Flu Singapura adalah penyakit yang sangat menular. Terutama pada anak kecil yang sistem kekebalan tubuhnya masih berkembang. Flu Singapura pada bayi bisa menjadi sangat berbahaya, karena itu orangtua harus waspada.
Meski kita sudah melakukan tindak pencegahan, dengan selalu menggunakan disinfektan dan mengajari anak cuci tangan, risiko tertular virus Flu Singapura masih bisa terjadi. Apalagi bila kita ke tempat umum seperti pusat perbelanjaan, tempat bermain, atau mainan yang digunakan bersama.
Seorang ibu memperingatkan bahayanya flu singapura pada bayi, setelah anaknya tertular HFMD (Hand, foot, and mouth disease) lewat kursi kotor di tempat umum.
Flu Singapura pada bayi; peringatan seorang ibu
Seorang ibu di Malaysia bernama Amrina Meena, baru-baru ini membagikan pengalamannya di Facebook, yang harus menjadi peringatan bagi semua orangtua agar lebih waspada.
Semuanya berawal ketika Amrina membawa puteranya Airil ke restoran untuk makan malam. Keesokan harinya, Airil langsung jatuh sakit dan divonis terkena virus Flu Singapura. Mengapa bisa terjadi?
Amrina menulis:
Saya curiga kursi bayi yang ada di restoran itu adalah penyebab Airil terkena HFMD. Karena dia langsung demam keesokan harinya.
Ini adalah kesalahanku karena tidak membawa tisu basah malam itu. Kursinya tidak terlihat kotor, jadi aku tidak membersihkannya sebelum anakku duduk.
Tentu saja, kita tidak akan ingat untuk berhati-hati jika kita tidak menghadapi situasi buruk seperti ini.
Setelah kejadian ini, aku akan menjadi lebih hati-hati. Aku akan membersihkan kursi sebelum duduk. Aku tidak peduli apa kata orang. Aku hanya ingin memastikan anakku sehat.
Amrina juga memberi peringatan pada orangtua lain, agar mewaspadai Flu Singapura pada bayi. Dengan cara menghindari membawa anak ke tempat umum, jika virus HFMD sedang mewabah di tempat Anda. Lebih baik tetap tinggal di rumah.
Bila anak mengalami gejala penyakit Flu Singapura, bawalah ia ke dokter untuk konfirmasi apakah benar dia terkena HFMD. Jika muncul gejala HDMD, jangan biarkan ia pergi ke tempat umum seperti sekolah, taman bermain, supermarket juga pusat perbelanjaan.
HFMD menular lewat sentuhan. Untuk orangtua lain, pastikan Anda memiliki tisu basah anti bakteri. Atau sabun antiseptik yang selalu dibawa kemanapun pergi untuk berjaga-jaga.
Namun, jika anak sudah terkena, tidak perlu bersedih. Rawat dia sesuai petunjuk dokter, dan biarkan dia diam di rumah hingga benar-benar sembuh dari sakitnya.
Untungnya, kini Airil telah sudah mulai sembuh dari gejala Flu Singapura yang menyerangnya. Amrina juga menulis, saat dia membuat postingan tersebut, anaknya sudah sehat seperti semula. Dia mengobati Airil dengan menggunakan minyak kelapa murni, sehingga si kecil Airil bisa sembuh lebih cepat.
Flu Singapura pada bayi: Tanda, gejala dan perawatan
Tanda awal Flu Singapura pada bayi biasanya meliputi:
- Demam
- Menurunnya nafsu makan
- sakit tenggorokan
- Nyeri/ tidak enak badan
Tanda-tanda awal itu kemudian diikuti oleh gejala lanjutan yang mencakup:
- Bintik merah yang terasa menyakitkan di area mulut, leher dan lidah
- Ruam atau bintil seperti melepuh yang muncul di tangan, telapak kaki, atau bokong
- Muntah-muntah dan diare
Akan tetapi, gejala-gejala itu tidak semuanya berlaku pada semua anak. Beberapa anak ada yang tidak menunjukkan gejala sama sekali, namun berisiko menularkan virusnya pada orang lain.
Parents harus ingat, bahwa HFMD sangat mudah menular. Jadi, sebaiknya jauhkan anak dari tempat umum. Tidak ada perawatan khusus untuk penyakit ini. Yang penting jaga asupan cairan dan menurunkan demamnya. Biasanya anak akan pulih dalam waktu seminggu.
Artikel terkait: Muncul ruam setelah demam pada bayi, bahayakah?
Yang harus diingat orangtua saat tangani flu singapura pada bayi:
- Perbanyak asupan cairan anak: Bintik melepuh di mulut membuat anak susah menelan makanan, sehingga menurunkan nafsu makannya. Karenanya, untuk menghindari dehidrasi dia harus banyak minum. Variasikan dengan kuah sup agar dia juga mendapatkan nutrisi.
- Ringankan sakit tenggorokan anak dengan memberikan eskrim, es loli, sorbet, atau susu kocok dingin. Terutama bagi anak yang kesulitan menelan.
- Jagalah area ruam agar tetap bersih dengan membersihkannya memakai air hangat dan sabun. Usap dengan lembut pakai handuk hingga kering.
- Hindari memberikan minuman asam seperti soda atau jus buah.
- Tawarkan makanan bertekstur lembut yang tidak perlu banyak mengunyah seperti bubur. Hindari memberikan makanan pedas atau terlalu asin yang membuat tenggorokan bertambah sakit.
Semua jenis perawatan di atas biasanya akan membuat anak sembuh dengan sendirinya dalam waktu seminggu. Bawalah anak ke UGD jika menemui gejala sebagai berikut:
- Anak muntah-muntah, dan asupan cairan sangat sedikit karena anak tidak bisa menelan sama sekali
- Lidah anak kering, dan anak tidak kencing sama sekali (tanda dehidrasi parah)
- Anak terlihat lemas, mengantuk, rewel dan sering menangis
- Kejang-kejang
- Kesulitan bernapas
- Anak terlihat pucat atau membiru
- Anak mengeluh leher kaku, sakit kepala atau pusing
Pencegahan penularan Flu Singapura
- Jagalah kebersihan. Cucilah tangan Anda segera setelah melakukan kontak dengan anak yang terkena HFMD, atau setelah mengganti popoknya. Sebelum memegang makanan.
- Cegah penularan pada anggota keluarga yang lain dengan memisahkan alat makan, mainan, pakaian dan handuk untuk anak yang sakit. Jangan biarkan penggunaan barang bersamaan dengan anak yang sakit.
Bagi Bunda yang sedang hamil, selalu menjaga kebersihan saat merawat anak yang menderita HFMD. Karena ibu hamil yang tertular virus HFMD berisiko mengalami keguguran, stillbirth atau penyakit parah pada bayi setelah lahir. Gunakan sarung tangan dan masker sebagai tindak pencegahan.
Semoga bermanfaat.
Baca juga:
Waspada Flu Singapura, Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.