Film Eating Our Way to Extinction merupakan film dokumenter yang berfokus pada dampak ekologis dari konsumsi daging dan susu yang semakin tinggi. Film ini akan membuka mata kita untuk lebih mencintai lingkungan dan memperhatikan keputusan-keputusan dalam konsumsi makanan harian.
Uniknya, film dokumenter ini juga dinarasikan dalam bahasa Indonesia oleh aktris Raline Shah. Penasaran mengenai film menarik ini? Yuk, kita ulik beberapa fakta tentangnya!
Artikel terkait: 15 Film Dokumenter Terbaik dan Terbaru di Netflix, Menambah Beragam Wawasan!
Cerita Film Eating Our Way to Extinction
Dilansir dari Morning Star Online, film Eating Our Way to Extinction diprodukseri oleh Kate Winslet. Ia berkolaborasi dengan dua sutradara film, Ludo dan Otto Brockway. Film dokumenter ini pada dasarnya menyelidiki efek peternakan hewan terhadap lingkungan dan perubahan iklim
Mereka mencoba menyelami lebih dalam mengenai pengaruh konsumsi daging dan susu terhadap Bumi. Di samping itu, mereka mencoba memberikan solusi bahwa pola hidup nabati merupakan solusi terbaik. Film ini mengungkapkan bahwa pada 2030, karena penggundulan hutan untuk menanam pakan ternak, hanya 10 persen hutan yang akan tersisa.
Oleh karena itu, mereka pun mengimbau agar manusia lebih bisa mengambil tindakan dari sekarang. Di samping itu, mereka juga memperlihatkan bahwa ada prediksi air tanah di seluruh dunia dapat habis dalam kurun waktu 30 tahun lagi. Mereka pun memberikan narasi bahwa makan ikan bukan jawaban yang tepat untuk permasalahan ini.
Mereka memperlihatkan bahwa akuakultur membawa masalah sendiri yang juga memiliki efek destruktif terhadap planet Bumi. Film ini menunjukkan bagaimana ikan yang dipelihara di peternakan dipompa dengan segala macam antibiotik dan bahan kimia.
Antibiotik dan bahan kimia tersebut dapat membunuh parasit dan bisa menjadi racun bagi manusia. Para pembuat film diam-diam mengunjungi peternakan salmon di Skotlandia. Di sana, mereka diperlihatkan kenyataan buruk dari akuakultur.
Artikel terkait: Menguak Sisi Lain Seleb Terkenal, Ini 11 Film Dokumenter Artis di Netflix
Raline Shah Didapuk Jadi Narator untuk Versi Bahasa Indonesia
Film Eating Our Way to Extinction ini pun dirilis dalam versi bahasa Indonesia dengan judul Kisah Manusia Merangkai Punah. Untuk versi bahasa Indonesia ini, aktris Raline Shah didapuk menjadi narator. Dilansir dari Antara, aktris kelahiran 4 Maret 1985 tersebut mengungkapkan rasa bangganya. Baginya, film ini memberikan sudut pandang baru mengenai konsekuensi atas pilihan kehidupan manusia sehari-hari.
“Saya merasa bangga dapat terlibat secara langsung pada film dokumenter yang sangat menyentuh sekaligus menghibur ini. Film ini memberi sudut pandang baru mengenai konsekuensi dari pilihan kehidupan kita sehari-hari yang berdampak langsung pada lingkungan hidup,” jelas Raline Shah.
Artikel terkait: Asik! 6 Film Dokumenter Netflix untuk Anak Kini Bisa Dinikmati di TVRI
Awal Mula Raline Shah Terlibat
Dalam kesempatan yang sama, Raline Shah pun menceritakan keterlibatannya dalam produksi film tersebut. Ia mengatakan bahwa awalnya, ia terlibat dalam proyek tersebut karena diajak oleh seorang teman yang juga terlibat dalam proses produksi, Ludovic Brockway. Brockway kebetulan menjadi director of photography untuk film tersebut.
“Keterlibatan saya di sini karena ada teman saya, dia director of photographer untuk film ini dan kebetulan kami suka go hiking bareng. Terakhir itu kami ke Kilimanjaro untuk ducumentary ini,” terangnya seperti dikutip dari Antara News.
Dalam keterlibatannya, ia dan Brockway pun sering kali berdiskusi mengenai distribusi film tersebut. Mereka berusaha untuk memutuskan apakan film tersebut dijadikan film komersil atau tidak. Selain itu, mereka juga mendiskusikan adanya kemungkinan untuk adanya alih bahasa ke bahasa Indonesia agar masyarakat Indonesia lebih mudah untuk menikmatinya.
Brockway pun menyarankan Raline Shah untuk menjadi pengisi narator film Eating Our Way to Extinction. Raline Shah pun langsung mengiyakan. Ia merasa tertantang atas tawaran dari Brockway. Lebih lanjut, Raine Shah pun menceritakan hambatannya dalam menjalankan proyek tersebut.
“Dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, biasanya lebih banyak kata-kata untuk menjelaskan dalam satu kalimat dalam bahasa Indonesia, untuk disempitkan ke dalam satu scene pendek kadang-kadang susah untuk bisa menjelaskan dengan baik dan benar,” ungkap Raline Shah.
Artikel terkait: Sinopsis dan Fakta Menarik ‘Halftime’, Film Dokumenter Jennifer Lopez
Raline Shah Sempat Mencoba Gaya Hidup Vegan
Dalam film ini digambarkan bahwa gaya hidup vegan atau plant based merupakan solusi untuk menyelamatkan Bumi. Gaya hidup vegan merupakan praktik berpantang dari penggunaan produk hewani, khususnya dalam makanan. Para vegan menolak pandangan bahwa hewan merupakan komoditas yang bisa diperjualbelikan.
Ternyata, Raline Shah pun pernah mencoba gaya hidup ini meskipun belum mampu sepenuhnya. Melansir dari Detik Health, pemeran Riani dalam film 5 cm tersebut mengatakan bahwa menjadi vegan memang tidak gampang. Selama pandemi COVID-19, ia pernah mencoba menjalani gaya hidup ini.
“Saya sendiri sebenarnya selama pandemi dua tahun itu vegan. Tapi semejak dari situ, sekarang lebih banyak plant-based. Jadi mungkin makan daging cuman dua kali seminggu,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa ia belum bisa vegan seutuhnya karena tubuhnya yang masih membutuhkan protein hewani pada masa-masa tertentu. Saat menstruasi, Raline Shah ternyata masih membutuhkan konsumsi daging merah. Selain itu, ketika hari raya iduladha, ia pun turut serta menikmati daging.
“Kalau pun kita makan daging, harus tahu proses produksinya dari mana. Biasanya kalau saya makan, misalnya kemarin Hari Raya Haji saya masih makan (daging sapi). Karena itu lokal, disembelih khusus dan dimasak,” ungkapnya.
“Saya kadang merasa membutuhkan daging. Makanya belum full vegan. Ada masa-masa haid, memerlukan daging merah. Sebenarnya ada alternatif protein yang bisa menggantikan itu, tapi mungkin aku belum siap saja,” lanjutnya.
Artikel terkait: 15 Film Tentang Hari Bumi, Soroti Isu Kerusakan Lingkungan
Harapan Raline Shah terhadap Film Eating Our Way to Extinction
Sebagaimana dikutip dari Warta Kota, Raline Shah pun mengingatkan manusia agar lebih peduli terhadap lingkungan. Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh manusia merupakan hal yang bisa mengancam eksistensi manusia di muka Bumi ini.
“Kami ingin komunukasika ini, karena dari kebiasaan-kebiasaan manusialah, bisa menyebabkan kepunahan diri kita sendiri,” ungkapnya.
“Kita bisa melakukan sesuatu dengan apa yang kita lakukan, hal itu jadi perspektif aja dan menggerakan hati kita peduli terhadap lingkungan,” lanjutnya.
Oleh karena itu, dengan rilisnya film ini, ia pun berharap agar masyarakat Indonesia turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan mengambil keputusan-keputusan bijak dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya berharap melalui film ini, pesan positif tentang upaya sederhana yang bisa kita pertimbangkan dapat tersampaikan dengan sempurna. Saya sangat bangga bisa terlibat pada proses kreatif pembuatan karya yang impactful ini,” harapnya.
Demikian beberapa fakta di balik film Eating Our Way to Extinction. Film ini bisa ditonton Parents sejak 31 Agustus 2022 lalu melalui platform Youtube.
Baca juga:
6 Fakta Film Dokumenter Downfall, Soroti Tragedi Lion Air JT610
6 Fakta Film Dokumenter Our Father, Kisah Dokter yang Suntikkan Spermanya ke Puluhan Perempuan!
Jangan Ngaku Army Kalau Belum Nonton 7 Film Dokumenter BTS ini!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.