Bagi Parents yang menggunakan gas melon di rumah, siap-siap karena gas elpiji 3 kg akan ditarik. Di beberapa daerah, penjualan gas jenis ini akan dikurangi secara bertahap dan digantikan dengan pemberian paket kompor induksi gratis dari pemerintah.
Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Dadan Kusdiana, lewat pesan singkat pada 13 September 2022. Bersama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyediakan paket kompor induksi sebagai konversi elpiji 3 kg.
Artikel terkait: Begini Syarat Menjadi Agen Gas Elpiji 3 Kg, Cocok Jadi Ide Bisnis
Gas Elpiji 3 Kg akan Ditarik Secara Bertahap di Kabupaten Badung dan Solo
Sumber Pekanbaru.go.id
Namun, Parents tidak perlu terlalu khawatir karena tidak semua daerah akan merasakan kelangkaan gas melon ini. Tahun ini, baru akan dua daerah di Indonesia yang akan merasakan kebijakan ini.
“PLN ditugaskan untuk melaksanakan piloting konversi kompor elpiji 3 kg dengan kompor induksi tahun 2022 di Kota Solo, Jawa Tengah, dan Kabupaten Badung, Bali. Masing-masing sebanyak 1.000 keluarga penerima manfaat secara gratis,” jelas Dadan, dikutip dari katadata.co.id.
Setiap keluarga akan menerima satu paket kompor listrik, yang terdiri dari satu unit kompor induksi dengan dua tungku masak masing-masing berdaya 1.000 watt. Sementara untuk konsumsi energi kompor induksi, berada di kisaran 9 Kwh.
Sumber Detikcom
Artikel terkait: 5 Ciri Tabung Gas yang Sudah Dioplos, Perhatikan Sebelum Membeli
Selain kompor listrik, setiap keluarga juga akan mendapatkan dua unit utensil berupa panci dan wajan, serta modul Internet of Things atau IoT untuk menyimpan data konsumsi energi listrik. Kompor juga dilengkapi dengan media komunikasi data sehingga terdapat penggantian pembatas daya untuk penggunaan kompor induksi pemasangan tambahan instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
Saat ini, sudah beberapa pabrikan kompor dalam negeri yang sanggup memproduksi kompor listrik induksi di atas 500.000 unit per tahun.
Gas Elpiji 3 Kg Ditarik, Usulan dari Anggota DPR
Usulan mencabut peredaran elpiji 3 kg di beberapa daerah ini bukan datang Kementerian ESDM, melainkan dari Badan Anggaran (Banggar) DPR. Tujuannya adalah untuk mengurangi kelebihan suplai listrik yang membebani keuangan negara.
Sumber Daftar Harga
Artikel terkait: 5 Tips Agar Gas yang Digunakan Lebih Hemat dan Tidak Cepat Habis
Menurut Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah, oversupply listrik domestik berpotensi terus membengkak seiring masuknya pasokan dari energi baru dan terbarukan. Namun, pertumbuhan permintaan listrik hanya mencapai 5%-6% setiap tahun. Kondisi ini tentu saja menimbulkan beban bagi keuangan negara karena pemerintah tetap menanggung oversupply tersebut.
“Karena memang take or pay, ya harus bayar. Setiap 1 Giga watt itu [bayar] Rp 3 triliun meskipun dia nggak bisa diapa-apain. Hemat saya, kenapa kita tidak ambil keputusan dari sisi kebijakan,” ujar Said dalam rapat panitia kerja RAPBN 2023, 12 September 2022.
Tujuan lain kebijakan pembagian kompor listrik gratis adalah untuk memangkas subsidi LPG 3 kg, yang tahun ini sudah mencapai Rp134,7 triliun. Said bilang, pemerintah menanggung lebih dari 30 ribu untuk setiap satu tabung elpiji melon.
Sumber Indopolitika
Said mengatakan, “Kalau lihat subsidi elpiji itu sudah terlalu jauh, hampir tidak masuk akal. Tapi ‘kan tidak mungkin menaikin harga elpiji 3 kg, sudah tidak mungkin. Maka yang lebih mungkin adalah dari sisi kebijakannya.”
Jadi, untuk Parents yang berada di Solo dan Badung, sepertinya harus bersiap-siap dengan kebijakan gas elpiji 3 kg ditarik dan digantikan kompor listrik ini. Semoga ini keputusan yang lebih baik dan tidak semakin menambah beban hidup masyarakat menengah ke bawah, ya.
***
Baca juga:
Ternyata 13 Hal Ini Bisa Jadi Penyebab Tagihan Listrik Naik, Catat Parents!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.