Apakah Parents di sini termasuk pecinta binatang peliharaan? Seringkali kita berpikir ulang bila hendak memelihara anak bulu ketika sang buah hati masih berusia muda. Namun faktanya, hewan peliharaan bisa melatih perkembangan empati anak sedari kecil, lo!
Anak Memiliki Ketertarikan Terhadap Hewan Dibandingkan Manusia
Secara umum, anak-anak memiliki ketertarikan lebih besar terhadap hewan daripada manusia.
Hal ini ditunjukkan dari karakter-karakter hewan di buku bergambar yang berwarna-warni dan bervariasi.
Tokoh utama yang berkarakter hewan akan lebih mudah diterima daripada karakter manusia, bukan?
Namun manfaat hewan peliharaan pada perkembangan anak seperti empati akan jauh lebih besar karena hewan peliharaan dapat ditemui langsung di sekitar Anda.
Manfaat Hewan Peliharaan Untuk Anak, Salah Satunya Perkembangan Empati
Penelitian Dari Amerika Menunjukkan Anak Lebih Inisiatif dan Peduli
Perkembangan empati anak terbukti lebih tinggi pada keluarga yang memiliki hewan peliharaan sejak buah hati masih kecil.
Interaksi anak dan hewan peliharaan bisa membantu mereka penasaran dan berusaha untuk memberikan kasih sayang kepada makhluk lain, apalagi sesama manusia.
Keterampilan sosial seperti empat bisa mencegah anak untuk bertindak kasar maupun cuek terhadap sesamanya.
Berjalan-jalan pagi dengan anjing kesayangan tentu membentuk kebiasaan baik dalam merawat teman terkasih, bukan?
Artikel Terkait: Mengenal Kecerdasan Spiritual dan Manfaatnya untuk Perkembangan Anak
Menjadi Teman Bermain Anak Ketika Tidak Bersama Orang Tua
Kesibukan orang tua mungkin tidak dapat dihindari, meskipun sudah mencoba beberapa cara. Tidak apa-apa, bukan berarti Anda adalah orang tua yang buruk.
Jika Anda memiliki hewan peliharaan, rupanya anak akan merasa lebih tidak kesepian karena adanya teman berbulu yang siap menjadi sahabat baru.
Apalagi jika hewan peliharaan tersebut sudah akrab dan menjadi bagian keluarga Anda sedari lama.
Anak akan memandang hewan peliharaan sebagai anggota keluarga yang dapat diajak bermain dan menemani sembari Ayah dan Bunda sibuk!
Mengurangi Stres Pada Anak dengan Autisme
Penelitian menunjukkan bahwa anak dengan autisme sangat terbantu dengan kehadiran hewan peliharaan seperti kucing atau anjing.
Teman berbulu dapat mengurangi stres dan membantu anak berinteraksi untuk membentuk ikatan yang mendukung antar keluarga.
Artikel Terkait: Sebaiknya Tak Sembarangan, Begini Kegiatan Menggambar yang Sesuai Perkembangan Anak
Mengurangi Screen Time
Pengunaan screen time pada anak memang harusnya sangat dibatasi. Namun karena keterbatasan aktivitas dan kesibukan seringkali tidak dapat dihindari.
Bila demikian, hewan peliharaan bisa menjadi alternatif terbaik untuk keluarga Anda.
Anak memiliki teman berinteraksi yang lebih menyenangkan serta melatih empati dibandingkan bermain media sosial atau menonton YouTube setiap saat.
Hewan peliharaan juga akan menyibukkan anak untuk memberi makan tepat waktu, membersihkan kotoran, atau mengajak anjing berjalan-jalan!
Sebuah aktivitas yang mudah, bukan?
Memberikan Bentuk Kasih Sayang Tidak Terhingga dari Peliharaan ke Anak
Anda pasti pernah mendapat perasaan nyaman karena kucing kesayangan tidur di pangkuan atau anjing yang setia menghampiri Anda setiap pulang kerja.
Begitu pula dari perspektif anak. Setiap kali sang hewan peliharaan menggosokkan badan atau mencium pipi mereka, anak akan mendapat perasaan dicintai yang luar biasa!
Inilah mengapa hewan peliharaan terbukti meningkatkan empati pada anak. Peliharaan memiliki jiwa unconditional love yang diberikan kepada setiap anggota keluarganya.
Anak akan belajar caranya berperilaku welas asih, meskipun mereka bukan manusia. Selain meningkatkan empati antar manusia, anak juga akan belajar menghargai alam dan dunia hewan, lo.
Artikel Terkait: Selain Jadi Teman Bermain, Ini 6 Manfaat Jika Anak Punya Hewan Peliharaan
Risiko Memelihara Hewan Peliharaan
Namun bukan berarti Anda harus memaksakan diri memiliki hewan peliharaan, Parents.
Ada beberapa risiko yang mungkin memberatkan Anda sehingga memelihara hewan belum menjadi pilihan terbaik.
Misalnya saja seperti perilaku hewan yang tidak dapat ditebak. Bisa saja Anda mengadopsi anjing yang gemar menggigit atau kucing yang buang air sembarangan.
Melatih perilaku tentu membutuhkan waktu, sehingga mungkin belum cocok untuk gaya hidup Anda saat ini.
Belum lagi dengan biaya kesehatan yang harus dilakukan seumur hidup. Vaksin, vitamin, dan biaya perawatan bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Terlebih jika Anda tinggal di perumahan yang tidak ramah hewan peliharaan, bisa jadi memelihara hewan bukan pilihan terbaik.
Dengan demikian, Anda harus bijak menentukan kapan dan hewan apa yang bisa Anda adopsi untuk mendukung perkembangan empati si kecil, ya!
***
Baca Juga:
Perkembangan Emosi Anak Usia 3-5 Tahun: Mulai Berempati dan Berimajinasi!
8 Contoh Sikap Empati untuk Diajarkan pada Anak, Dimulai dari Orang Tua
Dari Pelihara Hewan, Ayang Cempaka Ajarkan Empati dan Tanggung Jawab kepada Anak