Salah satu jenis penyakit menular seksual (PMS) yang cukup umum adalah Human Papillomavirus Infection atau HPV. Apa saja gejala yang perlu kita waspadai dan juga cara penanganan beserta cara pengobatannya?
Ketika kita sudah aktif secara seksual, maka risiko penyakit menular seksual pun meningkat. Oleh karena itu, Parents sebaiknya menjaga kesehatan dan kebersihan organ intim secara rutin dan seksama untuk mencegah risiko penyakit menular seksual, contohnya infeksi HPV.
Artikel Terkait: Vaksin HPV untuk Anak Bisa Cegah Kanker Serviks, Kapan Bisa Diberikan?
Apa Itu HPV atau Human Papillomavirus?
Human Papillomavirus atau HPV adalah jenis virus yang menyebabkan infeksi di permukaan kulit. Meski sebagian besar infeksi ini tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala, infeksi HPV juga dapat menyebabkan risiko kanker serviks untuk perempuan.
Dijelaskan dr. Gita, terdapat lebih dari 100 jenis HPV. Cara penularan virus ini adalah melalui kontak kulit ke kulit, kontak seksual, serta dapat menginfeksi alat kelamin, mulut, atau tenggorokan. Virus ini dapat menular melalui hubungan seksual langsung termasuk seks vaginal, anal, dan oral.
Sebagian besar virus HPV hidup di dalam sel permukaan kulit yang masuk melalui luka di kulit.
Beberapa kasus infeksi HPV pada genitalia mungkin tak menyebabkan masalah kesehatan apapun, namun beberapa jenis virus ini dapat menyebabkan perkembangan kutil kelamin hingga kanker serviks, anus, dan tenggorokan.
Dalam kasus yang langka, ibu yang menderita infeksi HPV dapat menulari bayi di kandungannya pada saat proses persalinan.
Jika hal ini terjadi maka terdapat kemungkinan bayi tersebut akan mengembangkan kondisi yang disebut Recurrent Respiratory Papillomatosis, yakni timbulnya kutil akibat HPV di dalam tenggorokan.
Human Papillomavirus dapat menyebabkan kanker serviks dan kanker lainnya termasuk kanker vulva, vagina, penis, atau anus. Selain itu, ada pula risiko kanker di bagian belakang tenggorokan seperti pangkal lidah dan amandel (disebut kanker orofaring).
Kanker ini seringkali membutuhkan waktu bertahun-tahun bahkan puluhan tahun untuk berkembang setelah seseorang terkena HPV. Namun, hingga saat ini masih belum ada cara untuk mengetahui penderita mana yang akan mengembangkan kanker atau masalah kesehatan lainnya.
Orang dengan sistem kekebalan yang lemah, misalnya pengidap HIV/AIDS, mungkin kurang mampu melawan infeksi ini dan berpotensi mengembangkan masalah kesehatan dari HPV.
Artikel Terkait: 10 Cara Menghilangkan Kutil Sampai Tuntas, dari yang Alami Sampai Medis
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Pada umumnya, infeksi virus ini seringkali tidak menimbulkan gejala. Namun dalam keadaan tertentu, virus tersebut dapat bertahan di dalam tubuh sehingga menimbulkan gejala yang cukup umum seperti berikut ini:
- Kutil pada kelamin
- Kutil pada dubur
- Kutil di area lengan, bahu, atau jari
- Kutil pada telapak kaki
- Kutil di daerah wajah
- Kutil yang tumbuh disertai dengan rasa sakit hingga perdarahan
Jika Parents atau anggota keluarga lain menemukan adanya kutil tumbuh di tempat-tempat seperti disebutkan di atas dan tidak kunjung sembuh dengan sendirinya, ada baiknya untuk mempertimbangkan konsultasi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Untuk mendiagnosis infeksi ini, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut misalnya tes IVA dengan meneteskan cairan asam asetat pada area kelamin, pap smear dengan mengambil sampel sel serviks, dan tes HPV DNA.
Artikel Terkait: Waspada 4 Penyakit Menular Seksual Baru Kembali Ditemukan
Cara Pencegahan dan Pengobatan
Dua cara paling mudah untuk mencegah penyebaran adalah dengan cara menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual dan mendapatkan vaksin HPV (Gardasil 9) yang dapat melindungi dari sembilan jenis Human Papillomavirus yang diketahui terkait dengan kanker atau kutil kelamin.
Vaksin HPV direkomendasikan untuk anak laki-laki dan perempuan mulai usia 11 atau 12 tahun. Dua dosis vaksin akan diberikan dalam rentang waktu enam bulan. Selain itu, perempuan dan laki-laki usia 15 hingga 26 tahun dapat memperoleh vaksinasi dengan jadwal tiga dosis.
Untuk mencegah masalah kesehatan yang berhubungan dengan HPV, Parents disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, misalnya dengan screening atau prosedur pap smear.
Jika sudah dinyatakan positif terinfeksi, maka biasanya dokter akan meredakan gejala yang sudah ada, yaitu melakukan tindakan seperti pemberian obat yang mengandung asam salisilat untuk mengobati kutil.
Dalam kasus yang sudah parah, akan dilakukan tindakan pengangkatan kutil, misalnya Cryotheraphy (membekukan kutil), kauter, operasi, atau menggunakan laser.
Hingga kini masih belum ada tindakan yang terbukti efektif untuk membunuh virus HPV secara keseluruhan. Namun, HPV bisa hilang dengan sistem kekebalan tubuh yang baik.
Itulah beberapa hal yang perlu Parents ketahui mengenai HPV dan penangananya. Semoga informasi tersebut bisa bermanfaat.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca Juga:
7 Jenis penyimpangan seksual yang harus diwaspadai, anak pun bisa jadi korban!
Ada Benjolan di Vagina? Bisa Jadi Kista Bartholin, Waspadai Gejalanya