Artis kenamaan Chelsea Olivia curhat karena gigi gingsul yang menjadi ciri khasnya perlu dicabut. Melalui akun Instagram miliknya, Chelsea berkata bahwa hal ini dilakukan demi alasan kesehatan.
“Aku harus merapikan gigi secepatnya, cepat atau lambat gingsul aku pun akan hilang karena bisa merusak gigi di sekitarnya dan gingsul itu sendiri. 29 tahun senyum dengan gingsul dan sekarang saatnya untuk say goodbye. Hiks, sedih dan galau sekali,” curhat istri dari Glen Alinskie itu.
Dari curhatan Chelsea Olivia tersebut, banyak orang jadi bertanya-tanya, apakah gigi gingsul memang harus dicabut agar tidak mengganggu? Apa saja faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memutuskan apakah harus mencabut ataukah mempertahankan gigi gingsul?
Melansir berbagai sumber, theAsianparent merangkum ulasannya sebagai berikut.
Artikel terkait: Si Kecil Punya Gigi Gingsul, Apa Penyebab dan Bagaimana Cara Merawatnya?
Risiko dan Pertimbangan Gigi Gingsul Dicabut
Gigi gingsul sebenarnya merupakan sebutan dari gigi taring yang tidak menempati posisi seharusnya. Normalnya, gigi taring berada di sudut lengkung gigi, tetapi gigi taring sendiri sering mengalami gangguan dalam pertumbuhan.
Biasanya, kondisi gingsul muncul ketika anak-anak dan kebanyakan dipicu oleh perawatan gigi yang kurang baik di masa kecil. Tak hanya itu, gingsul juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor lain seperti genetik, bentuk wajah, atau tulang rahang kecil dan kurang berkembang.
Umumnya, gigi gingsul tidak akan menimbulkan efek kesehatan signifikan. Namun, ini bisa saja menimbulkan beberapa risiko seperti:
- Pengikisan akar gigi di sekitarnya.
- Terjadinya penumpukan plak gigi.
- Dalam kondisi tertentu, bisa menyebabkan penyakit gingivitis yang ditandai gusi berdarah.
- Apabila tidak dirawat, gigi gingsul juga bisa berisiko melukai area bibir atau lidah karena gigi gingsul umumnya runcing.
- Penumpukan karang gigi dan memicu lubang pada gigi.
- Makanan berisiko tertinggal karena posisi gigi berjejal sehingga sulit dibersihkan dan menyebabkan bau mulut.
Sementara itu, risiko gigi gingsul juga dijelaskan Drg Ayu Ningrum. Meski meninggalkan kesan manis, tetapi gigi gingsul bisa juga menimbulkan masalah kesehatan.
“Iya, termasuk masalah kesehatan. Gingsul, kan, bisa bikin kebersihan gigi seseorang jadi kurang,” ungkap Ayu seperti yang dikutip dari laman Kompas.
Lantas, Perlukah Gigi Gingsul Dicabut?
Menurut Ayu, gingsul memang perlu dicabut, khususnya jika letaknya berada dari lengkung gigi. Pasalnya, kondisi letak ini bisa mengganggu estetika wajah pemiliknya.
Meski begitu, prinsip perawatan gigi pada dasarnya adalah mempertahankan enam gigi depan termasuk empat gigi seri dan dua taring di kanan kiri. Maka itu, proses cabut gigi biasanya hanya dilakukan jika memang sudah tidak ada alternatif lain atau tindakan untuk merawat dan menjaga kesehatan gigi.
Kalau melihat dari curhatan Chelsea, Ayu juga menyebut bahwa sekiranya ada salah kaprah dari unggahan bintang ‘Buku Harian Nayla’ tersebut.
Jika Chelsea mengira bahwa gigi yang perlu dicabut adalah gingsulnya atau gigi taringnya, itu merupakan salah kaprah.
Pasalnya, dalam kondisi seperti Chelsea, menurut Ayu yang perlu dicabut adalah gigi belakang taring yang disebut premolar satu. Pencabutan gigi premolar satu ini adalah agar gigi taring Chelsea bisa diposiskan lebih mundur sehingga giginya lebih rapi.
Artikel terkait: Bruxism atau Menggertakkan Gigi Saat Tidur: Jenis, Gejala, Faktor Risiko, dan Cara Mengatasi
Prosedur Perawatan Selain Dicabut
Mencabut gigi gingsul tidak boleh dilakukan secara sembarang. Setiap orang memiliki kondisi gigi unik dan berbeda-beda sehingga dibutuhkan pemeriksaan lebih dalam dengan dokter gigi terkait perawatan gigi gingsul terbaik sesuai kondisi kesehatan masing-masing.
Selain dicabut, lanjut Ayu, ada juga beberapa opsi lain dalam merawat gigi gingsul. Salah satunya adalah memperbesar rahang agar semua gigi muat di lengkung rahang. Meski begitu, cara ini biasanya hanya dianjurkan untuk pasien yang masih dalam tumbuh kembang seperti anak-anak.
Selain itu, dapat juga dilakukan Slicing atau pengasahan di antara gigi yang letaknya tak beraturan. Tindakan ini dilakukan untuk meberikan ruang yang dibutuhkan dan merapikan posisi gigi.
Apabila masih sehat dan berfungsi normal, perawatan seperti ortodonti atau menggunakan kawat gigi juga biasanya dianjurkan untuk mengatasi gigi gingsul. Tujuannya yakni untuk memperbaiki gigi secara keseluruhan dan memperbaiki kontak yang terjadi antara gigi rahang atas dan rahang bawah.
Artikel terkait: Penyebab Orang Lebih Sering Digigit Nyamuk: Bukan Karena Darah Manis!
Jadi, tidak semua gigi gingsul perlu dicabut seperti yang hendak dilakukan Chelsea Olivia, ya, Parents. Pasalnya, pencabutan gigi hanya boleh dilakukan apabila memang sudah tidak ada alternatif perawatan lain dan tentunya disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing pasien.
***
Baca juga:
Perawatan Gigi Anak, Ini 6 Hal yang Perlu Parents Perhatikan
Anak Terlambat Tumbuh Gigi? Jangan Panik, Ini Penjelasan Dokter Gigi