Sampai hari Senin ini (16/03), jumlah penderita Corona kian hari semakin bertambah. Sebanyak 117 orang dinyatakan positif, 5 di antaranya meninggal dunia, namun sudah 8 orang yang berhasil sembuh. Terkait dengan hal ini, rupanya gejala Corona dari hari ke hari bisa berbeda, Parents.
Tentu sebagai individu, anggota keluarga, dan masyarakat kita sebaiknya mengetahui perkembangan gejala tersebut agar bisa melakukan penanganan lebih dini. Lalu, seperti apa ya berbagai gejala Covid-19 yang sebaiknya diwaspadai?
Studi mengenai gejala Corona
Penyakit yang sudah ditetapkan pandemi oleh WHO ini rupanya sudah menyebar ke hampir 75 negara, termasuk Indonesia. Studi pun dilakukan untuk mengetahui lebih jauh mengenai pola khas gejala penyakit tersebut.
Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar pasien, yakni 99% pasien mengalami suhu tinggi, lalu lebih dari setengahnya mengalami gejala lain seperti batuk kering dan kelelahan. Sebanyak sepertiga orang pun mengalami kesulitan bernapas hingga nyeri otot.
Selain itu, Pusat Pengendalian Penyakit China melakukan penelitian lain mengenai keparahan kondisi Corona ini. Sebanyak 80% kasus Covid-19 ini diketahui statusnya ringan, 15% pasien menderita kasus yang parah, dan sebanyak 5% berubah menjadi sakit yang kritis.
Artikel Terkait : 7 Mitos virus corona yang perlu Parents tahu! Salah satunya menular lewat pandangan mata
Gejala Corona dari hari ke hari
Dilansir dari Business Insider, beberapa tahapan gejala yang kerap terjadi, antara lain:
Hari ke-1
Pada hari pertama ini, biasanya seseorang akan mengalami demam. Selain itu, pasien juga bisa merasa kelelahan, batuk kering, hingga nyeri otot. Namun, ada juga di antaranya yang sampai mengalami mual, muntah, atau diare ketika satu atau dua hari sebelumnya.
Hari ke-5
Gejala kemudian berkembang lagi hingga hari ke-5. Seseorang akan mengalami kesulitan bernapas atau merasa sesak. Hal ini bisa lebih parah terjadi pada lansia atau seseorang yang sudah memiliki riwayat penyakit berat sebelumnya.
Namun, rupanya gejala ini pun bisa berbeda pada sebagian orang. Menurut Lauren Ancel Meyers, seorang ahli epidemiologi di University of Texas, gejala-gejala Covid-19 ini bisa saja tidak muncul hingga hari ke-5 ini.
Artikel Terkait : Cegah Corona sekolah diliburkan, ini kata Gubernur DKI dan Ikatan Dokter Anak Indonesia
Hari ke-7
Pada beberapa kondisi, gejala bisa bertambah parah. Namun, menurut penelitian Universitas Wuhan, rata-rata pasien akan dirawat hingga hari ke-7 ini.
Hari ke- 8
Bila tak kunjung sembuh hingga hari ke-7 biasanya pasien dengan kasus yang parah bisa mengalami gangguan pernapasan akut. Kondisi ini terjadi pada sebanyak 15% pasien. Gangguan organ pernapasan yang terjadi bisa fatal seperti adanya cairan yang tertumpuk pada paru-paru pasien.
Hari ke-10
Beberapa gejala yang masih bisa dialami ialah kehilangan nafsu makan hingga sakit perut, khususnya pada pasien dengan kasus yang tidak ringan. Pasien yang belum juga membaik pada tahap ini biasanya akan dilarikan ke ICU. Namun, seseorang yang dirawat hingga tahap ini biasanya memiliki tingkat kematian yang masih kecil.
Hari ke-17
Sebagian besar pasien yang sudah dirawat hingga hari ke-17 ini sudah dinyatakan sembuh. Rata-rata memang pasien bisa sembuh dan keluar rumah sakit sekitar 2,5 minggu.
Artikel Terkait : 100 Daftar Rumah sakit rujukan untuk Corona sesuai domisili, catat Parents!
Mirip pneumonia
Saat gejala penyakit ini muncul, sebetulnya tandanya bisa mirip dengan penyakit pneumonia. Namun, kedua penyakit ini tetap memiliki perbedaan karakteristik.
Paras Lakhani, seorang ahli radiologi di Thomas Jefferson University, mengatakan bahwa perbedaan mendasar dari kedua penyakit ini ialah perkembangan keparahan dari waktu ke waktu.
Menurutnya, biasanya pneumonia tidak berkembang sangat pesat. Dokter biasanya akan mengobati dengan antibiotik karena penyakit ini disebabkan oleh bakteri. Di sisi lain, bila pneumonia ini tidak membaik setelah diobati, seseorang sebaiknya mewaspadai kemungkinan terinfeksi virus Corona.
Nah Parents, tentunya bila mengalami berbagai gejala di atas sebaiknya segera periksakan ke dokter, ya.
Baca Juga :
Penelitian: Laki-laki lebih rentan kena virus corona dibanding perempuan