Beberapa waktu belakangan, profesi financial planner alias perencana keuangan booming di Indonesia. Apa itu financial planner dan tugas yang harus mereka lakukan, ini informasinya untuk Anda.
Definisi Financial Planner
Melansir laman Investopedia, financial planner adalah seseorang atau lembaga profesional yang memenuhi syarat untuk membantu individu dan perusahaan memenuhi tujuan keuangan jangka panjang. Dengan jasa finplan, diharapkan seseorang tahu apa yang harus mereka lakukan terhadap keuangan mereka.
Seorang perencana keuangan bertugas melakukan konsultasi dengan klien untuk menganalisis tujuan, toleransi risiko, kehidupan, tahapan, dan jenis investasi yang sesuai.
Usai konsultasi, nantinya finplan akan merencanakan advice atau solusi yang sesuai dengan kondisi keuangan kliennya. Jika dokter memberikan resep obat untuk kesehatan, perencana keuangan mengedukasi tentang keuangan.
Financial planner yang baik adalah bisa memberikan perencanaan pada setiap aspek dan situasi keuangan klien. Finplan juga harus mampu menyusun planning tabungan pensiun, investasi, pengeluaran kecil dan besar, pajak, serta perencanaan tempat tinggal.
Kebanyakan financial planner merencanakan keuangan secara umum. Namun, ada juga yang memiliki spesialisasi di bidang tertentu, seperti perencanaan pensiun dan investasi.
Artikel terkait: Pentingnya Dana Darurat dalam Kehidupan, Ini Besaran yang Ideal
Apa Tanggung Jawab Financial Planner?
1. Menganalisis Tujuan dan Karakteristik Klien
Seorang perencana keuangan akan menganalisis seperti apa karakter seseorang dalam memperlakukan uang. Finplan juga akan menggali tujuan finansial yang ingin dicapai klien. Hal ini akan mempengaruhi perencanaan keuangan nantinya.
2. Mengevaluasi Kondisi Keuangan Klien
Setelah mengetahui tujuan dan karakteristik klien, perencana keuangan harus mengevaluasi kondisi keuangan klien saat ini. Antara lain aset, pendapatan, pengeluaran, tabungan, cicilan, dan keperluan lainnya.
3. Membuat Rencana Keuangan
Selanjutnya, finplan membuat perencanaan keuangan sesuai aspek yang sudah dianalisis tadi. Bisa dibilang, finplan ini yang menjembatani kondisi keuangan dengan tujuan finansial yang ingin dicapai.
4. Menyampaikan dan Menjalankan Rencana
Usai membuat perencanaan keuangan, seorang perencana keuangan akan menyampaikan rencana tersebut kepada klien. Hal ini berjalan dua arah, finplan tentu akan meminta persetujuan kliennya. Rencana bisa berubah jika klien merasa kurang sesuai.
Jika rencana yang dibuat financial planner sudah disepakati oleh klien, baru akan dieksekusi. Sebut saja membuka rekening, pengelolaan aset, dan hal lainnya.
Tentunya saat dijalankan, perencana keuangan tidak begitu saja lepas tangan. Ia tetap mengawasi rencana berjalan lancar.
Artikel terkait: 12 Kebiasaan Menabung Orang Tionghoa, Terapkan agar Kaya Raya!
Tipe Financial Planner
Menurut Nerd Wallet, ada tiga tipe perencana keuangan yang bisa dipilih sesuai kebutuhan.
1. Robo-Advisors
Jika ingin membuat perencanaan keuangan yang sederhana, kamu bisa mengandalkan robo-advisors.
Robo-advisors adalah financial planner yang dikelola secara otomatis menggunakan algoritma komputer. Perencanaan akan disesuaikan dengan tujuan keuangan yang diinput. Biaya untuk jenis ini biasanya lebih rendah.
2. In-person Financial Planners
Tipe perencana keuangan selanjutnya adalah in-person financial planners. Jasa satu ini cocok untuk Anda yang memiliki perencanaan keuangan jangka panjang yang lebih kompleks.
3. Online financial planning services
Online financial planning services adalah gabungan antara financial planner robot dan manusia.
Kamu akan mendapat perencanaan keuangan yang dihasilkan oleh algoritma komputer. Namun, kamu juga bisa berkonsultasi dengan seorang financial planner melalui telepon, email, atau video call.
Sertifikasi yang Dibutuhkan
Siapa saja bisa menjadi seorang yang ahli merencanakan keuangan seseorang. Namun, ada sertifikat yang harus dimiliki sebagai bukti Anda adalah seorang financial planner resmi dan profesional.
Untuk menjadi perencana keuangan di Indonesia, kamu harus dibekali sertifikasi resmi. Sertifikasi ini berskala internasional dan dikeluarkan oleh Financial Planning Standard Board, serta diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
- Certified Financial Planner (CFP). Menjadi salah satu yang paling diakui dalam perencanaan keuangan. Pemilik gelar ini telah memenuhi persyaratan pendidikan serta pengalaman dalam perencanaan keuangan pribadi.
- Chartered Financial Analyst (CFA). Sertifikasi internasional yang mengkhususkan diri dalam analisis investasi dan manajemen portofolio.
- Qualified Financial Planner (QWP). Sertifikasi yang mengedepankan praktik pengelolaan keuangan.
- Certified Fund Specialist (CFS). Sertifikasi yang mengacu pada pengelolaan dana investasi dan portofolio. Mereka yang memegang gelar ini biasanya bekerja dengan reksadana dan dana investasi.
- Certified Public Accountant (CPA). Sertifikasi untuk akuntan publik yang memiliki pengetahuan luas tentang akuntansi, pajak, dan audit. Beberapa CPA juga bekerja sebagai perencana keuangan yang membantu individu dan bisnis dengan masalah keuangan.
- Chartered Financial Consultant (ChFC). Profesional yang telah mendapatkan sertifikasi yang mengukur pengetahuan dalam berbagai aspek perencanaan keuangan. Aspek ini termasuk perencanaan pajak, pensiun, dan perencanaan warisan.
- Chartered Investment Counselor (CIC). Gelar ini diberikan oleh Investment Adviser Association (IAA) kepada individu yang bekerja sebagai penasihat investasi dan menunjukkan tingkat pengetahuan dan etika yang tinggi dalam bidang ini.
- Chartered Life Underwriter (CLU). Spesialisasi dalam asuransi jiwa dan perencanaan keuangan yang melibatkan produk asuransi.
- Financial Risk Manager (FRM). Sertifikasi yang mengkhususkan diri dalam manajemen risiko keuangan.
- Personal Financial Specialist (PFS). Sertifikasi yang diberikan oleh American Institute of CPAs (AICPA) kepada CPA yang memiliki spesialisasi dalam perencanaan keuangan pribadi.
- Registered Financial Planner (RFP). Sertifikasi yang diberikan oleh FPSB Indonesia. Mengukur pengetahuan dan keterampilan dalam perencanaan keuangan.
Bagaimana, tertarik nggah nih jadi perencana keuangan?
Baca juga:
10 Cara Menabung Jaman Dulu yang Masih Dilakukan Sampai Hari Ini
Membutuhkan Skill Bahasa Asing Mumpuni, Berapa Gaji Penerjemah?
10 Kebiasaan Bisa Bikin Susah Kaya, Jauhi agar Cepat Sukses!