Penyakit akibat virus corona atau Covid-19 sulit terdeteksi. Pasalnya, penyakit akibat jenis virus ini terbilang umum dan serupa dengan penyakit lain seperti flu dan pilek biasa. Lalu, sebenarnya apa saja perbedaan gejala Covid-19, flu, serta pilek biasa?
Artikel terkait: Hati-hati! Virus korona dari Wuhan kian menyebar, ini langkah pencegahan yang perlu dilakukan
Perbedaan gejala penyakit yang ditimbulkan Covid-19, flu, dan pilek biasa
Pada Rabu (12/3), pasien yang dinyatakan positif tertular virus corona atau Covid-19 bertambah 7 orang di Indonesia. Dengan demikian, total pasien positif corona di Tanah Air kini sudah mencapai 34 orang.
Hingga berita ini ditulis, secara global sudah ada 126,042 orang juga sudah terinfeksi. Penyebaran yang meningkat di luar China atau kota asal virus menyebar tersebut, membuat wabah Covid-19 ini resmi dinyatakan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO).
Pada konferensi pers terkait pengumuman tersebut, Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus memaparkan, “Ini bukan hanya krisis kesehatan global dengan skala besar. Ini adalah krisis yang akan menyentuh setiap sektor,” ungkapnya seperti yang dikutip dari laman Time.
Meski menimbulkan sikap awas di masyarakat karena angka virus yang menginfeksi terus meningkat, tingkat kematian terkait Covid-19 sebenarnya relatif rendah. Hingga berta ini ditulis, jumlah korban jiwa secara global sekitar 4,616 orang. Sementara itu, 67,056 orang telah dinyatakan sembuh dari paparan virus ini.
Gejala Covid-19 juga dinilai sangat umum, bahkan cenderung mirip dengan penyakit biasa. Lalu, sebenarnya seberapa parah gejala Covid-19 sehingga membuat banyak orang khawatir? Dan apa perbedaannya dengan flu dan pilek biasa?
Perbedaan Covid-19, flu, dan pilek biasa
Secara umum, virus corona termasuk ke dalam keluarga besar coronavirus yang menyebabkan penyakit flu biasa hingga penyakit serius seperti SARS dan MERS.
Bedanya, virus corona yang tengah menjadi pandemi atau Covid-19 ini berasal dari jenis virus baru. Memiliki struktur genetik yang belum diketahui sebelumnya.
Pusat penyebaran Covid-19 berasal dari pasar makanan yang terletak di kota Wuhan, China. Jenis virus ini juga disebut zoonotic, yakni bisa ditularkan dari hewan ke manusia, serta manusia ke manusia. Karena terbilang baru, maka belum ada vaksin yang bisa digunakan untuk menangkal virus Covid-19 ini.
Perbedaan antara Covid-19 dengan flu dan pilek biasanya dilihat dari jenis virus yang menginfeksi. Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A (K) menjelaskan tentang hal ini.
“Penyebab pilek atau commond cold disebabkan oleh ratusan virus, termasuk rhinovirus dan coronavirus. Untuk flu, itu sebenarnya merupakan kondisi pilek yang disebabkan oleh virus berbeda, yakni influenza virus. Sedangkan penyakit corona yang tengah menjadi pandemi, disebabkan oleh jenis coronavirus yang masih baru atau Covid-19,” jelas Nastiti saat ditemui oleh theAsianparent beberapa waktu lalu.
Artikel terkait: Ciri-ciri awal infeksi virus corona pada ibu hamil, Bunda wajib tahu!
Gejala yang ditimbulkan
Biasanya, gejala Covid-19 yang muncul ditandai oleh adanya permasalahan dari saluran pernapasan. Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami batuk, napas pendek atau susah bernapas, dan demam. Paparan infeksi Covid-19 ini juga bisa menyebabkan pneumonia, gagal ginjal, dan dalam kasus yang lebih serius, bisa menyebabkan kematian.
Sementara itu, gejala flu ditandai oleh nyeri otot, badan menggigil, merasakan lelah yang terus-menerus, hingga demam. Sama seperti Covid-19, pada kasus yang lebih serius, flu juga dapat mengakibatkan pneumonia.
Umumnya, pilek hanya menyebabkan infeksi ringan pada saluran pernapasan atas. Hal ini dapat menimbulkan gejala yang relatif kecil berupa hidung tersumbat, pusing, serta sakit tenggorokan.
Dilansir dari Elemental from Medium dan Center for Disease Control and Prevention, perbedaan gejala Covid-19, flu, dan pilek selanjutnya bisa Parents lihat dalam tabel berikut ini:
PILEK | FLU | COVID-19 | |
Periode Inkubasi | 1-3 hari | 1-4 hari | 2-14 hari |
Gejala yang timbul | Bertahap | Mendadak | Bertahap |
Lamanya penyakit yang muncul | 7-10 hari | 3-7 hari | Tidak dapat ditentukan |
Gejala yang ditimbulkan |
PILEK |
FLU |
COVID-19 |
Sakit tenggorokan | Umum dirasakan | Kadang | Tidak dapat ditentukan |
Bersin-bersin | Umum dirasakan | Kadang | Tidak dapat ditentukan |
Hidung tersumbat | Umum dirasakan | Kadang | Tidak dapat ditentukan |
Batuk, dada terasa tidak nyaman | Kadang | Umum dirasakan | Umum dirasakan |
Merasa lelah | Kadang | Umum dirasakan | Tidak dapat ditentukan |
Demam | Jarang | Umum dirasakan | Umum dirasakan |
Sakit badan | Jarang | Umum dirasakan | Tidak dapat ditentukan |
Menggigil, atau badan panas dingin | Jarang | Umum dirasakan | Tidak dapat ditentukan |
Sakit kepala | Jarang | Umum dirasakan | Tidak dapat ditentukan |
Susah bernapas/Napas pendek | Jarang | Jarang | Umum dirasakan |
Mual | Jarang | Jarang | Tidak dapat ditentukan |
Muntah | Jarang | Jarang | Tidak dapat ditentukan |
Diare | Jarang | Jarang | Tidak dapat ditentukan |
Sakit perut | Jarang | Jarang | Tidak dapat ditentukan |
Artikel terkait: Tidak selalu batuk dan pilek, ini kriteria suspek virus corona yang perlu diperiksakan
Meski demikian, menurut Nastiti, jika dilihat secara langsung, ketiga gejala tersebut sangat mirip dan cenderung sulit dibedakan. Saat diperiksa secara klinis pun, gejala Covid-19 ini terlihat mirip dengan flu maupun pilek. Sehingga untuk mendiagnosisnya, diperlukan keterangan riwayat bepergian atau kontak dengan orang yang berasal dari wilayah paparan virus. Tidak hanya itu, tes laboratorium berupa spesimen juga dibutuhkan.
“Gejala Covid-19 ini sangat mirip dengan flu maupun pilek. Jadi, bagaimana membedakannya secara pasti? Kalau dilihat secara klinis, dokter akan sangat sulit membedakannya. Oleh karena itu, diperlukan konfirmasi laboratorium. Begitu ada riwayat kepergian dari tempat paparan Covid-19, atau kontak dengan orang dari daerah yang terpapar virus, maka itu biasanya akan dicurigai dan langsung dilakukan tes,” tutup Nastiti.
***
Referensi: Independent, CDC, Elemental.medium
Baca juga:
Pilek dan flu tidak sama, ini langkah penanganan yang tepat pada anak