Ada saja kontroversi yang menyertai sebuah film yang disajikan pada penonton. Bisa dari poster film, judul, atau tema yang dinilai bertentangan dengan norma. Sederet film kontroversial Indonesia ini menjadi buktinya, bahkan ada yang dikritisi sebelum filmnya resmi tayang.
Salah satunya film Vina: Sebelum 7 Hari yang diangkat dari kisah nyata. Menuai pro kontra, film ini dinilai mengambil keuntungan dari tragedi yang menimpa seseorang.
Apa saja film yang dinilai kontroversial? Yuk, simak daftarnya!
Daftar Film Kontroversial Indonesia yang Menuai Kritik
1. Vina: Sebelum 7 Hari
Ditonton 2.548.478 orang di hari keenam tayang, film Vina: Sebelum 7 Hari mendapat kritik pedas dari sebagian besar orang.
Seorang warganet yang sudah menonton film tersebut merasa ada beberapa adegan yang tidak perlu dimasukkan ke dalam film.
Film ini juga dinilai menjadikan kisah kekerasan seksual demi keuntungan semata.
Mengisahkan Vina dan Eky, sepasang sejoli yang dibunuh secara brutal oleh segerombolan geng motor di Cirebon pada 2016 silam.
Awalnya disangka kecelakaan, fakta terungkap bahwa Vina adalah korban pembunuhan. Di tengah penyelidikan, roh mendiang Vina merasuki raga sahabatnya untuk menceritakan peristiwa sebenarnya.
Dinilai kontradiktif, tak sedikit juga masyarakat berharap film ini dapat mendorong polisi segera menangkap tiga orang pelaku yang masih menghirup udara bebas.
Tak terkecuali keluarga yang masih menuntut keadilan atas kematian Vina.
2. Kiblat
Belum sempat tayang, film Kiblat juga menjadi film yang ditolak banyak orang.
Menceritakan Ainun (Yasmin Napper) yang tinggal bersama saudaranya. Ia bersama Rini (Ria Ricis), sahabatnya mengidolakan Abah Mulya yang merupakan pemimpin padepokan di Kampung Bumi Suwung.
Situasi berubah ketika Abah Mulya meninggal secara misterius.
Tak hanya poster filmn, tema yang sensitif menuai kritik keras karena dinilai menistakan agama. Netizen menyebut film horor berbau agama ini tidak mendidik, bahkan menyebabkan orang takut beribadah.
Terlebih di film ini ada adegan saat tokoh melakukan rukuk, tiba-tiba saja tubuhnya membalik hingga kepalanya menghadap ke atas.
Film ini mendapat kecaman dari MUI sebagai “kampanye hitam terhadap ajaran agama”. Menimbulkan kegaduhan, Leo Pictures akhirnya sepakat akan mengganti judul dan poster film.
Artikel terkait: Pro Kontra Film Vina Sebelum 7 Hari, Keluarga: Jangan Ada Vina yang Lain
3. Kucumbu Tubuh Indahku
Rilis pada 2018, film Kucumbu Tubuh Indahku akhirnya diturunkan karena banyaknya penolakan.
Adalah Juno (Muhammad Khan) yang tumbuh di lingkungan tradisional Jawa dan memiliki ketertarikan pada seni tari.
Keinginan itu terancam pupus karena dinilai bertentangan dengan kultur budaya dan opini orang-orang di sekitarnya.
Dia juga harus berurusan dengan konflik batin tentang identitas gender-nya.
Selama perjalanannya, Juno bertemu dengan berbagai karakter yang membantu membimbing dan menginspirasinya untuk mengejar mimpinya.
Film ini menggambarkan perjuangan seorang individu untuk meraih kebebasan ekspresi.
Berkat cerita yang unik, film Kucumbu Tubuh Indahku berhasil meraih 12 nominasi Festival Film Indonesia 2019 dan memenangkan kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, hingga Penata Musik Terbaik.
4. The Act of Killing
Digarap oleh sutradara asal Amerika Serikat, Jagal atau The Act of Killing berhasil membuat Indonesia kelabakan. Film bergenre dokumenter ini menyoroti kehidupan para pembunuh PKI 1965 silam.
Anwar Congo dan kawan-kawannya naik kelas dari preman kelas teri menjadi pembunuh pasukan khusus. Mereka merasa perbuatannya yang keji sebagai aksi bela negara.
Walau ditentang habis-habisan, semua berbuah manis dengan nominasi Film Dokumenter Terbaik pada Academy Awards ke-86 yang disabet film ini.
5. Dua Garis Biru
Diperankan sangat apik oleh Adhisty Zara dan Angga Yunanda, Dua Garis Biru juga dituntut petisi karena dianggap mempromosikan seks di luar nikah.
Tak gentar, film ini tayang juga dan berhasil meraih penghargaan di Festival Film Indonesia 2019.
Beberapa tahun kemudian, film ini berlanjut ke sekuel kedua Dua Hati Biru. Season 2 menceritakan lika liku Dara dan Bima membesarkan Adam, buah hati mereka.
Artikel terkait: “Seandainya Bima Pakai Kondom…” Studi Kasus Film Dua Garis Biru
6. Virgin
Film Virgin menjadi tontonan hits yang pernah tayang pada tahun 2004 silam. Virgin mengusung tema pergaulan bebas di kota besar, Jakarta.
Adalah tiga serangkai Stella (Ardina Rasti), Katy (Angie Yulia), dan Biyan (Laudya Cynthia Bella) remaja yang mencicipi kehidupan malam. Hingga akhirnya, satu per satu tergoda melepas keperawanan mereka.
Film ini diprotes banyak pihak, salah satunya Makassar yang menarik film ini dari bioskop.
7. Akibat Pergaulan Bebas
Dibintangi Uli Auliani, Akibat Pergaulan Bebas mengisahkan kehidupan anak muda yang berprofesi sebagai wanita penghibur yang ternyata tak semudah kelihatannya.
Buntutnya, film ini dikecam MUI karena dinilai akan menyesatkan penonton utamanya anak muda. MUI bahkan meminta agar film ini ditarik dari peredaran.
Namun, produser film menyebut Lembaga Sensor Film sudah meloloskan film ini tanpa potongan.
8. Something in The Way
Ahmad (Reza Rahadian) mempunyai gangguan libido yang membuatnya sulit menahan nafsu saat melihat lawan jenis.
Hingga akhirnya ia bertemu dengan Kinar (Ratu Felisha) yang bekerja sebagai pekerja seks komersial.
Film ini dicecar karena dianggap dapat menggoda syahwat dan kental unsur seksualitas. Dilarang tayang di bioskop nasional, Something in The Way justru mendapatkan apresiasi di Berlin.
9. Makmum
Sebelum Kiblat, film Makmum lebih dulu menjadi buah bibir karena membuat orang takut beribadah.
Kendati begitu, Makmum tetap beredar di bioskop.
Tidak hanya di Indonesia, film Makmum juga sukses melebarkan sayapnya di bioskop negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, hingga Brunei Darussalam.
10. Pocong
Diproduksi SinemArt, Pocong (2006) menjadi film kontroversial Indonesia yang dilarang tayang oleh Lembaga Sensor Film Indonesia.
Alasannya, film garapan Rudi Soedjarwo ini menyuguhkan adegan kerusuhan Mei 1998 yang sarat unsur SARA dan pelecehan seksual.
Tak ingin film buatannya gagal tayang, pihak produksi langsung merombak alurnya agar sesuai aturan.
Menceritakan Maya dan sang adik, Andin yang hidup sebatang kara yang sedang mencari tempat tinggal. Hingga akhirnya mereka menemukan apartemen murah yang menjadi sarang pocong.
11. The Look of Silence
Bergenre dokumenter, Senyap atau The Look of Silence merupakan sekuel seri sebelumnya, The Act of Killing (2012).
Di film ini, Joshua Oppenheimer fokus pada seorang lelaki Indonesia bernama Adi Rukun yang mencoba mengungkap kebenaran tentang pembunuhan massal yang terjadi di Indonesia pada tahun 1965-1966.
Kendati ditentang, film ini justru diapresiasi pengamat film dan berhasil memenangkan banyak penghargaan.
Film ini menjejak Festival Film Venice dan masuk nominasi Oscar untuk Best Documentary Feature.
12. Merdeka 17085
Sesuai judulnya, Merdeka 17085 adalah film bergenre sejarah besutan Yukio Fuji yang menceritakan kisah seorang tentara Jepang yang ikut serta memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Sukses di Jepang dengan judul Murudeka 17085, film ini dilarang tayang di Indonesia karena ada beberapa adegan yang dianggap bertentangan dengan peristiwa sebenarnya.
Salah satunya scene perempuan Jawa paruh baya mencium kaki tentara Jepang yang dinilai menghina martabat orang Indonesia.
Itu dia sederet film kontroversial Indonesia, tidak semua film bisa diterima masyarakat Indonesia yang beragam. Semua tergantung mindset individu masing-masing.
Parents pernah menonton salah satunya?
Baca juga:
10 Film Horor dari Kisah Nyata, Vina Sebelum 7 Hari Segera Tayang!
9 Film Tentang Sekte Sesat yang Menyeramkan, Salah Satunya Dikecam MUI
8 Film Psikopat Buatan Indonesia Ini Bikin Gak Bisa Tidur Nyenyak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.