Profesi penulis semakin beragam. Kalau dulu Anda tahunya cuma ada penulis buku dan jurnalis, sekarang ada yang namanya content writer, copywriter, ux writer, dan banyak lagi lainnya.
Nah, di antara beragam profesi penulis yang sudah disebutkan, ada satu profesi yang bayarannya menggiurkan. Ialah ghostwriter alias penulis siluman yang punya gaji mencapai ratusan juta lho, Parents!
Belum banyak orang yang tahu apa itu ghostwriter dan apa yang dikerjakan. Apa sih yang membuat ghostwriter dibayar mahal? Berikut ulasan selengkapnya!
Apa Itu Ghostwriter?
Sumber: Unsplash
Ghostwriter adalah sebutan untuk penulis profesional yang dipekerjakan seseorang atau perusahaan untuk membuat tulisan. Bisa berupa artikel, buku, materi promosi, dan lain-lain.
Bedanya, nama ghostwriter tidak dicantumkan sebagai penulisnya, melainkan hanya diakui oleh orang atau perusahaan yang mempekerjakan mereka. Selain itu, ghostwriter juga tidak berhak atas copyright dari tulisan yang mereka buat.
Ada banyak alasan kenapa perusahaan atau individu mempekerjakan ghostwriter. Di antaranya adalah karena tidak memiliki kemampuan menulis yang mumpuni atau tidak punya waktu untuk menulis.
Pekerjaan Ghostwriter Bukan Cuma Menulis
Ada banyak jenis tulisan yang biasa dikerjakan oleh ghostwriter. Tergantung dari kebutuhan klien. Meski demikian tugas seorang ghostwriter bukan sekedar nulis, Parents.
Ada beberapa hal yang mesti dilakukan ghostwriter demi menghasilkan tulisan yang apik, di antaranya:
- Menginisiasi ide tulisan dan brainstorming dengan klien jika diperlukan
- Melakukan riset dan mengumpulkan informasi perihal materi yang akan ditulis
- Membuat draf sesuai kebutuhan dan arahan klien lalu menulisnya lewat sudut pandang klien
- Mengedit dan mengembangkan konten tulisan sesuai kemauan klien.
Selain Bisa Menulis, Kemampuan Ini yang Membuat Gaji Ghostwriter Tak Main-Main
Sumber: Unsplash
Selain punya kemampuan menulis yang mumpuni, seorang ghostwriter juga harus mengantongi kemampuan dasar lainnya seperti riset dan self-editing.
Di samping itu, ghostwriter profesional juga harus kreatif, fleksibel, dan adaptif mengingat apa yang mereka tulis adalah untuk orang lain. Sehingga penulis hantu harus bisa memposisikan diri dan melihat dari sudut pandang orang yang mempekerjakannya.
Ghostwriter kelas kakap bisa bekerja secara independen maupun di bawah naungan penerbit. Selain menjual ide dan tulisannya, memiliki pemahaman soal publishing dan editing juga bisa membuat nama sang penulis siluman kian diperhitungkan.
Belum lagi kalau punya personal branding yang sudah kuat. Kliennya bukan cuma perusahaan saja, bisa juga dari kalangan tersohor juga lho, Parents.
Karena faktanya, tak sedikit ghostwriter yang sebenarnya sudah punya nama dan dikenal banyak orang. Entah karena alasan hobi atau fee yang menggiurkan, mereka rela menanggalkan namanya.
Artikel Terkait: Penulis Gaya Hidup Samuel Mulia Meninggal Dunia, Ini Perjalanan Kariernya
Penasaran Berapa Gaji Ghostwriter?
Parents, mungkin Anda bertanya-tanya apa untungya jadi ghostwriter yang tidak punya kredit dan copyright dari hasil tulisannya.
Meski tidak bisa menuliskan kredit pada tulisan, tapi ghostwriter masih boleh melampirkan hasil tulisannya sebagai portofolio untuk membangun reputasi dan menggaet klien baru tentunya. Tapi apakah ini alasan utamanya?
Jelas bukan! Kebanyakan adalah karena bayaran yang diterima. Umumnya ghostwriter dibayar dengan angka yang lebih besar ketimbang pekerjaan penulis lainnya. Dan jika klien sudah ‘klik’ dengan tulisannya, mereka tak ragu untuk menggunakan jasanya lagi.
Ghostwriter profesional bisa menerima bayaran fantastis dalam sekali proyek. Ada yang dibayar ratusan juta bahkan miliaran lho Parent untuk mengerjakan sebuah megaproyek. Angka yang fantastis bukan?
Di Indonesia sendiri, bayaran untuk ghostwriter cukup variatif. Ada yang dihitung per kata, per halaman, atupun per proyek. Ini kisarannya:
- Tarif per kata biasa untuk tulisan pendek. Tarif per kata biasanya berkisar Rp500. Jika diasumsikan 1 halaman terdiri dari 300 kata, maka sudah Rp150 ribu didapat. Belum lagi kalau ditambah biaya editing.
- Tarif per halaman biasa untuk buku dan tulisan yang butuh riset. Tarif per halaman cukup variatif, anggap yang paling rendah di angka Rp25.000 per halaman.
- Tarif per proyek alias flat fee. Penerbit di Indonesia biasanya memasang tarif dasar di kisaran angka Rp3-5 juta untuk 80-120 halaman.
- Tarif kombinasi untuk ghostwriter yang sudah pro. Selain dapat advanced fee dengan jumlah tertentu, seorang ghostwriter profesional juga biasanya dapat 2-3% dari royalti penjualan buku lho.
Ini Lho Ghostwriter Sukses dengan Gaji Fantastis
Sumber: Unsplash
Ghostwriter dengan gaji tinggi biasanya punya kriteria yang tak main-main. Tidak asal terima proyek, mereka cukup selektif dalam memilih kliennya. Soal kualitas tulisan tentu tak perlu diragukan lagi. Inilah beberapa contoh ghostwriter sukses berjulukan celebrity journalist.
1. Simon dan Schuster
Mereka pernah menandatangani kontrak untuk penulisan biogradi Hillary Clinton. Tak main-main bayaran yang didapatkan mencapai USD 500.000 pada tahun 2001, kira-kira nilainya setara dengan Rp9,8 miliar untuk saat ini! Sangat sangat sangat fantastis bukan?
Di luar negeri, ghostwriter yang bekerja di bawah bendera penerbit besar memang menerima fee yang tak tanggung-tanggung bisa sekitar USD 50.000-250.000 per proyek.
Tapi pekerjaannya pun tak semudah membalikkan tangan Parents. Butuh waktu berbulan-bulan bahkan tahunan untuk melakukan riset, wawancara, editing, dan lain-lainnya.
2. Jeremy Blachman
Ia adalah seorang ghostwriter di balik Financial Times yang pekerjaannya bukan cuma menulis saja. Tapi juga sebagai periset, pengedit, dan penerbit di saat yang bersamaan. Menurutnya ghostwriter adalah kolaborator terbaik yang pernah ada.
Ialah dalang di balik group project saat kuliah. Ialah aktor berbakat yang menangkap suara orang lain di atas kertas. Dan ialah orang yang suka pekerjaan bergaji besar tapi tak terlalu peduli dengan glorifikasi dan ketenaran. Begitulah Blachman mendefinisikan dirinya sebagai ghostwriter
3. Ramadhan Karta Hadimadja
Alamarhum Ramadhan Karta Hadimadja, sastrawan Indonesia yang pernah menulis biografi Soeharto. Sempat menolak saat diajak oleh kepala Mass Media Sekretariat Negara karena tak menguasai budaya Jawa, daerah asal Soeharto.
Pada akhirnya beliau menerima karena Mantan Presiden Republik Indonesia sendirilah yang memilih Ramadhan.
Baca Juga:
Wajib Punya! 5 Rekomendasi Novel Karya Penulis Indonesia yang Inspiratif
Selamat! Penulis buku Risa Saraswati melahirkan putra pertamanya
7 Film Indonesia Rilis Juli 2022, Ada Ivanna Hingga Ghost Writer 2
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.