[Foto] 5 perbedaan gigitan serangga yang perlu diwaspadai para orangtua

Kenali perbedaan masing-masing gigitan serangga ini untuk segera mengetahui langkah penanganan yang tepat!

Jangan pernah remehkan gigitan serangga yang mengenai kulit Anda atau Si Kecil. Meskipun sebagian besar gigitan serangga tidak berbahaya, tetapi dalam beberapa kasus, gigitan tersebut bisa menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat. 

Untuk mengetahui apakah gigitan serangga berbahaya atau tidak, 5 foto ini bisa membantu Anda.

5 Foto gigitan serangga yang perlu Anda ketahui

1. Kutu kasur

Gigitan kutu kasur umumnya tidak berbahaya. Meski begitu, gigitan kutu kasur bisa dapat menyebar dengan sangat cepat dan meluas ke beberapa daerah tubuh lainnya.

Menurut Nancy Troyano, PhD, ahli entomologi bersertifikat dengan Ehrlich Pest Control, orang-orang memiliki serangkaian reaksi yang berbeda dari gigitan kutu kasur. Beberapa orang mungkin tidak akan memberikan reaksi sama sekali ketika digigit.

Namun beberapa orang lainnya mungkin akan mengalami bintik-bintik merah, rasa gatal yang luar biasa, hingga kesulitan tidur di malam hari. 

"Gigitan dapat muncul secara linier jika ada banyak serangga yang makan dan gigitan dapat terjadi di mana saja. Tetapi mereka sering ditemukan di daerah di mana kulit mudah terpapar," ujar Troyano. 

Perlu diketahui bahwa kutu kasur tidak memiliki hubungan dengan kebersihan yang buruk atau ruangan yang kotor. Kutu kasur memang hidup di sekeliling barang-barang. 

Oleh karena itu, Angela Tucker, PhD, manajer layanan teknis untuk Terminix mengatakan sangat sulit untuk mencegah kutu kasur. 

"Mengetahui hal ini, pencegahan terbaik untuk kutu kasur adalah waspada dan pembersihan rumah secara teratur," ujarnya. 

Jika Anda kebetulan mendapatkan gigitan kutu kasur obati mereka dengan krim hidrokortison untuk menenangkannya, kata David Cutler, MD, seorang dokter keluarga di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, California.

Setelah itu, singkirkan kutu kasur dengan bantuan seorang profesional.

"Penting untuk melihat dari mana kutu busuk berasal," kata Dr. Cutler.

"Lalu, hubungi pembasmi profesional agar kamu tidak mendapatkan gigitan kutu busuk lagi," tutupnya. 

Artikel terkait: Waspada, inilah tanda ada kutu kasur di tempat tidur Anda!

2. Lebah

Salah satu gejala khas gigitan lebah atau tawon adalah rasa menyengat yang menyakitkan. 

"Pada awalnya, Anda bahkan mungkin tidak melihat apa pun pada kulit," kata Troyano.

Namun dalam beberapa menit setelah disengat, kulit Anda mungkin akan mengalami pembengakakan dan kemerahan. Daerah itu juga terasa hangat dan Anda mungkin melihat tanda putih kecil di dekat pusat pembengkakan. 

Bila Anda memiliki alergi terhadap gigitan lebah maka ikuti instruksi dari dokter dan segera dapatkan perawatan medis. Namun bila tidak, David Gatz, MD, seorang dokter pengobatan darurat di Mercy Medical Center di Baltimore menyarankan mengoleskan es untuk mengurangi pembengkakan.

3. Scabies atau kudis

Scabies atau yang juga dikenal dengan nama kudis ialah penyakit kulit yang disebabkan akibat tungau bernama Sarcoptes scabiei. Serangga berkaki delapan ini berukuran sangat kecil sehingga tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

Tungau masuk ke dalam lapisan kulit, bertelur, hidup, dan makan. Hingga menyebabkan kulit ruam dan terasa sangat gatal, terutama ketika di malam hari. 

Meskipun tidak berbahaya, tetapi tungau bisa menempel di bagian bawah kulit untuk waktu yang lama. Untuk itu, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosa dan perawatan yang tepat. 

Artikel terkait: Bayi 3 bulan ini terkena scabies, benarkah tertular dari kucing dan anjing?

4. Nyamuk

Anda mungkin sudah sering melihat bentuk gigitan nyamuk. Dimana kulit akan berwarna merah, benjol, dan terasa sangat gatal. Bagi sebagian orang, gigitan nyamuk mungkin tampak berisi cairan dengan lepuh air kecil di tengahnya.

Beberapa nyamuk memang tidak berbahaya, tetapi beberapa nyamuk lainnya bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Misalnya nyamuk yang membawa virus zika, dengue, chikungunya, malaria, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, bila Anda mengalami demam, ruam, nyeri sendi, dan mata berair setelah digigit nyamuk. Sebaiknya segera lakukan pemeriksaan pada dokter. 

5. Laba-laba

Gigitan laba-laba sebenarnya cukup langka tetapi mungkin saja terjadi. Mereka bisa terlihat seperti gigitan serangga pada umumnya, jadi cukup sulit untuk mengatakan secara langsung apakah Anda digigit laba-laba atau tidak. 

Namun bila Anda merasa mendapatkan gigitan laba-laba, Dr. Cutler merekomendasikan untuk mencuci area tersebut dengan sabun dan air. 

"Racun dari (laba-laba tertentu) dapat menghancurkan kulit," ujarnya. 

Jadi tidak ada salahnya mencuci tempat gigitan serangga dengan sabun dan air untuk membersihkan kulit. 

Segera ke dokter bila Anda mendapati tempat gigitan serangga menjadi berwarna merah terang, terasa panas saat disentuh, mengalami ulserasi, demam, dan nyeri sendi. Dengan begitu dokter bisa memberikan pengobatan dan penanganan yang cepat dan tepat. 

Semoga informasi ini bermanfaat.

Referensi: Women's Health

Baca juga

id.theasianparent.com/bakteri-pemakan-daging-manusia/?utm_medium=web&utm_source=search&utm_campaign=elastic