Banyak orang menganggap, anak tunggal adalah sosok yang manja dan semaunya sendiri, karena terbiasa dituruti segala keinginannya. Padahal, fakta anak tunggal yang sebenarnya tidaklah seperti itu.
Jeni Aulia, seorang perempuan berusia 24 tahun, kerap merasa jenuh dengan anggapan orang-orang bahwa ia selalu mendapat apa yang ia inginkan hanya karena ia anak tunggal.
Karena fakta sebenarnya, anak tunggal juga harus berjuang seperti anak lainnya saat ingin mendapatkan sesuatu. Sejak kecil, orangtua Jeni juga tidak pernah memberikan segala hal yang Jeni inginkan hanya karena ia anak satu-satunya.
Secara umum, anak tunggal memang sering mendapat stereotip negatif berupa anggapan bahwa mereka cenderung manja, tidak bisa mandiri, atau bahkan egois. Namun, adakah fakta anak tunggal secara ilmiah mengenai anggapan tersebut?
Artikel terkait: Kenali Tipe Kepribadian Anak Melalui Urutan Kelahirannya di Dalam Keluarga
Fakta anak tunggal, punya saudara atau tidak memengaruhi perilaku, mitos atau fakta?
Berdasarkan penelitian Junyi Yang dan Xin Hou dalam jurnal Brain Imaging and Behavior, dijelaskan mengenai perilaku anak tunggal.
Beberapa anak tunggal memang cenderung menarik diri dari lingkungan sosial, tetapi pada saat bersamaan mereka juga tipikal anak yang lebih kreatif dan cerdas dibanding anak yang memiliki saudara kandung. Menariknya, ternyata struktur otak anak tunggal dan anak yang memiliki saudara kandung pun menunjukkan beberapa perbedaan.
Anak tunggal dinilai lebih sering berpikir secara fleksibel, dan hal inilah yang kemudian membuat seorang anak tunggal cenderung memiliki tingkat kreativitas yang tinggi. Meski demikian, karakteristik anak tunggal sebenarnya lebih banyak dipengaruhi dari lingkungan tempat ia tumbuh dan pola asuh orangtua.
Hal tersebut juga selaras dengan penjelasan Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si. Perempuan yang akrab disapa Nina itu memaparkan, tidak semua anak tunggal memiliki sifat manja atau pun egois. Karena bagaimana pun, perilaku anak tetap dibentuk dari pola atau cara orangtua mengasuh mereka.
“Balik lagi pada bagaimana cara kita mengasuh anak. Nggak semua anak tunggal memiliki sikap dan sifat yang sama. Kalau memang sejak awal pola asuhnya tidak tepat, maka anak juga akan tumbuh menjadi orang yang manja meski ia bukan anak tunggal,” ungkapnya
“Makanya, kita perlu mendidik anak secara seimbang. Jangan jadikan anak sebagai raja atau ratu yang selalu dikabulkan permintaannya. Ajarkan ia juga tentang perjuangan dan tahu rasanya kalah,” jelas Psikolog yang akrab disapa Nina itu pada theAsianparent.
Perilaku berdasarkan beberapa penelitian
Untuk menepis anggapan sosial mengenai anak tunggal, berikut merupakan beberapa perilaku anak tunggal secara umum berdasarkan hasil dari beberapa penelitian.
-
Lebih kreatif
Berdasarkan studi Junyi Yang dan Xin Hou pun, anak tunggal memiliki struktur anatomi kognitif Gray Matter Volume (GMV) yang lebih tinggi. Perbedaan struktur tersebut kerap kali dikaitkan dengan ide baru dan imajinasi yang lebih tinggi.
Seperti yang dijelaskan dalam Pijar Psikologi, anak tunggal juga biasanya memiliki ambisi tinggi dalam menggapai keinginan. Hal inilah yang membuat anak tunggal terdorong untuk memunculkan ide dan cara baru yang ‘out of the box’ dalam memenuhi hal tersebut.
-
Memiliki ikatan emosional yang baik dengan orangtua
Anak tunggal lebih mendapat banyak perhatian dan kasih sayang dari kedua orangtuanya dibandingkan dengan anak lain yang memiliki saudara. Hal ini karena orangtua memiliki perhatian dan pola asuh yang lebih fokus dan terpusat ketika hanya memiliki satu anak.
Inilah yang membuat ikatan orangtua dan anak tunggal lebih baik dibanding anak yang memiliki saudara kandung.
Artikel terkait: 10 Alasan Orangtua Perlu Memberikan Adik Untuk si Anak Tunggal
-
Cenderung lebih pintar
Menurut jurnal ilmiah yang diterbitkan dalam situs Child Development Reasearch, anak tunggal lebih mampu mendapatkan nilai yang baik dibandingkan dengan anak lain yang memiliki saudara kandung. Hal ini karena orangtua mereka bisa memberikan sumber daya yang maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk soal pendidikan.
-
Nyaman sendirian
Anak yang tumbuh tanpa kehadiran saudara kandung cenderung lebih nyaman menghabiskan waktunya sendirian. Meski demikian, ini bukan berarti dia tidak mau bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Hanya saja, karena ia sudah terbiasa menghabiskan waktu sendiri, maka ada saatnya ia merasa jenuh dan lelah menjalin interaksi dengan orang lain dalam kurun waktu tertentu.
-
Posesif dalam hal pertemanan
Dilansir dari Psychology Today, anak tunggal dinilai sangat menghargai hubungan pertemanan. Hal tersebut karena biasanya anak tunggal akan menganggap teman sebagai saudaranya sendiri. Itulah alasan utama sikap posesif terhadap teman bisa tumbuh dalam diri anak tunggal.
Maka, jangan heran jika seorang anak tunggal bersedih berlebihan ketika harus berpisah dengan teman atau bahkan sahabatnya. Karena kehilangan teman sama saja dengan kehilangan sosok saudara kandung bagi anak tunggal.
Artikel terkait: “Salahkah jika saya hanya ingin punya satu anak?” curahan hati seorang ibu
Itulah beberapa sikap dan perilaku mengenai anak tunggal berdasarkan hasil dari beberapa penelitian. Namun, selalu ingat bahwa kondisi setiap anak berbeda-beda. Seperti yang dikatakan Psikolog Nina, perilaku anak lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan tempat ia tinggal dan pola asuh kedua orangtuanya.
Oleh karena itu, perilaku dan sikap anak tunggal pun tidak bisa serta merta disamaratakan ya, Parents.
***
Anda bisa bergabung dengan jutaan ibu lainnya di aplikasi theAsianparent untuk berinteraksi dan saling berbagi informasi terkait kehamilan, menyusui, dan perkembangan bayi dengan cara klik gambar di bawah ini.
Referensi: Pijar Psikologi, Business Insider, Psychology Today
Baca juga:
9 Dampak Negatif Orang Tua Selalu Membandingkan Anak dengan Anak Lain