Pernahkah terbesit di pikiran Anda, sebenarnya durasi pacaran sebelum menikah yang paling ideal itu berapa lama? Apakah semakin lama berpacaran berarti semakin baik? Informasi di bawah ini akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
Jadi, bagi Anda yang berencana menikah atau sudah memiliki pengalaman menikah, coba cek dulu informasinya berikut ini ya!
Durasi Pacaran Sebelum Menikah yang Paling Ideal menurut Pakar
Sekumpulan peneliti dari Emory University Amerika Serikat (AS) membuat survei tentang durasi pacaran yang dianggap paling ideal sebelum menikah. Penelitian tersebut melibatkan lebih dari tiga ribu orang dan memberikan jawaban yang cukup mengejutkan.
Hasil survei membuktikan bahwa berpacaran selama 1-2 tahun meminimalisasi perceraian hingga 20% lebih rendah dibanding dengan yang usia pacarannya lebih singkat. Sementara, jika durasi pacaran berlangsung selama 3 tahun, risiko perceraian jadi 50% lebih rendah. Dengan kata lain, penelitian tersebut ingin menunjukkan bahwa semakin lama pacaran maka semakin kecil kemungkinan untuk bercerai.
Namun, para peneliti menegaskan bahwa data tersebut tidak dapat dijadikan acuan. Sebab, ada juga faktor lain yang memengaruhi kualitas pernikahan seseorang. Sebagai contoh, pasangan yang bertemu lalu berpacaran saat berusia 21 tahun akan memiliki pengalaman berbeda dengan pasangan yang berpacaran di usia 31 atau 41 tahun.
Alhasil, pakar kemudian menyebut bahwa durasi pacaran yang ideal sebelum menikah adalah relatif. Nah sebagai gantinya, Anda mungkin perlu memerhatikan hal-hal berikut ini sebelum memutuskan untuk menikah. Apa saja?
Hal-hal yang Diperhatikan Sebelum Menikah
1. Siapkah Anda dan Pasangan dengan Pernikahan?
Sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, pacaran bisa menjadi ruang yang ideal untuk mengevaluasi bagaimana hubungan Anda dengan pasangan. Tanyakan pada diri sendiri, apakah Anda dan pasangan sudah siap untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya?
Kenali sosok yang Anda kencani selama ini lalu lakukan evaluasi seperti bagaimana karakternya ketika bersama Anda, saat bertemu teman, keluarga, atau kolega. Jika salah satu pihak atau bahkan Anda berdua merasa belum siap untuk menikah maka jangan dipaksakan.
Lebih baik fokus meningkatkan kualitas hubungan saat ini. Manfaatkan waktu yang ada untuk saling memahami satu sama lain dan tunggu sampai Anda berdua benar-benar siap untuk menikah.
2. Sejauh Mana Anda Saling Mengenal?
Mengenal satu sama lain adalah hal yang penting. Sebab kelak jika menikah, Anda akan menghabiskan sisa hidup bersama pasangan, berbagi tempat tinggal, tempat tidur, sampai berbagi masalah, dan tantangan yang sama.
Kenali pasangan tidak hanya saat ia berada di kondisi terbaik dalam hidupnya tapi juga ketika berada di titik terbawah. Perhatikan bagaimana cara ia menghadapi situasi yang sulit atau bagaimana cara ia bangkit dari keterpurukan.
Tentu hal ini membutuhkan waktu. Oleh sebab itu, jangan dulu terburu-buru.
3. Apakah Pernikahan Akan Membuat Anda Bahagia?
Ketika sedang kasmaran, Anda mungkin merasa bisa menghadapi segala rintangan di depan. Tapi, bagaimana dengan risikonya? Apakah Anda juga telah memikirkan?
Hal yang perlu disadari adalah pernikahan terkadang tak hanya soal cinta namun komitmen seumur hidup. Menikah berarti melibatkan diri dalam komitmen jangka panjang.
Mengucapkan janji setia sehidup semati mungkin mudah. Tapi praktiknya bisa jadi jauh lebih sulit.
Selain itu, hal yang tak kalah penting adalah pertanyaan kebahagiaan setelah menikah. Sebab, inilah justru yang harus dipikirkan, kebahagiaan diri sendiri. Terkadang kita memang harus berkorban, tapi jangan pernah lupa bahwa Anda berhak bahagia.
Sejatinya durasi pacaran tiap-tiap orang memang tidak bisa disamakan. Kesiapan diri setiap orang untuk menikah bisa sangat berbeda. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kesiapan dalam menikah.
Bila teman bisa menikah di usia muda, belum tentu Anda juga bisa demikian. Maka dari itu, tidak perlu merasa insecure sebab jalan hidup orang tak pernah sama.
Anda bisa saja siap secara finansial tapi belum siap secara emosional atau sebaliknya. Untuk itu, gunakan waktu Anda sebaik-sebaiknya, tidak perlu terburu-buru.
Nikmati masa pacaran untuk mengenal satu sama lain. Tunggu sampai Anda dan pasangan benar-benar yakin sudah siap menikah. Inilah seharusnya yang menentukan berapa lama durasi ideal pacaran sebelum menikah.
Baca juga:
Masih Langgeng Lho! Padahal 10 Pasangan Artis Ini Menikah Tanpa Pacaran Dulu
8 Tips Orang Tua Menyikapi Anak Pacaran agar Tidak Salah Langkah
Perjalanan Cinta Jokowi dan Iriana, Gaya Pacarannya Bikin Gemes!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.