Bagi sebagian orang, menjalani pernikahan dengan orang yang dicintai merupakan salah satu impian dalam hidup. Namun nyatanya, hal ini tidak akan berlaku bagi seseorang yang mengalami gamophobia.
Gamophobia adalah kondisi yang menyebabkan seseorang merasa takut menikah atau membangun komitmen dengan pasangannya.
Terlebih, tren ‘Marriage is Scary’ juga kini tengah trending di media sosial. Isinya kebanyakan tentang curhat para perempuan yang takut menikah karena maraknya isu seperti KDRT dan perselingkuhan.
Lantas, kenapa kira-kira orang takut menikah?
Artikel terkait: 7 Cobaan Awal Menikah, Parents pernah mengalaminya?
Mengenal Gamophobia atau Perasaan Takut Menikah
Gamophobia adalah perasaan takut yang berlebihan akan komitmen atau pernikahan. Istilah tersebut diambil dari bahasa Yunani yakni Gamos (pernikahan) dan Phobos (menikah).
Jadi, apabila digabungkan secara harfiah, keduanya memiliki arti ‘rasa takut untuk menikah’.
Meski demikian, penderita fobia ini bukan berarti enggan menjalin hubungan romantis dengan seseorang.
Mereka masih bisa menjalin hubungan tersebut, tetapi tidak berani melanjutkan ke jenjang yang lebih serius seperti pernikahan.
Rasa takut menikah ini juga tidaklah sederhana. Bukan semerta-merta membatalkan acara di menit terakhir ketika pernikahan akan berlangsung. Melainkan bersifat jangka panjang dan terjadi selama hidupnya.
Dilansir dari laman Types of Phobia, penderita fobia ini mendeskripsikan rasa takutnya sebagai hal yang tidak wajar. Terjadi secara konsisten dalam hidup, sama seperti rasa takut akan kematian.
Hal tersebut selaras dengan penjelasan Moshe Ratson, konsultan Pernikahan dan Keluarga di New York. Ia menjelaskan, komitmen merupakan sebuah beban dan keputusan yang sangat berisiko tinggi bagi kehidupan penderita Gamophobia.
Pemikiran tersebut pun pada akhirnya membuat penderitanya merasa terjebak. Ia kerap menyimpulkan banyak hal negatif yang akan terjadi dalam hubungan pernikahan.
Artikel Terkait: 16 Film Indonesia Tentang Pernikahan, Seru Ditonton Bersama Pasangan!
Faktor Penyebab Gamophobia
Bukan tanpa sebab, ada beberapa hal yang membuat seseorang bisa merasa takut menikah.
Faktor-faktor tersebut di antaranya:
- Pengalaman masa kecil. Melihat perilaku kekerasan, baik secara mental maupun fisik, dari figur orang tua.
- Trauma akan kegagalan hubungan masa lalu.
- Mengalami langsung kekerasan dalam berhubungan.
- Tidak tertarik menikah. Bisa karena ia masih mementingkan karier.
- Enggan terikat dengan sebuah hubungan yang kompleks dan melibatkan banyak pihak.
- Tidak mau terlibat konflik dalam berkeluarga.
- Merasa takut akibat permasalahan ekonomi saat berkeluarga nanti.
- Menganggap bahwa pernikahan akan menimbulkan masalah baru.
Artikel Terkait: 9 Ciri-ciri Cowok Red Flag, Perlu Tahu Sebelum Memutuskan Menikah!
Ciri-ciri Gamopobhia
Beberapa gejala atau ciri seseorang memiliki rasa takut yang berlebihan untuk berkomitmen di antaranya:
- Merasa diteror dengan pemikiran mengenai komitmen atau pernikahan.
- Merasa cemas saat membicarakan mengenai pernikahan, baik dengan pasangan maupun orang lain.
- Menghindari topik mengenai pernikahan.
- Mengakhiri hubungan dengan alasan yang tidak masuk akal dan tiba-tiba.
- Kerap lebih memilih hubungan tanpa status daripada menjalin hubungan jelas seperti berpacaran.
- Beberapa orang dengan fobia ini juga mengalami gejala fisik seperti: napas pendek, pusing, menggigil tanpa sebab, merasa sedih atau menangis berlebihan. Biasanya terjadi saat sedang membicarakan atau memikirkan topik memengenai komitmen atau pernikahan.
Artikel terkait: Mengenali Pink Flag, ‘Alarm’ Hubungan Asmara Tidak Baik-Baik Saja
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Menurut Moshe Ratson, pernikahan memang sebuah pilihan dari setiap individu. Namun, jika rasa takut yang dialami karena pernikahan sudah berlebihan, maka hal itu juga akan menganggu kehidupan seseorang.
Namun, jangan khawatir, perasaan takut menikah tersebut tentunya bisa diatasi.
Bantuan profesional seperti psikolog dan psikiater bisa menjadi cara untuk mengurangi rasa takut tersebut.
Penderita pun biasanya dianjurkan untuk melakukan beberapa perawatan seperti:
- Terapi perilaku dan terapi perilaku kognitif
- Sesi konseling
- Hipnoterapi
- Terapi keluarga
- Obat-obatan untuk mengurangi gejala fisik
Selain perawatan tersebut, menurut Moshe, ada beberapa hal yang juga bisa membantu penderita gamophobia mengurangi rasa takutnya, yakni:
-
Temukan Akar dari Rasa Takut yang Muncul
Memahami rasa takut adalah hal yang terpenting. Saat seseorang bisa mengenali akar permasalahan dari rasa takut tersebut, maka ini akan membantu penderita untuk mencari langkah yang tepat dalam mengatasi rasa takutnya.
“Coba gali lebih dalam apa yang menyebabkan rasa takut itu muncul. Itu akan membuatmu menemukan cara ketika hendak menghadapinya,” tulis Moshe dalam artikelnya yang dipublikasikan di Huffpost.
-
Munculkan Keberanian
Untuk mengurangi rasa takut tersebut, seseorang membutuhkan keberanian untuk menghadapinya. Lakukan secara perlahan.
Artinya, jangan memaksakan diri untuk menghadapi ketakutan yang dialami. Misalnya, mengambil keputusan untuk segera menikah agar rasa takut hilang.
“Jangan terburu-buru. Pelajari lebih dalam mengenai diri sendiri dan pasangan. Diskusikan seperti apa sekiranya pernikahan yang sehat agar hubungan bisa sukses. Langkah ini akan mengurangi rasa takut. Secara perlahan pun Anda akan mempelajari bagaimana membangun komitmen yang tepat,” ungkap Moshe.
-
Percaya Diri
Dalam kehidupan, tentu akan ada kebahagiaan dan kesedihan. Begitu pun dengan pernikahan.
Rasa percaya diri yang dibangun dapat membantu seseorang untuk menghadapi rasa takutnya akan sesuatu, termasuk dalam membuat komitmen.
Moshe pun menjelaskan, “Memikirkan kemungkinan buruk mengenai suatu hal itu wajar. Namun, jangan lupa bahwa akan ada hal baik juga dalam kehidupan yang perlu dilihat.
“Percaya dirilah pada keputusan yang diambil. Terlepas apa yang terjadi nanti, percayalah Anda akan bisa menghadapinya,” ungkapnya.
Artikel terkait: Merasa tidak bahagia setelah menikah? Lakukan hal ini untuk mengubahnya!
Perlu diingat, membangun ikatan pernikahan memang bukanlah sesuatu yang mudah. Namun, pernikahan yang sempurna juga tidaklah ada.
Dalam menjalankannya, Anda dan pasangan pasti akan menghadapi kesulitan. Meski demikian, jangan lupa juga bahwa kebahagiaan pun akan tetap menghampiri.
“Hidup dengan ketakutan yang berlebih, akan menutup mata siapa pun dalam melihat berbagai kesempatan baik dalam kehidupan. Setiap orang layak untuk hidup bebas tanpa rasa takut, termasuk rasa takut akan pernikahan,” tutup Moshe.
***
Gamophobia: Understanding Fear of Commitment and Marriage
typesofphobia.com/gamophobia-fear-of-commitment/
How to Overcome Fear of Commitment
Baca juga:
9 Keuntungan Menikah yang Cuma Bisa Dirasakan oleh Pasangan Sah!
Meski Kami Terseok-seok saat Baru Menikah, Ini 4 Sisi Positif Menikah dari Nol
Berapa Durasi Pacaran Ideal Sebelum Menikah? Ini Kata Pakar!