Awalnya hanya demam, anak 4 tahun ini hampir kehilangan nyawa akibat sepsis
Awalnya hanya demam dan ruam, seorang anak 4 tahun malah hampir kehilangan nyawa akibat penyakit sepsis. Kenali gejala awal sepsis pada anak berikut ini.
Seorang ibu bernama Iris membagikan kisah memilukan yang menimpa sang anak yang bernama Jarrod di akun Facebook miliknya. Anaknya yang berusia 4 tahun itu hampir saja kehilangan nyawa akibat penyakit sepsis. Bagaimana dengan gejala sepsti pada anak yang ia lihat pada putranya?
Rupanya, gejala awal penyakit tersebut hanya berupa demam dan ruam. Bahkan oleh beberapa tenaga medis dinilai sebagai penyakit umum yang kerap terjadi pada anak.
Artikel terkait: Anak 4 tahun terkena sepsis akibat mencoba sepatu baru, sang ibu beri peringatan
Gejala awal sepsis pada anak: Gejala awal sepsis bisa berupa demam dan ruam
Pada 28 Maret lalu, Iris diberi kabar oleh pihak sekolah Jarrod bahwa putranya mengalami demam. Saat ia menjemputnya untuk pulang, demam tersebut sudah membaik. Meski demikian, Iris memilih untuk membiarkan sang anak beristirahat di rumah hingga beberapa hari untuk berjaga-jaga.
Firasatnya pun benar. Dua hari berikutnya, demam Jarrod kembali tinggi. Bahkan kondisinya lebih parah karena disertai ruam. Iris memilih membawa anaknya ke rumah sakit. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter kemudian mendiagnosis Jarrod terkena demam biasa dan memberikan beberapa obat.
Setelah berobat, demam dan ruam Jarrod mulai membaik. Namun keesokan harinya, Jarrod mengeluh bahwa kakinya terasa sakit. Karena keluhan tersebut, Iris kembali membawa anaknya ke dokter, dan lagi-lagi dokter tersebut mengatakan bahwa yang dialami Jarrod merupakan demam tinggi akibat virus dan ia diberikan resep obat yang sama seperti sebelumnya.
Artikel terkait: Waspadai gejala sepsis pada bayi, infeksi yang lebih berbahaya dari stroke
Iris tidak puas dengan hasil pemeriksaan dokter, karena ia menduga sakit yang dialami anaknya bukan hanya karena demam. Perempuan tersebut merasa bahwa kondisi kesehatan Jarrod selama ini lebih parah dari sebelumnya. Oleh karena itu, ia pun berinisiatif memeriksakan kondisi Jarrod ke dokter yang berbeda. Namun, pernyataan dokter tersebut juga masih sama.
Hingga pada 2 April, kondisi Jarrod semakin memburuk. Anak laki-laki itu masih mengalami demam dan ruam, tetapi kali ini rasa sakit di kakinya semakin menjadi sehingga ia tidak sanggup berjalan. Karena tidak kuat melihat anaknya yang kesakitan, Iris dan suami pun membawa Jarrod ke rumah sakit pada pukul 5 sore.
Kondisi semakin memburuk dengan cepat
Saat sampai di rumah sakit, Jarrod dibawa ke ruang isolasi karena kondisi ruam yang dialaminya. Di sana, ia hanya diberikan beberapa obat dan harus menunggu sekitar lima jam untuk mendapatkan perawatan. Hingga pada pukul setengah sebelas malam, Jarrod mengalami muntah disertai diare.
“Suami saya memanggil staf medis, tapi mereka juga baru datang 45 menit kemudian. Setelah datang, perawat memeriksa tekanan darah dan mengecek kondisi alat vitalnya. Setelah itu ia bergegas dan saya kaget ketika ruangan tiba-tiba dipenuhi dokter dan staf medis,” cerita Iris.
Dokter dan para staf medis pun menjelaskan kepada Iris, bahwa anaknya menderita sepsis tapi penyebab pasti yang mengakibatkan penyakit tersebut belum diketahui secara pasti.
Sepsis merupakan kondisi medis di mana tubuh mengalami peradangan yang disebabkan oleh infeksi. Penyakit ini tergolong berbahaya, karena sepsis merupakan keadaan komplikasi yang dapat menimbulkan tekanan darah turun drastis dan mengakibatkan kerusakan pada banyak organ tubuh.
Adanya infeksi yang diakibatkan bakteri
Satu jam kemudian, Jarrod mulai mengalami kegagalan organ seperti jantung dan ginjal sehingga harus menjalani beberapa operasi serius. Setelah menjalani beberapa perawatan dan pengobatan selama beberapa hari, kondisi Jarrod masih dinilai kritis. Meski demikian, dokter akhirnya mengetahui penyebab sepsis yang dialami Jarrod.
Iris pun melanjutkan, “Para dokter curiga jika kaki Jarrod yang menjadi sumber infeksi. Jadi, mereka memutuskan untuk membedahnya. Ini merupakan prosedur paling berat untuk orangtua seperti saya. Tapi harus dilakukan demi keselamatannya.”
Dua jam kemudian, operasi berjalan lancar dan dokter menemukan bahwa bakteri strep grup A ternyata telah masuk ke aliran darah dan tulang Jarrod. Bakteri ini membuat suplai darah ke kakinya terhenti sehingga mengakibatkan kerusakan otot dan jaringan.
Artikel terkait: Anaknya meninggal karena sepsis akibat penggunaan pembalut, sang ibu berikan peringatan
Dilansir dari Hello Sehat, infeksi yang diakibatkan oleh strep A ini memang mudah terjadi ketika seseorang mengalami penurunan daya tahan tubuh. Saat daya tahan tubuh lemah, infeksi ini akan berkembang menjadi infeksi strep invasif dan merupakan salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit serius seperti sepsis yang dialami Jarrod.
Jarrod pun menghabiskan waktu di ruangan ICU dan sempat koma selama delapan hari. Namun setelah melakukan berbagai perawatan selama tiga bulan dan melakukan operasi sekitar 20 kali, kondisi Jarrod mulai pulih secara perlahan.
Kini, kondisi Jarrod hampir sembuh total setelah menjalani serangkaian terapi seperti fisioterapi dan akupuntur. Meski satu kakinya sekarang terlihat lebih kecil karena ada otot dan jaringan yang dilepas, dia masih memiliki kakinya secara utuh dan sedang belajar untuk bisa kembali berjalan dengan normal.
Gejala awal sepsis pada anak
Sepsis menyebar begitu cepat, sehingga orangtua perlu lebih waspada mengenai gejala awal atau ciri-ciri dari penyakit ini. Beberapa gejala awal dari sepsis pada anak di biasanya adalah:
- Perubahan suhu tubuh seperti demam (suhu lebih dari 38,5 derajat) atau pun hipotermia (suhu kurang dari 36 derajat celsius)
- Muntah-muntah
- Diare
- Bagian tubuh nyeri atau bengkak
- Ruam
- Sesak napas
- Kulit pucat atau kebiruan
Apabila si kecil mengalami kondisi tersebut, jangan ragu untuk memeriksakan kondisinya secara berkala ke dokter. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan mengingat kondisi sepsis bisa saja memburuk dengan cepat. Kebersihan pun harus selalu dijaga agar kondisi infeksi akibat bakteri bisa dicegah lebih awal.
Dengan membagikan kisah perjalanan anak lelakinya, Iris berharap para orangtua bisa lebih paham mengenai gejala penyakit sepsis. Ia juga menekankan bahwa orangtua juga sebaiknya lebih peka terhadap kondisi anak.
“Aku harap dengan membagikan cerita pengalaman Jarrod yang melakukan perawatan selama 6 bulan karena sepsis, orangtua bisa lebih berhati-hati lagi. Semoga orangtua bisa lebih mengetahui gejalanya, dan tetap melakukan cek secara berkala meski dokter belum memberikan diagnosis yang pasti,” tutup Iris.
***
Referensi: World of Buzz, Alodokter
Baca juga:
Kaki dan tangan seorang bayi putus dari tubuhnya akibat penyakit ini