Fotosintesis adalah Proses Pemanfaatan Energi Matahari oleh Tumbuhan, Ini Penjelasan Rincinya

Fotosintesis tak hanya terjadi pada tumbuhan, tetapi juga alga dan bakteri tertentu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Si Kecil sudah mengenal tentang fotosintesis belum, nih, Parents? Seperti yang kita tahu, fotosintesis adalah proses yang dilakukan oleh tumbuhan, alga, dan bakteri tertentu untuk memanfaatkan energi dari sinar matahari kemudian mengubahnya menjadi energi kimia.

Melansir dari Live Science, ada dua jenis proses fotosintesis, yakni fotosintesis oksigenik dan fotosintesis anoksigenik. Prinsip umum fotosintesis anoksigenik dan oksigenik ini sangat mirip. Meski demikian, fotosintesis oksigenik adalah yang paling umum dan terlihat pada tumbuhan, alga, dan cyanobacteria.

Lebih lanjut, melansir berbagai sumber, yuk kita langsung simak saja pengertian dan proses fotosinstesis selengkapnya berikut ini!

Artikel terkait: 6 Metode Belajar Generasi Alpha, Tak Harus dengan Gadget

Fotosintesis: Pengertian, Proses, dan Faktor yang Memengaruhinya

Parents, selama fotosintesis oksigenik, cahaya transfer energi elektron dari air (H2O) menjadi karbon dioksida (CO2) untuk menghasilkan karbohidrat.

Nah, dalam transfer ini, Co2 berkurang dan air menjadi teroksidasi sehingga oksigen dan karbohidrat pun dapat diproduksi.

Adapun fotosintesis oksigenik berfungsi sebagai penyeimbang respirasi dengan mengambil karbon dioksida yang dihasilkan oleh semua organisme yang bernapas, serta memasukkan kembali oksigen ke atmosfer.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Di sisi lain, fotosintesis anoksigenik menggunakan donor elektron selain air. Proses ini biasanya terjadi pada bakteri, seperti bakteri ungu dan bakteri belerang hijau yang ditemukan di berbagai habitat perairan.

Meskipun kedua jenis fotosintesis itu kompleks, proses keseluruhan dapat diringkas dengan rapi sebagai persamaan kimia. Fotosintesis oksigenik ditulis sebagai berikut:

6CO2 + 12H2O + Cahaya Matahari → C6H12O6 + 6O2 + 6H2O

Di sini, enam molekul karbon dioksida (CO2 ) bergabung dengan 12 molekul air (H2O) menggunakan energi cahaya. Hasil akhirnya adalah pembentukan satu molekul karbohidrat (C6H12O6 atau glukosa) bersama dengan enam molekul masing-masing oksigen dan air yang dapat dihirup. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Demikian pula, berbagai reaksi fotosintesis anoksigenik dapat direpresentasikan sebagai rumus umum tunggal:

CO2 + 2H2A + Cahaya Matahari→ [CH2O] + 2A + H2O

Huruf A dalam persamaan adalah variabel dan H2A mewakili donor elektron potensial. Misalnya, A dapat mewakili belerang dalam donor elektron hidrogen sulfida (H2S).

Artikel terkait: Bisa Mengasah Otak Hingga Keterampilan Multitasking, Ini 12 Alat Musik Populer Dunia yang Perlu Diajarkan pada Anak

Faktor yang Memengaruhi Fotosintesis

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Faktor-faktor yang memengaruhi fotosintesis adalah sebagai berikut.

1. Pigmen

Pigmen adalah molekul yang memberikan warna pada tanaman, ganggang, dan bakteri, tetapi mereka juga bertanggung jawab untuk menangkap sinar matahari secara efektif. Pigmen warna yang berbeda menyerap panjang gelombang cahaya yang berbeda.

Di bawah ini adalah tiga kelompok utama pigmen:

  • Klorofil: Pigmen berwarna hijau ini mampu menangkap cahaya biru dan merah. Klorofil memiliki tiga subtipe, dijuluki klorofil a, klorofil b, dan klorofil c. Klorofil a ditemukan di semua tumbuhan yang berfotosintesis. Ada juga varian bakteri yang tepat bernama bacteriochlorophyll yang menyerap cahaya inframerah. Pigmen ini terutama terlihat pada bakteri ungu dan hijau yang melakukan fotosintesis anoksigenik.
  • Karotenoid : Pigmen berwarna merah, jingga, atau kuning ini menyerap cahaya hijau kebiruan. Contoh karotenoid adalah xantofil (kuning) dan karoten (oranye) dari mana wortel mendapatkan warnanya.
  • Phycobilins: Pigmen merah atau biru ini menyerap panjang gelombang cahaya yang tidak diserap dengan baik oleh klorofil dan karotenoid. Mereka terlihat di cyanobacteria dan ganggang merah.

2. Plastida

Organisme eukariotik fotosintesis mengandung organel yang disebut plastida dalam sitoplasmanya.

Plastida bermembran ganda pada tumbuhan dan ganggang disebut sebagai plastida primer, sedangkan varietas bermembran ganda yang ditemukan pada plankton disebut plastida sekunder. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Plastida umumnya mengandung pigmen atau dapat menyimpan nutrisi. Leukoplas tidak berwarna dan tidak berpigmen menyimpan lemak dan pati. Sementara itu, kromoplas mengandung karotenoid dan kloroplas mengandung klorofil.

Nah, fotosintesis terjadi di kloroplas, khususnya di daerah grana dan stroma. Grana adalah bagian terdalam dari organel, yakni kumpulan membran berbentuk cakram, ditumpuk menjadi kolom seperti pelat. Cakram individu disebut tilakoid. Di sinilah transfer elektron terjadi. Ruang kosong antara kolom grana yang disebut sebagai stroma. 

Kloroplas mirip dengan mitokondria, yakni pusat energi sel, karena mereka memiliki genom sendiri, atau kumpulan gen, yang terkandung dalam DNA sirkular.

Nantinya, gen-gen inilah yang mengode protein penting untuk organel dan fotosintesis. Seperti mitokondria, kloroplas juga diduga berasal dari sel bakteri primitif melalui proses endosimbiosis.

Artikel terkait: Berapa Kapasitas Memori Otak Manusia? Seperti iPod Berisi Jutaan Lagu!

3. Antena

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Molekul pigmen diasosiasikan dengan protein, yang memungkinkan mereka memiliki fleksibilitas untuk bergerak menuju cahaya dan menuju satu sama lain.

Kumpulan besar 100 hingga 5.000 molekul pigmen tersebut disebut sebagai “antena”. Struktur ini secara efektif menangkap energi cahaya dari matahari dalam bentuk foton.

Pada akhirnya, energi cahaya harus ditransfer ke kompleks protein-pigmen yang dapat mengubahnya menjadi energi kimia dalam bentuk elektron. Pada tumbuhan, misalnya, energi cahaya ditransfer ke pigmen klorofil.

Konversi menjadi energi kimia dicapai ketika pigmen klorofil mengeluarkan elektron, yang kemudian dapat berpindah ke penerima yang sesuai.

***

Parents, proses fotosintesi tersebut bisa Anda ajarkan kepada anak. Selain menambah ilmu pengetahuan, ini juga akan bermanfaat untuk menumbuhkan kecintaan si kecil terhadap tumbuh-tumbuhan, loh.

Diketahui, tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup yang juga memengaruhi kehidupan manusia. Adapun proses fotosintesis pada tumbuhan, juga dapat mendatangkan banyak manfaat untuk kehidupan kita. 

Proses ini bisa menghasilkan oksigen serta memengaruhi rantai makanan, yang kemudian dapat menjaga kelestarian makhluk hidup di bumi. 

Demikian penjelasan ringkas mengenai fotosintesis. Secara umum, fotosintesis adalah proses yang tidak hanya dilakukan oleh tumbuhan saja, tetapi juga bisa dilakukan oleh alga dan bakteri tertentu. Semoga bermanfaat!

Baca juga:

12 Pakaian Adat Jepang, Tiap Jenis Memiliki Fungsi yang Berbeda

Elon Musk Kagumi Kecerdasan Siswa Banyuwangi, Ini 6 Cara Agar Anak Menyukai Sains

5 Pilihan kursus sains ini bisa jadi wadah bereksplorasi untuk anak