X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Penyebab dan Gejala Eritema Multiformis, Infeksi Kulit yang Berisiko Terjadinya Komplikasi

Bacaan 5 menit

Eritema Multiformis adalah kelainan kulit yang muncul akibat reaksi alergi terhadap infeksi atau konsumsi obat.

Infeksi yang kerap menjadi pemicu yakni infeksi virus herpes simpleks dan Epstein-Barr. Umumnya, kondisi ini hanya terjadi pada kulit. Namun sebagian kasus dapat melibatkan selaput lendir (mukosa) bibir dan mata.

Eritema Multiformis dapat dialami individu dari segala golongan usia. Akan tetapi, paling sering ditemukan pada individu dewasa muda antara usia 20-40 tahun. Pria ditemukan lima kali lipat lebih banyak yang mengalaminya daripada wanita. 

Kondisi ini merupakan kelainan kulit yang paling ringan dari tiga kondisi yang sering dikaitkan satu sama lain. Kondisi yang lebih berat yakni Sindrom Stevens-Johnson, dan yang paling berat dari semuanya yaitu nekrolisis epidermal toksik (NET).

Gejala Eritema Multiformis

Eritema Multiformis

Sumber: www.alodokter.com/

Gejala khas eritema multiformis berupa kemunculan lesi (kelainan) pada kulit yang bersifat tiba-tiba dalam waktu 24 jam. Jumlahnya bisa sedikit hingga ratusan. 

Lesi pertama kali muncul di punggung tangan atau kaki, yang kemudian menyebar ke arah lengan/tungkai dan batang tubuh. Pada umumnya, lesi lebih banyak ditemukan pada anggota tubuh dan bagian tubuh atas seperti wajah, leher, dan batang tubuh. Pada siku dan lutut, lesi cenderung berkelompok. Kelainan pada kulit ini dapat disertai oleh rasa gatal atau sensasi terbakar pada kulit.

Lesi kulit pada eritema multiformis disebut dengan lesi target (target lesion). Ciri khasnya yakni berbatas tegas, berbentuk bundar dan memiliki tiga zona warna yang konsentris:

  • Bagian tengah/pusat kehitaman atau merah tua dengan lepuhan atau koreng.
  • Cincin berikut berwarna merah muda/pucat dan menimbul akibat pembengkakan cairan.
  • Cincin terluar berwarna merah cerah.
Eritema Multiformis

Sumber: line.17qq.com/

Lesi target yang tidak khas hanya menunjukkan dua zona dan/atau batas yang tidak tegas dengan area sekitarnya.

Kemunculan lesi ini bersifat polimorfik (banyak bentuk), dan karenanya disebut dengan ‘multiforme’. Lesi dapat berada pada berbagai tahap perkembangan dengan adanya lesi target yang khas dan tidak khas muncul bersamaan. 

Berdasarkan berat ringannya gejala, eritema multiforme dibagi menjadi minor dan mayor.

  • Disebut minor apabila:
    • Lesi kulit terdistribusi simetris di ujung-ujung anggota tubuh (tangan dan kaki).
    • Lesi jarang mengenai selaput lendir. Kalaupun ada, bersifat ringan dan hanya mengenai satu lokasi, seringkali mulut.
    • Tidak ada gejala lain.
  • Disebut mayor apabila:
    • Lesi kulit lebih luas, tetapi tidak melebihi 10 persen luas permukaan tubuh.
    • Ditemukan lesi target.
    • Minimal dua lokasi selaput lendir terlibat dan berat. Paling sering bibir, pipi bagian dalam, dan lidah. Selaput lendir lain yang dapat terkena yakni mata, anus dan kelamin, saluran nafas, dan saluran cerna.
    • Disertai gejala lain seperti demam, menggigil, nyeri sendi, mata merah, penglihatan kabur atau lebih sensitif terhadap cahaya, serta nyeri pada area mulut dan tenggorokan.

Segera kunjungi Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit terdekat bila lesi pada kulit semakin meluas dan jumlahnya semakin banyak, disertai rasa nyeri atau terbakar, muncul bintik di sekitar mata atau bagian putih mata terlihat memerah, serta kesulitan bernapas, makan, atau minum.

Untuk mengonfirmasi diagnosis eritema multiformis, dokter akan melakukan pemeriksaan kulit secara menyeluruh. Ini diperlukan sebab lesi target yang khas biasanya hanya berjumlah sedikit. Pemeriksaan lain yang mungkin dibutuhkan, yaitu biopsi kulit atau tes darah.

Penyebab Eritema Multiformis

Eritema Multiformis

Hingga kini, penyebab pastinya memang belum diketahui. Para ahli meyakini bahwa kondisi ini berhubungan dengan reaksi alergi sebagai respon terhadap infeksi, penggunaan obat-obatan, atau penyakit yang dialami.

Pada 90 persen kasus, pemicunya adalah infeksi, khususnya virus herpes simpleks tipe 1. Virus lain yang dapat memicu eritema multiforme yakni:

  • Parapoxvirus
  • Virus penyebab cacar air dan herpes zoster (varicella-zoster)
  • Adenovirus
  • Virus hepatitis
  • Human immunodeficiency virus (HIV)
  • Cytomegalovirus

Infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae dan infeksi jamur dermatofita juga dapat memicu eritema multiforme. 

Pada kurang dari 10 persen kasus, eritema multiforme dipicu oleh penggunaan obat-obatan seperti:

  • Obat antikejang dari golongan barbiturate dan phenotiazine
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
  • Antibiotik golongan sulphonamide, penicillin, atau nitrofurantoin

Pada sebagian individu, vaksin tertentu (seperti BCG, polio, tetanus, atau difteri) juga dapat memicu kelainan kulit ini. Demikian pula dengan individu yang memiliki penyakit autoimun atau kanker.

Cara Mengobatinya

Eritema Multiformis

Eritema multiformis yang ringan (minor) sesungguhnya dapat sembuh sendiri dalam waktu 2-3 minggu sehingga tidak memerlukan perawatan medis. Sedangkan eritema multiforme mayor membutuhkan waktu kurang lebih 6 minggu.

Bila kondisi lesi cukup berat, dapat diberikan beberapa obat untuk mengatasi penyebab dan meredakan gejala.

Pilihan jenis pengobatan disesuaikan dengan usia, tingkat keparahan, dan pemicu timbulnya lesi. 

    • Konsumsi obat untuk mengatasi penyebab
      • Antivirus diberikan bila pemicu adalah infeksi virus herpes simpleks, Epstein-Barr, varicella zoster, hepatitis, adenovirus, atau HIV. 
      • Antibiotik diberikan untuk mengatasi infeksi bakteri seperti Mycoplasma pneumoniae.
  • Obat-obatan untuk meredakan gejala
    • Kortikosteroid topikal (salap atau krim) atau obat antihistamin oral untuk meredakan peradangan dan rasa gatal.
    • Obat kumur yang mengandung antiseptik untuk mengurangi rasa nyeri di mulut dan tenggorokan, serta mencegah infeksi tambahan di rongga mulut.
    • Obat mata bila ada keterlibatan selaput lendir mata. Obat hanya diberikan setelah berkonsultasi dengan dokter mata.
  • Menghentikan obat-obatan yang sedang dikonsumsi, bila lesi muncul segera setelah mengonsumsi obat-obatan ini.

Eritema Multiformis yang berat dapat menyebabkan komplikasi berupa dehidrasi, kekurangan gizi (malnutrisi), kerusakan permanen pada mata atau kulit, selulitis, peradangan pada organ hati dan paru, dan sepsis.

Cerita mitra kami
Selain Menjaga Kebersihan, Ini Upaya Lain yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Hepatitis A
Selain Menjaga Kebersihan, Ini Upaya Lain yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Hepatitis A
Mengenal Lebih Jauh Gejala Hepatitis A
Mengenal Lebih Jauh Gejala Hepatitis A
Diare dan Dehidrasi pada Anak
Diare dan Dehidrasi pada Anak
Faktor Risiko Hepatitis A: Seseorang Lebih Mudah Terkena Hepatitis A Jika Memiliki Kondisi Ini
Faktor Risiko Hepatitis A: Seseorang Lebih Mudah Terkena Hepatitis A Jika Memiliki Kondisi Ini

Oleh sebab itu, individu dengan eritema multiformis mayor sebaiknya dirawat di rumah sakit untuk mencegah dan mengobati komplikasi yang mungkin terjadi.

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

dr. Fiona Amelia, MPH

Diedit oleh:

Adisty Titania

  • Halaman Depan
  • /
  • Penyakit
  • /
  • Penyebab dan Gejala Eritema Multiformis, Infeksi Kulit yang Berisiko Terjadinya Komplikasi
Bagikan:
  • Ternyata ini penyakit langka yang sebabkan Al Ghazali alami kecelakaan

    Ternyata ini penyakit langka yang sebabkan Al Ghazali alami kecelakaan

  • 7 Jenis Alergi Kulit Saat Hamil dan Bisa Memengaruhi Janin, Bumil Wajib Tahu

    7 Jenis Alergi Kulit Saat Hamil dan Bisa Memengaruhi Janin, Bumil Wajib Tahu

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

Author Image

dr. Fiona Amelia, MPH

Medical Writer dengan pengalaman di dunia kesehatan digital selama 5 tahun terakhir. Dokter sekaligus ibu dari 2 putra ini memiliki passion yang kuat di dalam dunia parenting serta edukasi seputar kesehatan ibu dan anak. Menyukai travelling dan olahraga, khususnya bulutangkis dan bersepeda. Untuk kontak, email di [email protected] atau DM Instagram @amelifio.
  • Ternyata ini penyakit langka yang sebabkan Al Ghazali alami kecelakaan

    Ternyata ini penyakit langka yang sebabkan Al Ghazali alami kecelakaan

  • 7 Jenis Alergi Kulit Saat Hamil dan Bisa Memengaruhi Janin, Bumil Wajib Tahu

    7 Jenis Alergi Kulit Saat Hamil dan Bisa Memengaruhi Janin, Bumil Wajib Tahu

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.