Kabar 46 calon haji furoda atau haji tanpa antre asal Indonesia yang dideportasi dari Arab Saudi menjadi sorotan publik. Mereka kedapatan menggunakan visa dari Malaysia dan Singapura bukan visa haji resmi dari Indonesia. Puluhan jemaah tersebut merupakan calon haji yang berangkat melalui PT Alfatih Indonesia Travel. Rupanya, perusahaan yang beralamat di Bandung, Jawa Barat tidak terdaftar di kementrian agama maupun Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).
Kejadian ini menuai keprihatinan, pasalnya telah membayar cukup mahal sekitar Rp250 juta hingga Rp300 juta untuk haji furoda atau lebih dikenal sebagai haji tanpa antre. Lantas, apa bedanya jalur haji tersebut dengan haji biasa? Simak penjelasannya berikut ini!
Apa Itu Haji Furoda?
Mengutip laman resminya, Haji Furoda merupakan program Ibadah Haji Khusus tanpa antre yang izin visanya diberikan oleh pemerintah kerajaan Arab Saudi melalui kedutaan besarnya di wilayah Republik Indonesia (visa mujamalah).
Itulah sebabnya, berhaji dengan jalur ini juga disebut sebagai Haji Mujamalah. Program berhaji ini di luar kuota haji yang ditentukan oleh Kementrian Agama sehingga calon jemaah tidak perlu mengantre bertahun-tahun untuk berangkat ke tanah suci.
Pelaksanaan haji furada atau haji mujamalah ini sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 2019. Di dalamnya mengatur bahwa setiap Warga Negara Indonesia yang berhaji dengan visa haji mujamalah harus berangkat melalui Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). Perusahaan travel tersebut haruslah yang telah terdaftar di Kementerian Agama Republik Indonesia.
Artikel terkait : 8 Rangkaian Ibadah Haji yang Penuh Makna, Diawali Ihram dan Diakhiri Tawaf Wada’
Perbedaan Haji Reguler, ONH Plus, dan Furada
Ada tiga program haji resmi di Indonesia, yakni haji reguler (biasa), ONH plus, dan haji furada. Apa sih perbedaan Ketiganya?
Haji Reguler
Masyarakat sering menyebutnya sebagai haji biasa dan paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia karena biayanya yang relatif lebih terjangkau sekitar Rp 40 juta. Program ini diatur berdasarkan kuota yang ditetapkan pemerintah melalui Kemenag. Sayang, peserta haji ini harus menunggu hingga 30 tahun lebih tergantung kuota provinsi di Indonesia.
ONH Plus
ONH Plus atau Ongkos Naik Haji Plus (ONH Plus) merupakan program khusus yang kuotanya juga diatur oleh pemerintah dan Kementrian Agama juga tetapi biayanya lebih mahal sekitar Rp 130 jutaan. Para jemaah haji bisa berangkat berkisar 5-9 tahun lagi.
Haji Furada
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, haji ini kuotanya khusus dari pemerintah Arab Saudi. Pesertanya bisa langsung berangkat atau menunggu hingga satu tahun saja.
Artikel terkait : Ungkap Fakta dan Sejarah Gelar Haji di Indonesia
Biaya Haji Furoda
Dari ketiga program haji tersebut, biaya haji furoda jauh lebih mahal. Berdasarkan informasi dalam furoda.id yang $ 15.000 atau sekitar Rp 224 juta dan paling mahal hingga Rp 300 juta tergantung agen perjalananan haji dan fasilitas yang didapat. Biayanya berkali-kali lipat dari haji biasa maupun ONH plus. Namun, keunggulannya, para pesertanya bisa langsung berangkat tanpa harus menunggu bertahun-tahun.
Apa Saja Fasilitas yang Didapat?
Biaya ratusan juta yang dipatok digunakan untuk membayar berbagai fasilitas, antara lain hotel bintang lima, maskapai, asuransi, hotel transit di Mina, tenda AC di Arafah, biaya perlengkapan haji, manasik haji, city tour, Hotel Transit di Mina dan ziarah.
Tentu saja para peserta haji ini juga akan mendapatkan visa haji yang terdaftar dalam sistem elektronik atau e-visa. Selain itu, sejumlah agen travel haji juga memberikan sejumlah bonus, seperti paket haji lengkap seperti koper bagasi, koper kabin, tas, seragam, hingga buku dan payung. Ada juga yang memberikan biaya tahalul gratis dan air zam zam gratis.
Artikel terkait : Sebelum Naik Haji, Wajib Tahu 3 Jenis Haji Ini. Begini Tata Cara Pelaksanaannya!
Keunggulan dan Kelemahannya
Banyak keunggulan dari haji furoda yang bisa dinikmati oleh pesertanya. Terutama, calon haji tidak perlu menunggu dan bisa berangkat pada tahun itu juga setelah dia mendaftar. Beberapa agen perjalanan yang menangani haji tersebut juga menjamin para jemaah lebih mudah saat melalui pemeriksaan di imigrasi maupun di pos pemeriksaan memasuki kota Mekkah. Jemaah juga bisa meningkatkan kelas fasilitas baik pesawat, hotel maupun, tenda, di mina. Bahkan durasi pelaksanaan selama di Arab Saudi bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Namun, selain keunggulan tersebut, haji ini juga memiliki sejumlah kekurangan, antara lain biaya yang dibebankan jauh lebih mahal. Pemberitahuan disetujui atau tidaknya permohonan visa keberangkatan ibadah haji juga sangat dekat, bisa hanya beberapa minggu sebelumnya. Jadi, sifatnya sangat mendadak. Kelemahan lain, belum diketahui kuota yang diberikan pemerintah Arab Saudi setiap tahunnya. Jadi ada kemungkinan yang sudah mendaftar juga tidak bisa berangkat tetapi biaya yang telah dibayarkan akan dikembalikan oleh pihak travel.
Nah, itulah penjelasan tentang haji furoda dan bedanya dengan jenis program haji yang lain. Semoga bisa menjawab rasa penasaran!
***
Baca juga :
Hukum dan Pro Kontra Haji Metaverse, Ini Kata Para Ulama MUI
Keberangkatan Haji 2021 Dibatalkan, Kemenag:"Dana Haji bisa Dikembalikan"
Pemerintah Tiadakan Ibadah Haji 2020, Bagaimana Nasib Jemaah?