India dilanda wabah flu tomat baru-baru ini. Sampai saat ini belum ditemukan penyebab dan bagaimana awal kemunculan flu tomat bermula di India.
Wabah Flu Tomat Merebak di India, Mayoritas Menyerang Anak-Anak
Gejala Flu Tomat
Beberapa laporan menyebutkan, flu tomat ditandai seperti flu dan demam tinggi pada umumnya. Di kulit badan ditemui ruam dan kemerahan layaknya tomat.
Ruam dan kemerahan menimbulkan lecet dan luka di tubuh berupa lepuhan seperti buah tomat. Perubahan warna juga terdapat di siku, lutut, dan bokong.
Selain kemerahan, ditemukan juga beberapa penderita mengalami dehidrasi. Ditambah keluhan lainnya yaitu kelelahan, kram perut, mual, batuk dan nyeri badan.
Artikel terkait: Fakta Penting Seputar Virus Flu Babi (Swine Flu) yang Parents Wajib Tahu
Banyak Diderita Anak-Anak
Mengutip dari CNN Indonesia, flu tomat sampai saat ini banyak menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun di Kerala, India. Sejauh ini ada sekitar 80 anak yang dirawat di rumah sakit pemerintah setempat.
Sejumlah ahli masih meneliti apa penyebab dari flu tomat ini. Apakah ditemukan virus baru yang tidak terdeteksi atau efek samping dari chikugunya dan demam berdarah? Saat ini flu tomat masih dikategorikan sebagai penyakit yang tidak teridentifikasi.
Pencegahan Penyebaran Flu Tomat
Otoritas kesehatan India menyebutkan sejumlah kasus yang ditemukan di Kerala ada di beberapa wilayah, yaitu Aryankavu, Anchal, dan Neduvathur. Pemerintah akan melakukan pengawasan ketat pada masyarakat yang bepergian dari Kerala yang memasuki Dakshina Kannada, Udupi, Kodagu, Chamarajanagar, dan Mysuru.
Para orang tua diharapkan untuk memeriksakan anak mereka jika muncul gejala mirip ke klinik terdekat. Jangan biarkan anak menggaruk tubuhnya jika terasa gatal. Bantu kurangi gatalnya dengan bedak atau lotion antigatal.
Pastikan anak tetap terhidrasi dengan minum air putih yang banyak, bisa beri tambahan buah yang mengandung air. Lingkungan harus dalam keadaan bersih dan sementara waktu menggunakan masker.
Artikel terkait: Ditemukan Virus Flu Babi Jenis Baru, Pemerintah Imbau Masyarakat Jangan Langsung Panik!
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Di tengah perubahan cuaca yang tidak menentu dan pandemi COVID-19 belum mereda, Parents harus tetap menerapkan pola perilaku hidup besih dan sehat untuk keluarga. Ini dia caranya:
- Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah beraktivitas
- Menggunakan air bersih untuk kebutuhan di rumah seperti memasak, mencuci, dan mandi
- Menggunakan toilet dan menjaga kebersihannya
- Rajin berolahraga minimal 150 menit per minggu
- Mengonsumsi makanan yang sehat dan gizi seimbang
- Jauhi lingkungan penuh asap rokok
- Membasmi sarang nyamuk
- Menggunakan masker saat keluar rumah
- Menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut
- Menjaga jarak dari kerumunan
Munculnya penyakit memang meresahkan, tetapi tetap harus diwaspadai. Pastikan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di mana pun dan kapan pun. Update dengan perkembangan penyakit, serta waspadai kemungkinan berita hoax menyebar tanpa sumber yang jelas dan valid.
Baca juga:
Riset Telah Menetapkan Durasi Tidur Ideal untuk Paruh Baya dan Lansia
Darah Kotor 3 Tahun Terkumpul di Rahim setelah Jalani KB Suntik, Simak Kisah Ibu Ini
Kebiasan dan Pola Hidup Sehat yang Sebaiknya Dilakukan Setelah Bulan Ramadan