Gerak non lokomotor merupakan salah satu keterampilan yang perlu diasah pada anak. Kemampuan tersebut dianggap muncul secara alami, tetapi seharusnya dilatih agar lebih optimal. Perkembangannya dimulai sejak masa bayi dan berlanjut hingga masa kanak-kanak.
Gerak lokomotor maupun non-lokomotor terdapat dalam aktivitas sehari-hari. Keduanya termasuk sebagai gerak dasar yang perlu dipelajari. Kini, banyak kurikulum pendidikan anak usia dini memasukkan pelajaran tentang keterampilan ini.
Sebab, para pendidik menyadari pentingnya mengasah kemampuan non-lokomotor. Tentu saja hal tersebut disesuaikan dengan tahap perkembangan usia anak.
Gerak lokomotor ditandai dengan adanya perpindahan tepat, seperti berjalan, berlari, melompat, dan berguling. Lantas, apakah itu gerak non lokomotor? Berikut penjelasannya!
Artikel Terkait: Kemampuan Motorik Kasar Anak Berdasarkan Usianya, Parents Sudah Tahu?
Gerak Non Lokomotor pada Anak
Merupakan gerak dasar yang dilakukan tanpa adanya perpindahan tempat, contohnya meliuk, menggoyangkan pinggul dan bahu, menarik, menekuk, dan memutar. Keterampilan gerakan ini dilakukan dengan menggerakan anggota badan yang melibatkan sendi dan otot dalam keadaan badan menetap atau statis.
Gerak non lokomotor merupakan salah satu dari tiga kemampuan gerak dasar pada anak. Ketiga gerak dasar tersebut meliputi, gerak lokomotor, gerak non-lokomotor, dan gerak manipulatif.
Kemampuan lokomotor biasanya digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau untuk mengangkat tubuh ke atas seperti melompat. Sedangkan kemampuan non-lokomotor berkaitan dengan aktivitas seperti mendorong, menarik, mengangkat, menurunkan, memutar, hingga mengocok. Sementara itu, kemampuan manipulatif lebih kepada gerakan yang berkaitan dengan tangan dan kaki, misalnya melempar.
Kemampuan non-lokomotor tidak begitu saja muncul pada anak. Perlu dilakukan dorongan-dorongan untuk menstimulasi gerak non-lokomotor menjadi lebih optimal.
Kurikurum pendidikan anak usia dini biasanya sudah memasukkannya sebagai pelajaran di sekolah. Stimulasi tersebut biasanya dikemas dalam kegiatan yang menyenangkan dan dilakukan serangkaian dengan gerak dasar lainnya. Misalnya, melakukan peregangan sebelum mulai permainan berlari dan melompat.
Artikel Terkait: Menebak kepribadian seseorang melalui caranya berjalan
Jenis-Jenis Gerak Non Lokomotor
Beberapa jenis gerakan yang termasuk dalam keterampilan lokomotor, yaitu:
1. Gerakan Memuntir
Memilin badan dapat dilakukan dengan memutar setengah badan di mana posisi kedua kaki tetap pada tempatnya, tetapi pinggang sampai kepala diarahkan ke samping.
2. Menekuk Badan
Gerakan menekuk badan dapat dilakukan dengan jongkok, menunduk atau menekuk badan ke samping.
3. Memutar Badan
Gerakan memutar badan dilakukan dengan mengubah posisi kaki untuk mengubah posisi badan menghadap kearah yang berbeda.
4. Gerakan Mengubah Posisi
Anggota tubuh seperti tangan, kaki, dan kepala. Mengubah posisi anggota badan tidak menyebabkan berpindahnya badan secara keseluruhan ke tempat lain.
Contoh lain gerakan non lokomotor adalah menggeleng kepala, melipat tangan, merentangkan tangan, mengangkang, mengangkat satu kaki, dan lain- lain.
Artikel Terkait: Gerak Lokomotor Wajib Dikuasai Balita, Begini Cara Menstimulasinya
Manfaat Melatih Gerakan Non Lokomotor pada Anak
Berdiri, bergoyang, menekuk anggota tubuh termasuk gerakan non-lokomotor. Stretching atau peregangan juga termasuk gerakan non-lokomotor.
Peregangan termasuk kegiatan wajib sebelum memulai olahraga. Tidak hanya untuk atlet, tetapi juga untuk orang yang akan beraktivitas dengan gerakan berulang.
Melatih gerakan non lokomotor pada anak caranya dengan mengajarkan peregangan sebelum bermain. Beberapa manfaat melakukannya antara lain:
- Mempersiapkan otot. Peregangan mempersiapkan otot untuk beraktivitas dan membantunya berelaksasi sesudahnya.
- Menghindari cedera. Latihan peregangan yang tepat dilakukan sebelum dan sesudah berolahraga dapat menghindarkan dari cedera.
- Melancarkan sirkulasi darah. Latihan peregangan yang melibatkan gerak non-lokomotor memiliki manfaat kesehatan termasuk sirkulasi darah dan fleksibilitas yang lebih baik.
- Otot kuat dan lentur. Gerakan non-lokomotor yang dilakukan secara rutin akan melatih sendi dan otot menjadi lebih kuat dan lentur.
Gerak non lokomotor menjadi salah satu keterampilan yang perlu diajarkan kepada anak demi perkembangan fisik yang lebih prima di masa depan. Membiasakan anak dengan latihan membuat tubuhnya lebih siap untuk beraktivitas.
Baca Juga:
Perkembangan Motorik Halus Anak Berdasarkan Usia dan Tips Melatihnya agar Optimal
3 Aktivitas ini bantu perkembangan motorik anak, latih di rumah, yuk!
Kumpulan Permainan Melatih Motorik Si Kecil yang Sudah Siap Cetak