Jangan Gegabah, Seperti Ini 9 Tahapan Memulai Bisnis Franchise Makanan

Berminat memulai bisnis franchise makanan, apa yang harus dilakukan?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Siapa sih yang tidak kenal sistem bisnis franchise yang menjamur di Indonesia? Terlebih Indonesia kaya kuliner lezat, tidakkah Anda tertarik memulai franchise makanan? Adanya sistem bisnis ini membuat Anda tak lagi perlu susah payah membangun branding produk sendiri. 

Namun, apa salahnya Anda mendalami bisnis ini? Jika tadinya Anda menjual dagangan orang lain, Anda merintis pembangunan sendiri hingga sukses! Tak menutup kemungkinan makanan Anda akan dikenal luas ke seluruh penjuru Indonesia. Bagaimana caranya?

9 Cara Mulai Bisnis Franchise Makanan 

Melansir laman Finansialku, yuk simak langkah membangun bisnis franchise Anda sendiri.

1. Menyusun Konsep dan Model Bisnis

Adanya konsep bisnis menjadi poin awal yang harus disiapkan. Dalam hal ini, konsep yang dimasud yaitu hak sewa atau perpindahan hak tempat dan aset usaha. 

Sederhananya, apakah usaha franchise yang akan didirikan hanya sebatas menjual merek dagang kepada orang lain? Atau apakah mereka harus membeli paket usaha secara lengkap, misalnya berupa booth, bahan baku, dan sebagainya. Berhubung makanan dibutuhkan setiap saat, tawarkan konsep usaha sederhana dan tidak mempersulit calon mitra.

2. Lakukan Kajian Kelayakan Usaha

Perhitungan lamanya modal agar bisa kembali terhitung sejak usaha mulai beroperasi merupakan salah satu poin kelayakan usaha yang harus diperhitungkan atau dikaji. Semakin pendek waktu pengembalian modal, artinya bisnis franchise tersebut dapat menarik minat para pembeli atau mitra usaha.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jika perhitungan modal sudah masuk dalam catatan Anda, jangan lupa perkirakan seberapa kuat produk yang diciptakan karena berpengaruh pada keberlangsungan bisnis di masa yang akan datang.

Tak ada salahnya juga menyusun daftar hal apa saja yang dapat menjadi ancaman atau melemahkan bisnis nantinya. Sebisa mungkin, selalu melek pada perkembangan zaman dan menciptakan inovasi kreatif.

Artikel terkait: 8 Bisnis MLM Ini Bisa Tambah Penghasilan, Jangan Pandang Sebelah Mata

3. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP)

Adanya SOP atau Standar Operasional Prosedur sangatlah penting, utamanya bagi Anda yang akan memulai bisnis franchise makanan atau minuman. SOP yang harus dibuat meliputi beberapa aspek, di antaranya penyimpanan bahan baku, tata cara menyajikan, penanganan konsumen, dan sebagainya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sehingga para mitra akan lebih dimudahkan dalam menjalankan kegiatan operasional usahanya.

4. Daftarkan Merek

Di zaman teknologi yang kian canggih, plagiarisme ibarat sesuatu yang masih mendarah daging. Tidak menutup kemungkinan hal ini akan menimpa bisnis Anda.

Agar merk usaha Anda tidak diduplikasi orang lain, daftarkan merk produk makanan Anda pada Ditjen Kekayaan Intelektual (DJKI) demi menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

5. Menyusun Perjanjian Usaha Kemitraan Franchise

Sama halnya seperti perjanjian kerjasama pada umumnya, perjanjian kemitraan franchise penting dibuat, yang isinya mengatur kesepakatan dan peran masing-masing pihak (franchisor dan franchisee).

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Perjanjian tersebut nantinya bisa digunakan untuk memilah tanggung jawab dan wewenang dari masing-masing pihak. Poin dalam perjanjian bisa berupa bagaimana tata cara pembayaran paket usaha, berapa besar royalti, hingga apa yang dilakukan ketika kontrak kerjasama usai, dan sebagainya.

Artikel terkait: Prita Ghozie, Bicara Soal Membangun Bisnis, dan Tantangan Jadi Ibu Masa Kini

6. Membuat Tim Dukungan Manajemen yang Berkelanjutan

Umumnya, franchise hanya terdiri dari investor sehingga tanggung jawab manajemen diberikan kepada pusat franchise/franchisor. Oleh karena itu, peran franchisor amat penting di tataran fungsi manajemen.

Selama bisnis franchise berjalan, pastikan Anda menyediakan dukungan manajemen kepada para mitra, seperti contohnya dari segi supply bahan baku, pemasaran online, foto produk dan sebagainya.

7. Mewujudkan Badan Usaha Berpayung Hukum

Bisnis dalam bentuk badan usaha atau badan hukum bisa dalam bentuk CV atau PT karena bisnis memerlukan suatu badan berkekuatan hukum ketika diwaralabakan. Dalam PP No. 42 Tahun 2007 BAB V dijelaskan mengenai cara dan persyaratan pendaftaran waralaba, yang meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pengajuan prospektus penawaran dari pihak pemberi waralaba (franchisor) kepada Menteri Perdagangan dengan melampirkan:

  • Fotokopi prospektus penawaran
  • Fotokopi legalitas usaha

Pendaftaran perjanjian waralaba oleh penerima waralaba (franchisee) kepada Menteri Perdagangan dengan melampirkan:

  • Fotokopi legalitas usaha
  • Fotokopi perjanjian waralaba
  • Fotokopi prospektus penawaran waralaba
  • Fotokopi KTP pemilik/pengurus perusahaan

Artikel terkait: Mau Membangun Bisnis? Catat 7 Pelajaran Penting dari Drakor 'Start-Up' Ini!

Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba oleh Menteri yang berlaku untuk jangka waktu 5 tahun.

Menurut Pasal 7 PP No. 42 Tahun 2007, prospektus penawaran yang diajukan oleh pemberi waralaba setidaknya memuat:

  • Data identitas pemberi waralaba
  • Legalitas usaha pemberi waralaba
  • Sejarah kegiatan usahanya
  • Struktur organisasi pemberi waralaba
  • Laporan keuangan 2 tahun terakhir
  • Jumlah tempat usaha
  • Daftar penerima waralaba
  • Hak serta kewajiban pemberi waralaba dan penerima waralaba

8. Pemasaran

Setelah tujuh tahapan sebelumnya usai, langkah pemasaran sekaligus launching produk bisa dilakukan. Untuk bisnis makanan, pemasaran bisa dilakukan secara virtual maupun offline. Agar merek semakin dikenal, keduanya bisa dilakukan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Misalnya melalui media sosial atau membuat website yang diisi dengan konten promosi sebagai media untuk pemasaran. Ciptakan konten semenarik mungkin agar para calon mitra atau pembeli lebih mudah tertarik dan kuliner Anda makin dikenal pencinta kuliner di luar sana.

9. Monitoring

Monitoring atau pengawasan perlu dilakukan apalagi jika usaha Anda sudah mulai berjalan. Tujuannya jelas, yaitu memastikan bahwa usaha Anda telah berjalan sebagaimana mestinya. Anda juga sudah tahu apa yang harus dilakukan bilamana terjadi kendala dalam operasional usaha.

Bentuk pengawasan yang dilakukan bisa dengan cara menjalin komunikasi bersama para mitra dan memberikan masukan atas berbagai kendala yang mungkin saja terjadi selama menjalankan bisnis tersebut.

Parents, tertarik memulai bisnis franchise makanan dalam waktu dekat?

Baca juga:

id.theasianparent.com/bisnis-waralaba

id.theasianparent.com/cara-bisnis-franchise

id.theasianparent.com/inspirasi-bisnis-rumahan