Ada-ada saja ulah orang dengan kelainan fantasi seksual. Seorang pria yang diketahui memiliki fetish kaki dan sepatu telah menguntit (stalking) gadis yang masih sekolah dari sosial media mereka.
Penguntit dengan Fetish Kaki Incar Siswi Salah Satu Sekolah Swasta di Jakarta
Foto: Twitter via Line Today
Sebuah akun Twitter menceritakan kisah seorang pria memiliki perilaku yang terbilang menyimpang itu. Pria ini juga secara spesifik lebih tertarik dengan para siswi yang merupakan murid salah satu sekolah swasta di Jakarta. Aksi pria ini sudah berlangsung selama lima tahun.
Bermula saat pelaku mengajak kenalan seorang teman pencuit. Pelaku mengawali aksinya dengan mengajak ngobrol melalui DM Instagram dengan ramah dan sopan. Namun, selang beberapa waktu, pelaku mulai sering meminta banyak hal.
Pelaku kerap mengirimkan pesan meski sudah diabaikan oleh korban. Hingga akhirnya pelaku meminta korban untuk mengirimkan foto kakinya. Rupanya, pelaku diindikasikan memiliki ketertarikan terhadap seragam dan kaki siswi yang masih di bawah umur.
Beralih dari satu korban, pelaku kemudian memulai aksinya kembali dengan mengikuti siswi-siswi lainnya yang berasal dari satu sekolah yang sama meski cabangnya berbeda. Setelah diikuti, pelaku akan menangkap layar setiap unggahan yang ada di feed dan Instastory mereka.
Pelaku Mengumpulkan Foto Para Siswi dan Informasi Pribadi Mereka
Foto: Twitter via Line Today
Pencuit mengetahui hal ini karena laporan dari seorang teman pria yang dikirimi kumpulan foto para siswi tersebut oleh pelaku. Tak sampai di situ, pelaku juga berhasil menyimpan informasi para siswi seperti kelas berapa, ekskul yang diikuti, prestasi yang dimiliki, hingga hubungan sosial mereka.
Setelah mengirimkan foto para siswi, pelaku menanyakan kepada teman pria pencuit mengenai sepatu yang dikenakan oleh mereka. Selanjutnya ia juga menanyakan kira-kira bagaimana aroma tubuh para siswi tersebut.
Foto: Twitter via Line Today
Beberapa korban lainnya pun mulai bermunculan dan membagikan kisah serupa mereka di kolom balasan utas tersebut. Salah satu korban diminta fotonya saat mengenakan seragam bersama teman-teman tanpa mengenakan sepatu. Ada juga korban yang ditanya mengenai sepatu dan kaus kaki saat korban sedang mencium lutut.
Foto: Twitter via Line Today
Sedangkan korban lainnya sempat ditanyakan lebih suka warna kaus kaki dan sepatu apa. Pelaku juga kerap kali membahas bau kaki pada korban.
Klarifikasi dari Kerabat Pelaku Fetish Kaki
Setelah utas tentang penguntit pelajar SMA dengan fetish kaki dan sepatu itu terungkap di media sosial, seseorang yang mengaku sebagai kerabat pelaku berusaha mengklarifikasi. Ia mengatakan bahwa pelaku telah menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Sang kerabat tersebut menjelaskan bahwa pada saat itu pelaku tidak mengetahui jika tindakannya termasuk ke dalam pelecehan seksual.
“Kalau soal creepy, gua gatau soal ini. Dia cuma butuh teman,” katanya.
Sang kerabat pun mengungkapkan bahwa selama ini pelaku menyendiri, ia juga meminta agar tidak merundung dan menghujat pelaku di sosial media.
“Soalnya sebenarnya dia butuh bantuan gitu. Gua pun nggak kenal juga sama keluarganya dan nggak tahu kehidupan di rumah. Cuma, ya, dia pun selalu sendirian kalau di kampus, bahkan banyak juga yang emang nggak nyaman sama dia di kampus. Tapi tolong orang-orang yang nggak tahu, jangan hujat-hujat dia di DM, kasian juga,” imbuhnya.
Fetish: Fantasi Seksual yang Tidak Biasa
Sebenarnya fantasi seksual adalah hal yang lumrah yang biasa terjadi dalam diri manusia. Baik mereka yang sudah memiliki pasangan maupun belum. Namun, pada orang tertentu, fantasi seksualnya tidak wajar dan berujung gangguan. Inilah yang kemudian disebut “Fetish”.
Fetish dianggap kelainan karena hasrat seksual yang terdorong jika melihat objek yang disukainya, misal kaki lawan jenis, atau bau kaos kaki untuk memenuhi hasrat seksualnya.
“Fetish adalah ketika seseorang merasakan rangsangan seksual dari fantasi atau perilaku seksual yang melibatkan non living objects, misal sepatu, celana dalam, bra, atau bagian tubuh nongenital bisa itu rambut, hingga kaki,” jelas psikolog Inez Kristianti M.Psi, dalam laman Suara (19/12/2018).
Ada saja memang alasan para fetish ini, ada yang menyebut untuk bahan penelitian, dan banyak lagi. Perilaku ini disebut Inez tidak wajar dan patut diwaspadai. Sebab itu, jika ada yang meminta foto bagian tubuh tertentu sebaiknya tidak diindahkan.
Inez juga mengingatkan pada masyarakat khususnya remaja putri. Jika ada orang yang meminta mengirimkan foto kaki, atau rambut dan tidak jelas keperluan sesungguhnya, lebih baik ditolak. Ini untuk menghindari pelaku fetish kaki maupun fetish lainnya.
Baca Juga:
56 Bentuk Fetish Selain Kain Jarik, Mulai dari Serangga hingga Kentut
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.