Ayah ini membiarkan rokok menyala di mulut bayi 9 bulan

Di saat banyak orangtua berusaha menjauhkan anaknya dari rokok, ayah ini malah membiarkan rokok menyala di mulut bayinya yang berusia 9 bulan.

Apa yang Parents lakukan jika anak terpapar dengan asap rokok? Tentunya menjauhkan anak dari asap rokok, kan? Tapi hal ini tidak dilakukan oleh seorang ayah dari daerah Bangkalan, Madura, ia malah mengunggah foto bayi merokok.

Seperti yang kita ketahui, paparan asap rokok sangat membahayakan. Tidak hanya bagi yang mengisapnya, namun termasuk orang-orang yang ada di sekitarnya. Artinya, ketika Parents merokok di dekat anak, mau tidak mau anak pun akan menjadi perokok pasif sehingga akan terkena dampak buruknya.

Viral foto bayi merokok

Jika banyak orangtua yang menjauhkan anaknya menjauhi asap rokok, berbeda dari Muzammil (36), warga Desa Tlomar, Kecamatan Tanah Merah, Madura, yang justru sengaja memberikan rokok pada bayinya yang berusia 9 bulan.

Mirisnya, foto bayi merokok sengaja dipublikasikan di media sosial atas nama renigedt. Parahnya lagi, tindakan ini juga diketahui oleh sang istri, Ummu (18). Bahkan seperti yang diberitakan Tribun News, sang ibulah yang memotret bayi itu dengan sebatang rokok terselip di bibir.

Sontak saja hal ini akhirnya mengundang beragam komentar. Rata-rata mengecam apa yang dilakukannya. Bahkan, pihak kepolisian pun segera ambil tindakan.

Kasubbag Humas Polres Bangkalan AKP Bidarudin pun memberikan tanggapan foto bayi merokok yang viral di  media sosial, "Kami amankan ayahnya karena memasang rokok yang menyala ke mulut bayi. Meskipun itu anaknya, "ungkap Bidarudin.

Muzammil mengaku kalau tidakan tersebut dilakukan saat malam hari, ketika ia sedang merokok di dalam kamar. Saat ini, anaknya merangkak ke pangkuan dan mengambil rokok tersebut dari tangannya.

Bidarudin melanjutkan, justru pelaku memberikan alibi dengan mengatakan kalau ia menundukkan anaknya, dan memegang tangannya karena khawatir tersulut rokok.

Tindakan ini pun akhirnya membuat KPAI angkat bicara. Seperti yang diberitakan oleh Detik News, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto akan menindaklanjuti kasus tersebut.

Rita Pranawati selaku komisioner Bidang Pengasuhan KPAI juga mengingatkan kalau orangtua perlu mengajarkan dan memberikan contoh yang baik pada anaknya.

Meskipun ada yang menduga kalau rokok yang ditempelkan ke mulut anak hanya rokok mainan, tetap saja tidak dibenarkan. Seorang anak memiliki hak untuk diperlakukan secara tepat.

Untuk itu, ia mengimbau agar orangtua untuk bisa memberikan pengasuhan yang tepat untuk anaknya. Biar bagaimana pun tugas orangtua tidaklah mudah dan tentu saja memerlukan komitmen yang tinggi.

"Nasib anak itu perlindungannya ada di orang tua. Anak bukan untuk main-main. Perlakukan anak dengan sebaiknya, berikan pengasuhan yang berkualitas. Kalau tidak siap punya anak, alihkan pengasuhan kepada orang yang lebih baik," tegasnya.

Baca juga : Peringatan Dokter: Sekalipun Merokok di Luar Rumah, Orangtua Perokok tetap Bahayakan Anak

Risiko anak menjadi perokok pasif

Beberapa waktu lalu, BBC memberitakan hasil riset yang dilakukan di Finlandia dan Australia yang mengungkap efek negatif yang bisa dialami anak yang tumbuh di rumah penuh asap rokok.

Dr. Seana Gall dari University of Tasmania sebagai periset mengatakan  bahwa lewat hasil studi yang mereka lakukan, menunjukkan kalau paparan asap rokok pasif pada anak menyebabkan kerusakan langsung dan permanen pada struktur arteri.

Selain itu, ada beberapa risiko yang bisa terjadi jika anak-anak dibiarkan menghirup asap rokok:

  • Asma
  • Pilek
  • Infeksi telinga dan sistem pernapasan seperti pneumonia dan bronkitis
  • Alergi
  • Meningitis
  • Batuk
  • Infeksi telinga tengah yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran
  • Sindrom kematian bayi mendadak
  • Kemampuan akademik anak juga lebih rendah dibandingkan anak yang tidak terpapar asap rokok.

Selain itu, anak-anak yang dibesarkan oleh orangtua yang merokok cenderung menjadi perokok saat mereka besar nanti.

Pertanyaan, apa yang Anda harapkan terjadi ketika anak tumbuh dewasa? Jika harapannya anak bisa tumbuh sehat, langkah pertama yang perlu dilakukan tentu saja Parents perlu menjadi role model yang baik bagi anak.

Toh, sebenernya menjauhkan anak dari asap rokok tidak hanya berguna bagi kesehatan anak, namun juga baik untuk kesehatan diri sendiri.

 

Referensi: Alodokter

Baca juga :

id.theasianparent.com/anak-meninggal-dan-sakit-karena-asap-rokok/