Muntah darah atau hematemesis adalah keluarnya cairan berwarna merah cerah, coklat tua, atau hitam dari mulut akibat adanya perdarahan. Warna darah yang keluar dapat memberi petunjuk tentang penyebabnya.
Darah yang keluar dari mulut perlu dibedakan asalnya, apakah berasal dari paru-paru atau saluran cerna. Pada muntah darah yang sebenarnya, sumber perdarahan ada di saluran cerna dan dapat bercampur dengan makanan. Sedangkan yang berasal dari paru-paru, akan keluar saat seseorang batuk, dan umumnya sedikit bergelembung (berbusa).
Gejala Hematemesis
Gejala-gejala berikut dapat menyertai muntah darah:
- Nyeri perut.
- Sakit kepala atau pusing.
- Kebingungan.
- Keringat dingin dan kulit pucat.
- Jantung berdetak lebih cepat.
- Pupil mata membesar.
- Penglihatan kabur.
- Mual.
- Kelemahan otot.
- Sesak napas.
- Buang air kecil sedikit.
Bila mengalami muntah darah dengan atau tanpa gejala penyerta di atas, segera kunjungi dokter untuk mencari tahu penyebab dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Komplikasi yang Sebabkan Muntah Darah
Muntah darah yang tidak ditangani dapat membuat penderitanya mengalami kehilangan darah dalam jumlah banyak. Komplikasi yang dapat muncul antara lain:
- Anemia akibat perdarahan dalam jumlah banyak.
- Dehidrasi dan kekurangan gizi (malnutrisi).
- Tersedak saat gumpalan darah menyumbat saluran nafas.
- Gangguan pernafasan bila darah masuk ke saluran nafas.
- Syok hipovolemik akibat kekurangan darah. Kondisi ini ditandai dengan pusing saat berdiri, pernafasan cepat dan dangkal, jumlah urin berkurang, keringat dingin dan kulit pucat. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang bermakna, menimbulkan koma hingga kematian.
Penyebab Terjadinya Hematemesis
Ada banyak penyebab dari muntah darah, mulai dari kondisi ringan hingga berat:
- Kondisi ringan dapat berupa iritasi kerongkongan, mimisan, menelan darah, robekan kerongkongan akibat batuk atau muntah kronis, atau menelan benda asing. Penyebab lainnya yakni sakit mag, peradangan lambung (gastritis), radang pankreas (pankreatitis), dan efek samping konsumsi obat-obatan.
- Kondisi berat atau serius dapat berupa varises esofagus (pecahnya pembuluh darah kerongkongan) akibat sirosis hati, kanker kerongkongan, dan kanker pankreas.
Pada kasus yang jarang, muntah disertai darah juga dapat disebabkan oleh paparan racun atau tidak sengaja menelan zat berbahaya (semisal asam korosif atau arsenik), dan kelainan darah seperti leukemia, hemofilia, dan trombositopenia.
Muntah darah lebih mungkin dialami oleh individu dengan gangguan pada saluran cerna, khususnya bila kondisi tersebut semakin memberat dan tidak diobati.
Diagnosis
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, muntah darah memiliki banyak penyebab. Oleh sebab itu, segeralah ke dokter bila mengalaminya.
Selama muntah disertai darah masih terjadi, dokter menstabilkan terlebih dulu tanda-tanda vital seperti tekanan darah, laju pernafasan dan detak jantung, serta kondisi-kondisi lain yang terjadi akibat kehilangan darah dalam jumlah besar. Saat kondisi membaik dan mulai stabil, penyebab muntah darah baru akan diidentifikasi.
Diagnosis muntah darah dilakukan melalui wawancara medis yang mendalam, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang berikut mungkin dilakukan untuk mengetahui sumber perdarahan.
- Tes darah lengkap untuk mengetahui jumlah darah yang hilang, kadar zat besi dan waktu pembekuan darah.
- Endoskopi untuk memeriksa saluran cerna atas.
- Pemeriksaan radiologi, seperti CT scan, foto Rontgen, ultrasonografi, dan MRI scan untuk menemukan penyebab perdarahan.
- Analisis tinja.
- Biopsi jaringan bila dicurigai adanya kanker tertentu atau sirosis hati.
Cara Mengobati Muntah Darah
Pengobatan muntah darah bergantung pada penyebab dan banyaknya darah yang hilang. Apabila darah tidak terlalu banyak, dokter umumnya hanya memberikan obat-obatan untuk membantu proses pembekuan darah, obat untuk menghentikan muntah dan mengurangi produksi asam lambung. Namun bila jumlahnya banyak, pemberian infus cairan dan transfusi darah lebih dipilih.
Pada kasus perdarahan saluran cerna bagian atas yang berat, dokter akan melakukan endoskopi untuk melakukan diagnosis lebih lanjut sekaligus mengobati sumber perdarahan. Pilihan lain yakni angiogram untuk mencari dan menghentikan perdarahan dari pembuluh arteri, atau pembedahan pada kasus robekan dinding lambung atau usus, atau bila metode pengobatan lain tidak efektif dalam menghentikan perdarahan.
Saat Terjadi Hematemesis, Kapan Harus Waspada?
Agar muntah darah tidak berujung pada komplikasi yang berbahaya, segeralah memeriksakan diri ke dokter apabila:
- Gejala memburuk atau timbul gejala baru
- Memuntahkan sejumlah besar darah atau muntah berkali-kali dalam satu waktu
- Mengalami nyeri perut yang hebat
Cari pula pertolongan darurat apabila mengalami tanda-tanda syok akibat kehilangan darah, seperti:
- Merasa ingin pingsan
- Nafas lebih cepat dari biasanya
- Kulit pucat, dingin, dan lembap
- Detak jantung cepat, pupil (bagian hitam mata) melebar
- Merasa cemas dan gelisah
- Mual dan tubuh terasa lemah
Semoga informasi terkait hematemesis bermanfaat, ya.
Baca Juga:
Muntah darah saat hamil muda, apakah berbahaya? Ini penjelasannya!
Muntah Kuning saat Hamil: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Kapan Perlu Khawatir