak bernyawa.
Oleh para tetangga, kejadian tersebut dilaporkan kepada polisi. Namun polisi mencium adanya kejanggalan pasalnya mereka menemukan bekas luka gorokan di leher korban.
Setelah melakukan penyelidikan lebih jauh, aparat akhirnya menetapkan anak kandung korban tersebut sebagai tersangka pembunuhan berdasarkan bukti-bukti yang ada. Di hadapan polisi, pelaku pun mengakui perbuatan kejinya tersebut.
Artikel terkait: Mengaku dapat bisikan gaib, ibu ini bunuh anak kandungnya usia 3 bulan
Apa Pemicu Kekerasan Anak pada Orangtua?
Berbagai insiden kekerasan anak terhadap orangtua yang bahkan berujung terjadinya pembunuhan bisa jadi merupakan efek dari tekanan ekonomi, trauma psikologis, narkoba, maupun gangguan kejiwaan.
Dalam beberapa kasus, perilaku sadis anak ke orangtua merupakan buah dari trauma psikologis di mana si anak juga menjadi korban kekerasan pada masa lalu. Kekerasan yang dimaksud bukan sebatas kekerasan fisik ya Parents, namun juga termasuk kekerasan verbal hingga kekerasan seksual.
Itulah sebabnya, hindari melakukan kekerasan pada anak termasuk menggunakan kata-kata kasar, apalagi pada masa tumbuh kembangnya. Sebab efeknya bisa mereka bawa hingga dewasa.
Semoga tak ada lagi kasus serupa menimpa anak dan orangtua.
Baca juga:
Alami Gangguan Mental, Seorang Anak Aniaya Ayahnya hingga Tewas