Istri Ernanda Putra menyesal memberikan Alpukat untuk MPASI anaknya, mengapa?

Ellyse Sinsilia kapok memberikan alpukat sebagai menu awal MPASI anaknya, Kai Saka Putra.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pasangan Ernanda Putra dan Ellyse Sinsilia cukup terkenal di media sosial, selain menjadi influencer mereka juga dikenal sebagai entrepreneur muda yang menginspirasi. 

Kebahagiaan mereka semakin lengkap dengan kehadiran sang anak Kai Saka Putra, yang kini berusia 9 bulan. 

Kepada tim theAsianparent Indonesia, Elly pun dengan antusias proses tumbuh kembang si kecil Saka. Termasuk penyesalannya karena salah memilih menu MPASI pertama hingga berakibat buruk pada sang anak. 

Artikel terkait: Berbagai Resep MPASI untuk Bayi Berusia 6-7 Bulan

Istri Ernanda putra menyesal karena salah memilih MPASI pertama Saka

Istri Ernanda Putra, Elly, bersama sang anak, Saka.

Masa-masa awal MPASI memang selalu sukses menjadi masa-masa yang membahagiakan sekaligus mendebarkan bagi seorang ibu. Begitupula bagi seorang Elly.

Sayangnya, Elly mengaku sempat membuat kesalahan saat memberikan menu awal MPASI untuk Saka. Elly mengaku menyesal memilih alpukat sebagai menu awal MPASI untuk anak tercintanya tersebut. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pertama banget MPASI itu aku kasih alpukat dan sebenarnya kalau menurut pengalamanku sebaiknya jangan,” tegasnya.

Elly bercerita bahwa setelah diberi alpukat, Saka tiba-tiba menangis kencang. Nampaknya dia menangis lantaran kaget harus berusaha lebih keras saat buang air besar. 

“Itu pertama kalinya dia nangis kencang banget selama 6 bulan. Kayaknya dia kaget dengan kenyataan kalau buang air besar itu harus ngeden.

Jadi dia kaget karena sebelumnya kan kalau buang air besar cair. Dan alpukat itu kan lumayan bikin poop padet ya. Jadi dia kayaknya kaget,” ungkapnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Bayi tidak BAB setelah MPASI pertama? Kenali penyebabnya berikut ini

Ernanda Putra bersama anaknya Saka.

Lebih lanjut, Elly menyadari bahwa saat itu ia memberikan porsi MPASI yang cukup besar pada Saka. Dari pengalamannya tersebut, ia pun kini mengambil pelajaran yang berharga.

Ada beberapa DSA juga yang menyarankan, at least di awal-awal MPASI dikasihnya dikit banget. Nah aku dulu salahnya, udah aku kasih alpukat dan aku ngasihnya lumayan banyak karena anaknya mau makan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jadi aku kasih-kasih aja selama dia masih pengen. Tapi ternyata jangan, kasihnya dikit-dikit banget supaya perut dia juga bisa adaptasi,” jelasnya. 

Baca juga: Lebih baik mana, MPASI buatan sendiri atau MPASI instan? Ini jawaban IDAI

Alpukat untuk menu awal MPASI, apakah berbahaya?

Anak Ernanda Putra, Saka.

Belajar dari pengalaman Elly, sebenarnya tidak ada salahnya untuk memilih alpukat sebagai menu awal MPASI bayi. Sebab alpukat kaya akan protein, asam lemak Omega-3, folat, serat, vitamin C, dan K yang sangat bermanfaat untuk bayi.

Tetapi, pemberian alpukat sebagai MPASI harus memerhatikan tahapan usia bayi. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dilansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian MPASI bayi 6 bulan harus diawali dengan tekstur kental (puree) dengan jumlah 2-3 sendok makan sebagai awalan. 

Bila Bunda ingin memberikan alpukat sebagai menu awal MPASI bayi, Bunda bisa melumatkan alpukat dengan garpu dan ditambahkan ASI atau susu formula. Buatlah agar bubur alpukat bertekstur halus dan encer seperti layaknya ASI.

Pastikan untuk memilih alpukat yang segar dan tanpa bahan kimiawi. Hindari memilih alpukat yang memiliki bintik hitam atau kerusakan lainnya pada kulit.

Perlu diketahui bahwa IDAI merekomendasikan para orangtua untuk memberikan MPASI yang ADEKUAT. Artinya MPASI yang dapat memenuhi kebutuhan energi, protein, dan mikronutrien (vitamin, mineral) anak.

Adapun 9 hal yang harus diperhatikan saat hendak memberikan MPASI ialah:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Protein hewani dan nabati diberikan sejak usia 6 bulan
  • Telur, daging, dan ikan diberikan dalam keadaan benar-benar matang
  • Pemberian jus buah tidak disarankan untuk anak berusia di bawah 1 tahun
  • Madu diberikan setelah anak berusia 1 tahun
  • Pastikan kebersihan tangan anak sebelum memulai makan
  • Hindari pemberian makanan dengan kadar lemak tinggi, pemanis, dan penyedap rasa tambahan
  • Pisahkan talenan yang digunakan untuk memotong bahan mentah dan bahan matang
  • Perhatikan kebersihan tangan dan peralatan dalam mempersiapkan MPASI
  • Minyak, mentega, atau santan dapat digunakan sebagai penambah kalori

Ingat bahwa kebutuhan setiap bayi berbeda-beda. Jadi lebih baik pastikan untuk mengonsultasikan masalah pemberian menu awal MPASI anak ini dengan dokter Anda.

Semoga informasi ini bermanfaat.

Baca juga

4 Panduan MPASI menurut pakar gizi, jangan sampai terlewatkan Bun!