Jadi Ibu Tunggal, Begini 8 Gaya Pengasuhan Cathy Sharon pada Kedua Anaknya

Penasaran dengan gaya pengasuhan yang diterapkan Cathy Sharon?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jika dilihat, mungkin tidak ada yang berbeda dari kedua anak Cathy Sharon dengan anak lainnya. Namun seperti diketahui, tiap anak unik dan memiliki karakter yang berbeda, oleh karenanya gaya pengasuhan yang diberikan orang tua kepada tiap anaknya pun berbeda. Berikut ini 8 gaya pengasuhan Cathy Sharon kepada dua anaknya, Jacob Gabriel Kusuma (7) dan Carla Kusuma (5).

8 Gaya Pengasuhan Cathy Sharon kepada Kedua Anaknya

Belum lama ini theAsianparent ID memiliki kesempatan untuk berbicang dengan perempuan kelahiran 8 Oktober 1982 ini. Ada banyak yang diceritakan Cathy, salah satunya tentu saja terkait dengan kehidupannya sebagai ibu.

Salah satu gaya pengasuhan Cathy adalah kounikasi yang terbuka dengan anak.

1. Menganggap anaknya sudah dewasa salah satu gaya pengasuhan Cathy

Kedua anak Cathy terbilang masih anak-anak. Namun demikian, Cathy memperlakukan mereka layaknya orang dewasa. Terutama dalam hal berkomunikasi, saat ia mengemukakan isi pikirannya, ia selalu menganggap sedang menghadapi orang dewasa tapi dengan penyampaian bahasa anak-anak.

Ini dimaksudkan, agar anak tidak merasa ada gap karena jenjang usia ibu dan anak yang memang jauh. Juga, anak bisa terbuka mengkomunikasikan segala pikiran dan perasaannya.

Artikel terkait: 10 Tips Berkomunikasi Dengan Anak yang Harus Diketahui Setiap Orangtua

2. Beda anak, beda karakter, beda juga penanganannya

Diakui Cathy, Jacob dan Carla tidak hanya berbeda dari jenis kelamin namun karakter mereka juga berbeda jauh. Jacob merupakan anak laki-laki yang sangat logis, tapi perhatiannya mudah terdistraksi. Ketika ia dilarang melakukan sesuatu, ia butuh alasan yang jelas.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Kita menjelaskan sesuatu kepadanya harus detail sekali. Dia anak yang kritis, dia punya banyak pertanyaan,” kata Cathy. Butuh waktu dan energi ekstra menanggapi semua pertanyaannya. “Ada kalanya ketika aku lagi capek, ‘Nanti, ya, Mama jelasinnya. Hahahaha….’,” cerita Cathy lagi.

Berbeda dengan Jacob, Carla adalah anak perempuan yang sensitif, yang kerap meggunakan perasaannya. Dengan begitu, Cathy tidak bisa keras kepadanya. “Kalau aku bicaranya dengan gaya tegas, ‘Pokoknya Mama maunya begini, begini, begini…!’ Dia, tuh, langsung enggak suka.”

3. Memilih tidak suka marah-marah

“Aku melihat anak-anakku enggak suka diamukin. Apalagi Jacob. Jacob itu sensitive sekali, sensitif dalam artian lebih peka dengan perasaannya. Jadi kalau dia lihat aku sudah mau marah, dia pasti akan buru-buru ngomong, ‘Mama, mama calm down’.  Dia lebih peka, dia pintar membaca emosi orang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kalau Carla, dia tidak suka kalau orang sudah mulai mau marah ke dirinya. Cathy bercerita, bertepatan saat Carla mau memain-mainkan rambutnya, Cathy harus menerima panggilan telepon. “Saya refleks berdiri. Eh, dia ngambek. Dia anaknya enggak bisa dicuekin. Langsung drama, deh, dia ngegambar. Ada gambar saya dengan kakaknya, dan dia berdiri sendiri. ‘Mama enggak mau sama Carla,’ gitu katanya,” tutur Cathy sambil tertawa.

Cathy mengaku, sebenarnya ia termasuk ibu yang galak. Bukan galak yang suka marah dan berteriak, tapi lebih tegas dan disiplin. Dulu ayahnya, yang merupakan orang Prancis, mendidiknya dengan cara yang seperti itu dan itu menurun ke dirinya. Namun, cara ayahnya dulu mendidik dia tidak bisa diterapkan kepada anak-anaknya saat ini.

“Obviously, enggak cocok! Akhirnya saya melihat, menjadi orang tua itu seperti journey yang enggak pernah berhenti. Saya jadi introspeksi diri dan melihat kebutuhan anak. Jadi dibilang galak atau enggak, melihat situasi dan kondisi saja. Karena yang kita butuhkan at the end of the day, komunikasi yang lancar dengan anak-anak, kan.”

4. Gaya Pengasuhan Cathy Shoron; Tidak mengharapkan kesempurnaan

Bagi Cathy menjadi orangtua seperti naik roller coaster. Kadang ada masa di mana ia merasa dag-dig-dug, ada waktunya ia merasa tak perlu khawatir akan apapun. Setiap hari pun ia selalu dirundung pertanyaan, “Aku sudah benar belum, sih, jadi mama?”

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Yang pasti, Cathy tidak pernah merasa puas dan berhasil. “Enggak pernah kayak gitu, ya. Tapi ada hal-hal kecil yang dilakukan anak yang aku merasa I’m on the right track, sudah di jalan yang benar, nih,” ujarnya.

“Menjadi seorang ibu dalam satu hari itu jarang banget bisa bilang ‘It’s gonna be perfect’, pasti ada saja yang membuat kita deg-degan. Begitulah menjadi orangtua, naik-turun, malamnya berdoa lagi semoga besok bisa melalui hari yang baik,” Cathy menambahkan.

5. Pembentukan karakter lebih penting

Umumnya yang dirasa Cathy ‘on the right track’ biasanya lebih pada pertumbuhan dan pembentukan karakter Jacob dan Carla. Ia merasa sangat bahagia jika Jacob say hello saat bertemu orang, Carla mengatakan ‘maaf’ saat melakukan kesalahan, ketika Jacob mau menjaga adiknya, atau mereka bersikap baik saat berinteraksi dengan orang lain. Itu lebih dari cukup menurut Cathy.

“Bahkan saat mereka enggak kurang ajar dan selalu bersikap baik sama susternya saja di situ aku merasa so far so good. Itu benar-benar little achievement buat aku” katanya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Seperti beberapa waktu lalu kata Cathy, ia mendengar Jacob mengucapkan kata yang kurang pantas, yang kemungkinan kata itu ia dapat dari salah satu tontonan di Youtube. Cathy kemudian menasihati Jacob, “Nak, Mama merasa itu bukan kata-kata yang baik untuk kamu ucapkan,” dan ia melarang Jacob menonton tayangan itu lagi.

“Bikin dia berhenti nonton tayangan itu perlu kesabaran dan ketekunan. Sampai akhirnya dengan kesadaran sendiri dia ngomong, ‘Oke, Jacob akan hapus aplikasi ini. Jacob enggak akan nonton ini lagi.’ Jadi sekarang kalau dia mau nonton, dia nonton Netflix.”

Jacob tidak segera mengikuti nasihat mamanya, ia melakukan itu setelah 1 bulan kemudian dan dengan kesadaran sendiri. Dalam hal ini, Cathy tidak mau melakukan intervensi kepada Jacob.

Ia lebih senang, Jacob belajar memutuskan sesuatu berdasarkan perhitungan baik-buruk dan untung-rugi untuk dirinya sendiri dan orang di sekitarnya. Dengan demikian Jacob akan merasa lebih bertanggung jawab dan disiplin dengan dirinya. Bravo, Cathy dan Jacob!

Artikel terkait: Pembentukan Karakter Anak Sejak Dini Maksimalkan Kualitas Hidup Mereka

6. Stay calm

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebagai orangtua, ketika menemukan masalah pada anak-anaknya, Cathy selalu berusaha membaca situasi dan kondisi yang dihadapi anak. Dengan tenang ia mencari cara agar bisa masuk ke dalam jiwa anak sehingga apa yang akan disampaikannya kepada anak bisa dipahami, dimengerti, dan dipraktikkan anak sesuai dengan arahannya.

“Kalau panik, bakalan jadi stres, gelisah, dan itu bisa menular ke seluruh anggota keluarga yang lain. Jadi saya stay calm aja.”

Hal ini juga yang diajarkannya kepada sahabatnya, Rianti Cartwright. “Dia, tuh, kan baru melahirkan ya beberapa waktu lalu. Aku ngomong gini ke dia, ingat, menjadi orangtua itu nomor satu (yang harus dilakukan adalah) remain calm whatever the circumtances.”

7. Menerapkan reward ada punishment

Cathy juga menerapkan beberapa aturan untuk anak-anak di rumah. Jika ada yang melanggar, mereka harus siap menerima konsekuensinya. Dulu Cathy menerapkan time out. Sekarang, semakin anak-anak besar, jika mereka tidak bersikap baik, sang mama akan mengambil gadget mereka. Lamanya antara 1 hari – 1 minggu, tergantung masalah yang ditimbulkan. Hukuman ini tentunya sudah dikomunikasikan dan disepakati bersama.

Artikel terkait: Pengasuhan anak tanpa beri pelukan ala orangtua Jepang, efektifkah?

8. Mencegah lebih baik daripada mengobati

Orang-orang terdekat Cathy pasti tahu sekali kalau ia punya satu lemari khusus obat untuk dirinya dan anak-anaknya. Ini dilakukan atas kesadaran dan tanggung jawabnya sebagai orang tua, bahwa kesehatan itu penting dan harus diusahakan. Prinsipnya dalam kesehatan adalah, lebih baik mencegah dari pada mengobati.

Jacob dan Carla memang bukan tipe anak yang gampang sakit. Namun jika hal itu sampai terjadi, ia sudah mempersiapkan obatnya. Apalagi di masa pandemi sekarang ini, di mana diharapkan anak-anak tidak keluar rumah, terutama ke rumah sakit, karena di sanalah risiko penularan covid-19 lebih tinggi.

Tips Mendisiplinkan Anak a La Cathy

Salah satu gaya pengasuhan Cathy kepada kedua anaknya adalah mendiskusikan segala sesuatunya dengan tenang.

 Menurut Cathy, sebenarnya tak ada cara jitu dalam mendisiplinkan anak. Baginya, tiap anak memiliki karakter yang berbeda, oleh karena itu penanganannya pun harus berbeda. Biasanya Cathy lakukan dalam mendisiplinkan kedua anaknya adalah:

  • Pintar membaca karakter anak.
  • Pahami apa yang membuat anak menimbulkan masalah.
  • Perhatikan atau peka bagaimana cara anak menerima nasihat kita.
  • Sebelum marah, introspeksi diri, apakah anak patut didisiplinkan dengan cara itu atau tidak, atau bahkan perilaku anak yang kurang baik itu disebabkan kita sebagai orang tua.
  • Disiplinkan anak dengan cara berbeda setiap hari. Dengan kata lain, orang tua dituntut untuk kreatif. Hal ini sesungguhnya mendorong anak untuk belajar lebih. Misalnya: time out, membatasi penggunaan gadget, menambah waktu membaca, dan lain-lain.
  • Hindari membentak anak, karena itu tidak akan efektif.
  • Menjadi role model bagi anak.

Baca juga:

Mengenal Pola Asuh 'RIE Parenting', Benarkah Bisa Membuat Anak Lebih Mandiri?