Kemenangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu menggondol medali emas di ajang Olimpiade Tokyo 2020 menjadi sorotan. Tak hanya membanggkan, namun kiprah keduanya juga telah mencetak sejarah sebagai pasangan ganda putri pertama yang berhasil memenangkan medali emas di ajang olimpiade internasional. Dibalik keberhasilan pasangan ganda putri ini, ada sosok Eng Hian sebagai pelatih yang turut menempa mereka hingga bisa menjadi juara.
Sosok Eng Hian, Mantan Pemain Bulutangkis yang Beralih Profesi Menjadi Pelatih
Sumber: Instagram @enghian
Melansir dari Kompas.com, sebelum menjadi pelatih, pria yang akrab disapa Coach Didi ini telah lebih dulu menjadi legenda dalam dunia bulu tangkis Indonesia. Semasa masih menjadi pemain, ia adalah atlet spesialis ganda putra. Ia pernah berpasangan dengan Flandy Limpele yang berhasil berjuang bersama meraih medali di Olimpiade Athena 2004.
Selain itu, dia juga pernah dipasangkan dengan Hermono Yuwono dan Rian Sukmawan. Di tahun 2001-2003, Eng Hian sempat bermain untuk Inggris sebelum akhirnya kembali memperkuat cabor bulutangkis Indonesia menjelang Olimpiade Athena 2004.
Eng Hian dengan Flandy Limpele saat memenangkan medali perunggu di Olimpiade Athena 2004. Sumber: bolalob.com
Selain meraih perunggu di Olimpiade Athena 2004, pria kelahiran Surakarta, 17 Mei 1977 tersebut juga berhasil meraih medali emas di SEA Games 1999 di Brunei.
Penampilan terakhirnya sebagai pemain ialah pada ajang Dutch Open 2006, dipasangkan dengan Rian Sukmawan dan berhasil meraih gelar juara.
Beralih Profesi Jadi pelatih
Coach Didi bersama Nitya dan Greysia saat memenangkan medali di Ajang Chinese Taipei 2015. Sumber: Instagram @enghian
Setelah pensiun jadi pemain di tahun 2006, Eng Hian kemudian menerima tugas dari PBSI untuk menjadi pelatih ganda putri di pelatnas Cipayung sejak tahun 2014.
Dalam salah satu wawancara setelah dia berhasil mengantarkan Greysia Polii-Apriyani Rahayu meraih gelar juara di ajang Daihatsu Indonesia Masters 2020, Coach Didi mengungkapkan bahwa menjadi pelatih ganda putri bukanlah pekerjaan yang mudah. Banyak tantangan seperti cedera, kendala nonteknis hingga internal yang membuat mereka hampir menyerah.
“Sampai pada suatu saat saya bilang sama mereka, ‘take it or leave it’. Kalau tidak, lupakan saja olimpiade,” ujar Coach Didi.
Dia jugalah orang yang mencegah Greysia Polii yang ingin pensiun dari bulutangkis setelah pasangan ganda putrinya Nitya mengalami cedera hingga harus berhenti bermain bulutangkis.
Eng Hian bersama Nitya dan Greysia di Singapore Open 2016. Sumber: Instagram @enghian
Rupanya, Coach Didi melihat masih ada potensi dalam diri Greysia yang masih bisa diasah dan dikembangkan sebelum dia memutuskan untuk pensiun. Kemudian Coach Didi memasangkan Greysia dengan Apriyani Rahayu yang saat itu baru saja masuk pelatnas.
Ajang kompetisi Thailand Open 2018 adalah pertamakalinya Greysia dan Apriyani bermain bersama dan berhasil meraih gelar juara. Tak ada yang menyangka bahwa chemistry di antara dua orang dengan perbedaan usia hampir 11 tahun justru bisa membawa mereka menjadi juara di laga pertandingan bulutangkis.
Artikel terkait: Cetak Sejarah Lagi! Greysia Polii-Apriyani Rahayu Ganda Putri Pertama Tembus Final Olimpiade
Tangan Dingin Coach Didi Mengantarkan Greysia dan Apriyani Menjadi Juara di Ajang Olimpiade
Eng Hian bersama Greysia dan Apriyani pada ajang Thailand Open 2018. Sumber: Instagram @enghian
Tak hanya puas menjadi juara di ajang olahraga regional, Greysia dan Apriyani juga ingin menjuarai ajang olimpiade.
“Dalam hati tentu saya bangga sama mereka, luar biasa. Tapi saya nggak mau mereka puas di sini. Habis juara, bagus, tapi di depan masih ada olimpiade, target yang lebih besar lagi,” kata Coach Didi.
Kini target mendapatkan medali emas olimpide bagi Greysia dan Apriyani telah tercapai. Kebanggaan luar biasa tentunya dirasakan oleh Eng Hian sebagai pelatih saat melihat anak didiknya berhasil mendapatkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Artikel terkait: Beli Raket Pertama dari Hasil Jualan Sayur, Apriyani Rahayu Sabet Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020
Coah Didi bersama Apriyani dan Greysia Polii di ajang India Open 2018. Sumber: Instagram @enghian
Saat kedua anak didiknya berhasil mendapatkan poin tertinggi di pertandingan melawan ganda putri dari China, Coach Didi langsung memeluk Apriyani dan Greysia sambil menangis. Bahkan menenangkan mereka yang tampak masih tak percaya bahwa medali emas olimpiade menjadi milik Indonesia.
Momen tersebut begitu mengharukan hingga memancing airmata penonton yang ada di Indonesia.
Momen Haru saat Greysia Polii-Apriyani Rahayu Berhasil menang medali emas Olimpiade Tokyo.
Bahkan saat Presiden Joko Widodo melakukan video call pada mereka untuk mengucapkan selamat, Coach Didi juga mendapatkan apresiasi dari orang nomor satu di Indonesia tersebut. Karena berkat hasil didikannya juga mata jelinya saat melihat Greysia dan Apriyani bermain bersama, ia bisa mengantar mereka ke ajang internasional hingga meraih medali emas.
Salut untuk Coach Didi!
Artikel terkait: Momen Haru Saat Greysia Polii-Apriyani Rahayu Sabet Medali Emas untuk Indonesia!
Prestasi Eng Hian sebagai Pemain dan Pelatih Bulutangkis
Sumber: Instagram @enghian
Berikut adalah sederet prestasi yang telah diukir oleh Eng Hian baik sebagai pemain maupun pelatih.
Prestasi sebagai Pemain
- Medali perunggu Olimpiade Athena 2004 bersama Flandy Limpele
- Medali emas beregu putra SEA Games 1999
- Juara Korea Open 1999
- Denmark Open 2000
- Malaysia Open 2000
- Singapore Open 2002
- Swiss Open 2003
- Japan Open 2003
- German Open 2003 bersama Flandy Limpele
- Juara New Zealand Open 2006
- Dutch Open 2006 bersama Rian Sukmawan
Prestasi Eng Hian sebagai Pelatih
Setelah mengukir prestasi sebagai pemain, Eng Hian juga mengukir sejarah sebagai pelatih bulutangkis Indonesia yang berhasil membawa anak didiknya ke final olimpiade dan memenangkan medali emas.
- Medali emas Asian Games 2014 (Greysia Polii/Nitya Krsihinda Maheswari)
- French Open 2017 (Greysia Polii/Apriyani Rahayu)
- India Open 2018 (Greysia Polii/Apriyani Rahayu)
- Medali emas SEA Games 2019 (Greysia Polii/Apriyani Rahayu)
- Juara Ganda Putri Thailand Open 2021 (Greysia Polii/Apriyani Rahayu)
- Medali emas Olimpiade Tokyo 2020 (Greysia Polii/Apriyani Rahayu)
Itu dia profil dan beragam prestasi Eng Hian, sosok dibalik keberhasilan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu dalam memenangkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Baca juga:
7 Fakta Anthony Sinisuka Ginting, Sudah Main Bulutangkis Sejak Taman Kanak-Kanak!
Kiagus Mohammad Fazil, Bocah 3 tahun Sudah Mahir Main Bulutangkis
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.