Saya seorang ibu berusia 27 tahun, pada tahun 2019 lahir anak pertama saya berjenis kelamin laki-laki. Melahirkan secara normal dan bisa menyusui secara langsung. Ini adalah pengalamanku hamil sambil menyusui.
Saya masih ingat, pertumbuhan dan perkembangan si kakak ketika itu sangat baik. Berat badannya terpantau selalu naik setiap bulannya. Sampai suatu saat usianya 15 bulan terjadi penurunan berat badan yang signifikan, padahal tidak ada sakit dalam bulan tersebut.
Bulan depannya lagi terpantau tidak ada kenaikan berat badan si kakak. Apa apa, ya? Pikir saya ketika itu. Kemudian, saat itu juga saya baru menyadari kalau saya belum menstruasi dalam 2 bulan terakhir.
Setelah test pack, ternyata saya positif hamil. Kondisi ini makin dipertegas setelah cek ke dokter kandungan, dokter menyatakan saya sedang hamil 1 bulan.
Saya menyatakan kalau saya masih menyusui dan apakah bisa melanjutkan menyusui si kakak saat si adek dalam perut sudah hadir. Dokter mengizinkannya karena keadaan kondisi kesehatan saya juga baik, dokter juga berkata kalau nanti si kakak akan berhenti sendiri seiring bertambah usia kehamilan sehingga tidak perlu sapih dini.
Menjalani Hamil Sambil Menyusui
Mengenai hamil sambil menyusui dokter masih memperbolehkan selama tidak ada ganguan, seperti terjadi kontraksi dan pusing. Tentunya harus lebih diperhatikan lagi asupan makan dan vitamin yang dikonsumsi, karena selain untuk memenuhi kebutuhan saya, si kakak juga si adek di dalam perut.
Memutuskan untuk hamil sambil menyusuidi, dengan harapan si kakak bisa berhenti sendiri menyusu seperti yang dikatakan dokter.
Memacu pertumbuhan si kakak dengan keadaan berat badan yang sempat turun dan belum ada kenaikan lagi, saya memutuskan untuk menambahkan porsi makan, memprioritaskan makanan tinggi kalori, memberi susu formula atau UHT dengan harapan setidaknya bisa naik walaupun hanya mencapai batas minimum bulanan.
Trimester kedua saya kembali cek kandungan, dan kebetulan saya sudah pindah keluar kota, jadi berganti dokter kandungan. Saya pun konsultasi kembali mengenai masih menyusui, dokter tidak mempermasalahkannya karena kondisi kehamilannya normal dan si adek di dalam perut terpantu dalam kondisi sehat. Semuanya normal dengan berat badan normal.
Sehingga saya memutuskan untuk terus menyusui si kakak. Tentu hal tersebut akan berbeda untuk saya dan ibu lainnya, sehingga tidak bisa disamakan, harus konsultasi dokter dengan pemeriksaan kesehatan ibu dan bayi dalam kandungannya.
Saat hamil trimester ketiga pun saya kembali melakukan tes kandungan, juga dengan dokter berbeda, di mana kemungkinan saya akan bersalin ditempat dokter tersebut praktik. Mengenai hamil sambil menyusui si kakak, dokter tersebut pun tidak mempermasalahkannya.
Referensi lainnya saya banyak mencari informasi dengan searching mengenai hamil sambil menyusui di internet dari sumber terpercaya, salah satunya website theAsianparents.
Pengalaman pribadi ada beberapa keuntungan masih menyusui si kakak dari masih hamil sampai si adek lahir. Apa saja?
- ASI langsung ada untuk siadik, karena payudara masih memproduksi ASI yang sebelumnya untuk sikakak,dan ASI yang keluar tetap kolostrum untuk kebutuhan adik
- Puting tidak mengalami lecet, pecah, atau berdarah karena masih terbiasa dipakai menyusui oleh sikakak
- Saat payudara mengalami pembengkakan karena kebanyakan ASI dalam payudara, sikakak bisa membantu mengosongkannya
- Menyusui sikakak saat akan melahirkan, bisa membantu merangsang kontraksi alami
- Menambah bonding kakak, adek dan ibunya,
Beberapa hal yang terjadi pada ASI dan payudara saat hamil dan masih menyusui di antaranya:
- ASI seret dengan semakin bertambahnya usia kehamilan.Sikakak pun bereaksi saat ASI susah keluar, jika terlanjur haus sampai minum air setelah menyusu. Beberapa kali juga menangis
- Rasa ASI berubah, terutama saat menjelang melahirkan dan setelah melahirkan, karena ASI yang keluar adalah Kolostrum untuk siadek
- Trimester 3 Puting payudara menjadi sensitive saat sikakak menyusui, padahal sikakak menyusu seperti biasa, tapi akan terasa sakit
- Trimester 3 saat sikakak menyusu, perut saya terasa sakit juga, seperti kontraksi tetapi rasanya tidak begitu sakit
Hamil dan menyusui si kakak itu harus dengan izin dokter, setelah pemeriksaan keadaan ibu dan bayi didalam perut, kehamilan normal, tidak berrsiko, bukan hamil anak kembar, tidak terjadi pendarahan, pusing berlebih setelah menyusui, anemia, tidak mempunyai riwayat bayi lahir prematur dan keguguran..
Pertumbuhan sikakak bisa dibantu dengan porsi makan yang ditambah, prioritas makanan tinggi kalori baik menu utama ataupun menu camilan, penambahan susu formula, susu UHT jika sikakak sudah diatas 1 tahun, pemberian vitamin dan lainnya. Sehingga pertumbuhannya tetap baik dan membiasakan sikakak jika suatu saat sudah sapih, kebutuhan nutrisinya tidak dibantu ASI.
Alasan saya hamil sambil menyusui, masih menyusui sikakak sampai si adek lahir karena ingin menggenapkan sapih saat usia sikakak dua tahun, yaitu saat si adek berusia dua minggu.
Bulan lahir mereka sama sehingga saat sudah pas dua tahun, sikakak mulai disapih dan dibatasi menyusunya. Pengalaman hamil dan menyusui sikakak sampai siadek lahir alhamdulillah banyak positifnya yang didapatkan, siadek pun lahir dengan sehat dan berat badan yang normal. Masyaallah tabarakallah.
Ditulis oleh Ummu Muhammad Rinia, VIPP Member theAsianparent ID
Artikel lain yang Ditulis VIPP Member theAsianparent ID
Pilih Pasangan yang Mapan atau Berjuang Bersama?
Prepared Environment, Upaya Saya Menciptakan Rumah Ramah Anak
Pengalaman Melahirkan Bayi Kembar, Alami Eklampsia dan Masuk ICU
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.