Ada beragam cara untuk mencegah kehamilan, salah satunya adalah dengan ejakulasi di luar vagina. Tak sedikit pasangan suami istri yang hingga kini masih menjalani motode tradisional ini sebagai cara untuk menghindari kehamilan.
Lalu, benarkah ejakulasi di luar adalah cara terbaik untuk mencegah kehamilan? Tulisan di bawah ini akan mengulas efektivitas metode cabut penis saat ejakulasi dalam mencegah terjadinya kehamilan. Yuk, simak informasi selengkapnya, Parents!
Mengenal Proses Awal Mula Terjadinya Kehamilan
Sebelum membahas efektivitas metode ejakulasi di luar, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu mengenai awal mula terjadinya kehamilan. Mengutip Healthline, kehamilan dapat terwujud apabila sperma bertemu dengan sel telur sehingga terjadi pembuahan.
Nah, seorang laki-laki dapat menghasilkan jutaan sel sperma ketika ia ejakulasi. Sementara itu, perempuan melepaskan satu sel telur setiap satu bulan atau dalam satu kali siklus menstruasi. Biasanya proses pelepasan telur terjadi pada hari ke-12 sampai dengan hari ke-16 sebelum jadwal menstruasi pada bulan berikutnya.
Sperma dapat bertemu dengan sel telur ketika laki-laki dan perempuan berhubungan badan dan terjadi ejakulasi di dalam vagina. Perlu diketahui bahwa sperma memiliki kemampuan untuk berenang di sepanjang serviks sampai ke rahim lalu menuju ke tuba falopi, tempat sel telur dibuahi.
Apabila sperma mampu melewati tahap demi tahap dan berhasil membuahi sel telur, maka terjadilah pembuahan yang akan menyebabkan kehamilan. Inilah proses awal mula terjadinya kehamilan yang berlangsung hanya dalam hitungan menit.
Artikel terkait: Mengenal 4 Alat Kontrasepsi Pria, Mana Paling Ampuh Cegah Kehamilan?
Benarkah Ejakulasi di Luar Vagina Bisa Mencegah Kehamilan?
Mencegah kehamilan memang bisa dilakukan dengan berbagai cara, termasuk dengan melakukan metode cabut penis atau ejakulasi di luar vagina. Ini termasuk metode pencegahan secara alami yang hingga kini masih dilakukan oleh banyak pasangan.
Ejakulasi di luar vagina atau yang dalam dunia medis disebut senggama terputus dilakukan dengan cara tidak mengeluarkan sperma di dalam vagina saat penetrasi berlangsung. Sebagian orang meyakini bahwa cara ini cukup efektif dalam mencegah kehamilan.
Pasalnya, ketika ejakulasi dilakukan di luar vagina, sperma tak akan bisa masuk melewati serviks dan sampai ke tuba falopi. Namun, benarkah demikian? Apa pendapat para ahli terkait hal ini?
Sayangnya, risiko kehamilan tetap ada meskipun rendah. Perempuan masih bisa hamil walaupun pasangannya melakukan ejakulasi di luar vagina. Hal ini bisa terjadi lantaran sperma dapat masuk ke dalam vagina ketika proses praejakulasi.
Belum lagi jika ejakulasi dilakukan di sekitar bibir vagina. Risiko kehamilan masih cukup besar lantaran sperma bisa hidup di luar tubuh perempuan meski hanya sebentar. Selain itu, sperma juga memiliki kemampuan untuk berenang menuju serviks berkat bantuan cairan yang dihasilkan oleh perempuan ketika terstimulasi.
Mengutip dari HelloSehat.com, metode ini memiliki tingkat efektivitas 70 persen. Artinya, dari 100 pasangan yang melakukan senggama terputus, 30 pasangan di antaranya mengalami kehamilan meskipun ejakulasi terjadi di luar vagina.
Artikel terkait: Inovasi Baru, Kontrasepsi untuk Suami yang Tak Menganggu Aktivitas Seks
Cara Efektif untuk Mencegah Kehamilan
Kehamilan memang sebaiknya direncanakan agar segala sesuatunya dapat diperhitungkan demi masa depan calon buah hati. Oleh sebab itu, jika Anda dan pasangan belum siap, maka perlu cara efektif untuk menunda kehamilan.
Sebetulnya ada beragam cara lain yang efektivitasnya lebih besar dalam mencegah kehamilan ketimbang metode senggama terputus. Mengutip Planned Parenthood, kontrasepsi yang aman adalah cara yang sangat efektif dalam menunda kehamilan. Di antaranya dengan menggunakan beragam jenis KB seperti pil KB, spiral, atau KB suntik, dan memakai kondom.
Saat ini, kondom juga sudah tersedia bagi laki-laki dan perempuan. Selain menggunakan kondom atau KB, ada juga pil kontrasepsi darurat atau yang lebih dikenal dengan morning after pill. Pil ini akan bekerja maksimal apabila dikonsumsi dalam waktu 72 jam atau 3 hari setelah berhubungan dan tersedia juga di apotek-apotek terdekat.
Meski demikian, penggunaan morning after pill tidak boleh berlebihan karena akan berdampak pada hormon perempuan.
Nah, Parents, itulah informasi mengenai efektivitas ejakulasi di luar vagina. Jika masih ingin menunda kehamilan, sebaiknya pilih metode yang paling aman dan efektif, ya. Semoga informasi di atas bermanfaat!
Baca juga:
6 KB Alami, Alternatif Bagi Bunda yang Tak Mau Gunakan Alat Kontrasepsi
Memilih Alat Kontrasepsi Sesuai Usia, Ini yang Perlu Diperhatikan
Bingung milih alat kontrasepsi yang paling cocok? Ini tips dari dokter kandungan