Si kecil sering mengalami hidung meler hampir setiap hari? Terkadang hidung meler terus pada anak bisa menjadi salah satu tanda rhinorrhea kronis pada si kecil.
Rhinorrhea juga lebih dikenal dengan istilah rhinitis, radang membran mukosa dalam hidung. Kondisi ini membuat hidung anak mengeluarkan banyak lendir.
Lendir yang keluar bisa lebih tebal, bening, atau pekat. Sebetulnya, keparahan kondisi ini bisa beragam, tergantung penyebabnya.
Penyebab hidung meler terus pada anak yang normal
Terdapat dua penyebab utama dari kondisi ini, yakni karena alergi dan non alergi.
Rinitis karena alergi bisa terjadi sebagai reaksi hidung terhadap alergen seperti serbuk sari atau bulu hewan peliharaan. Selain itu, rinitis non-alergi bisa terjadi karena lendir dapat timbul dari reaksi hidung iritasi akibat asap atau polusi. Bisa juga reaksi tubuh terhadap atau hal lain, seperti cuaca dingin dan makanan panas.
Lendir juga bisa diakibatkan oleh kondisi flu yang menyebabkan sumbatan hidung sementara. Selain itu, menangis juga bisa menimbulkan pengeluaran lendir dari dalam rongga hidung anak.
Tentu beberapa kondisi tersebut tidaklah membahayakan. Tak jarang, kondisi ini bisa hilang dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu.
Namun, perlu diketahui ada berbagai penyebab rhinorrhea kronis yang harus menjadi perhatian.
Artikel terkait : Dibilang congean, Saga anak pertama Anji beri informasi soal sinus preauricular
Penyebab Rhinorrhea kronis dan serius
Beberapa penyebab rhinitis lain yang harus diwaspadai antara lain:
Infeksi pada sinus dan atau kelenjar gondok
Hidung meler terus pada anak bisa jadi disebabkan karena infeksi. Infeksi ini bisa terjadi di sinus, sehingga menyebabkan sinusitis (radang sinus). Selain itu, infeksi juga bisa terjadi di bagian belakang hidung (nasofaring).
Turbinat besar atau bengkak
Tulang di sepanjang bagian dalam hidung (turbinat) dapat membengkak karena alergi atau infeksi dan mengakibatkan penyumbatan hidung.
Polip hidung
Penyebab lainnya ialah bisa jadi karena kondisi polip di hidung. Kondisi ini terjadi karena adanya pertumbuhan mirip anggur di lapisan hidung.
Kista atau tumor hidung
Walau jarang terjadi, namun tak ada salahnya kita tetap mewaspadainya. Tumor yang terjadi bisa jinak atau ganas di hidung yang biasanya terjadi pada salah satu sisi.
Septum hidung menyimpang
Sisi kanan dan kiri hidung dipisahkan oleh dinding yang terbuat dari tulang rawan yang disebut septum hidung. Saat strukturnya menyimpang, bisa saja terjadi penyumbatan di salah satu sisi.
Kondisi ini dapat muncul saat lahir atau akibat trauma pada hidung di kemudian hari.
Kapan harus khawatir?
Sebagian besar kondisi ini tidak membahayakan, namun ada beberapa kondisi yang harus dikhawatirkan dan harus segera diperiksakan, seperti:
- Mengalami sakit tenggorokan yang lama atau terdapat bintik-bintik putih dan kuning pada amandel atau bagian lain tenggorokan.
- Terjadi pembengkakkan dahi, mata, sisi hidung, atau pipi, ditambah penglihatan kabur.
- Disertai batuk yang berlangsung lebih dari 10 hari, atau menghasilkan lendir berwarna kuning kehijauan dan abu-abu.
- Gejala bertahan lebih dari 3 minggu.
- Hidung berlendir yang disertai demam.
Artikel terkait : Gejala meningitis pada bayi mirip flu biasa, kenali tanda-tandanya
Walau jarang terjadi, hidung meler terus yang tak ditangani bisa kronis dan membahayakan. Sebaiknya bila mengalami tanda-tanda di atas, bawalah segera si kecil ke dokter spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) atau (Otolaryngologist).
Sumber : stanforchildren.org, healthxchange.sg
Baca Juga :
Waspada tanda anak overdosis vitamin yang jarang disadari, bisa bahaya!