Tiana, seorang ibu baru selalu merasa gelisah. Hampir setiap hari dirinya kerap murung dan merasa sedih. Tak ayal setiap sore, ia sering menghubungi suaminya dan meminta untuk segera pulang. Ia pun selalu membatin,“Bukankah punya anak seharusnya membuat perempuan jadi bahagia? Kenapa aku sebaliknya? Kenapa ibu baru mudah stres?”
Apa yang dirasakan Tiana memang kerap dirasakan ibu baru, tidak sedikit ibu baru yang mudah stres. Istilah dalam psikolog, kondisi ini disebut dengan baby blues.
Baca juga : Benarkah suami penyebab stres ibu dua kali lipat dibandingkan anak? Suami wajib tahu!
Adakah cara melepaskan rasa stres pada ibu baru?
Dalam hal ini psikolog Tara Adhisti de Thouars, B.A, M.Psi memberikan pandangan alasan di balik ibu baru mudah stres. Ia menandaskan menjadi ibu baru memang menjadi bagian tahapan kehidupan yang tidak mudah dilalui oleh perempuan. Hal ini dikarenakan sejak mengandung hingga ia melahirkan, seorang ibu harus bisa beradaptasi.
“Banyak perubahan yang terjadi pada ibu baru. Salah satunya bentuk tubuhnya yang sudah nggak sama seperti dulu. Inilah hal-hal yang bikin seorang ibu baru itu jadi overwhelmed atau merasa kewalahan. Misalnya, yang terbiasa bekerja di kantor, setelah punya bayi harus di rumah terus. Di rumah, mau santai-santai juga nggak bisa kerena harus nyusuin anaknya. Inilah yang membuat ibu juga harus beradaptasi dengan berbagai kondisi,” paparnya saat ditemui TheAsianParent Indonesia di acara VIT.
Sarjana psikolog jebolan Universitas Indonesia ini melanjutkan, penting bagi ibu baru untuk memahami kondisi dirinya sendiri dan mengetahui hal apa saja yang membuatnya stres. Termasuk cara mengatasinya.
Ia menerangkan, memang tidak semua perempuan bisa menerima perubahan ini dengan lapang dada, “Makanya tidak sedikit ibu baru yang akhirnya merasakan baby blues. Kaget pada kondisi yang harus dihadapi karena tidak sesuai dengan ekspektasi.”
Apa yang bisa dilakukan saat ibu baru mudah stres?
Tara mengatakan, sebenarnya ada banyak sekali yang bisa dilakukan ketika ibu baru mudah stres. Namun ia tidak menampik ibu baru memang memiliki keterbatasan waktu. Oleh karena itulah penting untuk mencari aktivitas yang untuk bisa melepaskan rasa penat.
“Ibu baru saat punya anak memang waktunya limited sekali. Mau istirahat, anak sudah menangis, dan harus mengurus ini itu. Baru mau tidur, eh, suami sudah pulang. Makanya waktunya sangat singkat. Ibu baru mudah stres, penting untuk bisa melepaskan penat,” tegasnya.
Iya, Tara menegaskan, “Saat tenggelam dalam tugas dan masalah sehari-hari, kita sering lupa untuk menarik diri dalam aktivitas tersebut untuk mengambil napas. Meskipun hal itu mungkin tidak segera memecahkan masalah, beristirahat sejenak saat kita merasa terbebani benar-benar akan membantu untuk rileks sehingga kita dapat kembali menghadapi masalah.”
Hal yang bisa dilakukan sebenarnya tidak perlu melakukan dengan melakukan aktivitas yang besar atau menyita waktu. Karena dengan hal sederhana dengan menenggak air putih saja sudah cukup membantu menenangkan diri ketika kita merasa terbebani, sehingga pikiran dan emosi kita dapat berfungsi lebih baik untuk melanjutkan tugas sehari-hari.
“Ada berbagai penelitian menyebutkan, jika kita bisa jeda dari kesibukan, maka otak bisa kembali refresh. Bahkan, seakan ada ‘aha moment’, di mana saat melakukan jeda itu mencegah blocking di otak. Saat melakukan jeda, kita juga bisa mendapatkan motivasi lagi. Berbagai penelitian sudah menyebutkan kalau kita melakukan jeda, itu akan membantu kesehatan mental dan fisik lebih baik lagi,” tegasnya.
Tara juga menambahkan, “Dampak lainnya akan memberikan efek emosi yang positif. Orang kalau nggak bisa berpikir positif, logikanya nggak akan jalan dan menjadi tumpul. Oleh karena itu yang diperlukan ada break sejenak dan biarkan peredaran aliran darah bisa berjalan dengan baik ke otak.”
Baca juga :
Penelitian: Para Ibu Lebih Rentan Stres daripada Ayah, Ini Penjelasannya