Pernah mendengar istilah good looking privilege? Presenter Deddy Corbuzier termasuk sosok yang kerap mengangkat isu-isu yang sedang hangat di Indonesia. Beberapa waktu lalu, ia menyinggung soal good looking privilege yang dinilai sangat kental di tanah air.
Apa itu good looking privilege?
Artikel Terkait: 6 Fakta Roehana Koeddoes, Jurnalis Perempuan Pertama yang Pandai Manfaatkan Privilege
Kasus Narkoba Artis, Deddy Corbuzier Singgung tentang Good Looking Privilege
Melalui sebuah video pendek, Deddy Corbuzier mengungkapkan pendapatnya tentang bagaimana bias pada wajah rupawan sangat nyata di Indonesia.
“Ardhito Pramono ketangkep narkoba dan kebetulan dia good looking. Sama kayak yang kemarin-kemarin, Jefri Nichol good looking, Rizky Nazar good looking, dan komen-komen netizen semuanya good,” ungkap pria berbadan kekar tersebut.
Menurutnya, para pria tampan dan rupawan yang terjerat narkoba masih mendapat dukungan dan semangat dari para penggemarnya. Namun jika yang terjerat narkoba berwajah biasa-biasa saja, biasanya akan mendapat hujatan.
“Semangat, come back stronger, ini hanya cobaan. Good looking. Coba kalau muka lu 'kurang', Coki kemaren ketangkep netizen ngomong apa? Mampus, makan tuh dark jokes. Yang gak make Uus, Younglex dituduh, kapan ketangkepnya.” Ia melanjutkan.
Ayah satu anak itu lalu menegaskan bahwa wajah rupawan adalah salah satu privilege bagi rakyat Indonesia. Seakan-akan semua kesalahan akan termaafkan hanya karena berwajah rupawan.
“Itu privilege menjadi good looking di Indonesia. Jadi kalau Anda masih tinggal dan hidup di Indonesia dan muke lu kurang mendingan lu diem aja, urus idup lu baik-baik. Udah santai santai aja. Tapi kalau anda good looking, bebas hidup lu bebas. Privilege lu bagus hidup lu bebas. Minimal kalo gak good looking ya "sopan",” tutupnya sambil menyindir para terdakwa di persidangan yang mendapat vonis ringan karena dianggap sopan seperti Rachel Vennya dan Gaga Muhammad.
Artikel Terkait: Cegah Anak Bersikap Rasisme! 7 Cara yang Perlu Ditanamkan pada Si Kecil
Apa Itu Good Looking Privilege?
Dilansir dari LINE Today, ‘good looking’ atau rupawan adalah julukan yang diberikan untuk mereka yang memiliki paras atau tubuh yang ideal, kulit yang cerah, hidung mancung, kulit mulus tanpa jerawat, fashion yang bagus, dan lain sebagainya. Pada dasarnya mereka berpenampilan sesuai dengan standar kecantikan yang berlaku di masyarakat.
Sedangkan mengutip dari Imperfect Life, Good Looking Privilege adalah keistimewaan yang diberikan pada orang-orang yang dianggap menarik, cantik atau tampan, untuk menjadi lebih unggul dan mendapatkan banyak peluang yang tidak dimiliki orang biasa. Tak hanya itu, privilege juga umumnya dimiliki oleh mereka yang memiliki banyak harta atau status sosial tinggi.
Antropolog Helen Fisher dalam buku The Privilege of Being Beautiful oleh John Stossel dan Frank Mastropolo menjelaskan bahwa good looking privilege sudah menjadi bagian dari seleksi alam sejak jaman dahulu kala.
“Ketampanan seringkali merupakan tanda kesehatan dan kesuburan, jadi evolusi telah mengkondisikan kita untuk memilih mereka sebagai pasangan. Ini adalah survival, jika Anda memiliki anak dan saya tidak memiliki anak, Anda hidup dan saya mati,” jelasnya.
Konsep tersebut semakin berkembang hingga zaman yang sudah serba canggih seperti sekarang. Secara tidak langsung, penampilan fisik pun akan berpengaruh pada banyak aspek-aspek kehidupan.
Artikel Terkait: Model Cilik Down Syndrome Ini Sukses Lawan Diskriminasi di Dunia Modeling
Bagian dari Diskrimasi Sosial
Pada kenyataannya, penampilan fisik seseorang masih menjadi standar yang ditetapkan oleh masyarakat. Pada tahun 2006, sebuah studi di Universitas Harvard menemukan bahwa pekerja yang menarik secara fisik akan lebih percaya diri dan kepercayaan diri yang lebih tinggi akan meningkatkan upah yang mereka terima.
Good looking privilege diciptakan oleh masyarakat itu sendiri dan faktanya terjadi karena rasa insecure sebagai individual yang menentukan standar penilaian pada orang lain berdasarkan penampilan fisik mereka.
Kecenderungan untuk membeda-bedakan ini dapat terjadi karena pada dasarnya manusia itu berbeda satu sama lainnya. Secara tidak langsung, good looking privilege ini pun menjadi bagian dari diskriminasi dimana masyarakat saling membedakan berdasarkan penampilan fisik seseorang yang mengacu pada standar kecantikan yang berlaku.
Lalu bagaimana cara untuk menghapus good looking privilege dan diskriminasi yang terjadi ini? Seorang hipnoterapis, Andrew Pearson, mengungkapkan bahwa good looking privilege dapat dihilangkan dengan mengubah persepsi masyarakat tentang kecantikan dan daya tarik seseorang.
Apakah Parents pernah mengalami contoh nyata dari good looking privilege ini?
Baca Juga: