Kecelakaan pesawat terbang adalah momok menakutkan dan sebisa mungkin dihindari. Namun, tidak menutup kemungkinan hal ini bisa saja terjadi di dunia ini. Film dokumenter Downfall : The Case Against Boeing menjadi salah satu medium yang membahas peristiwa tersebut.
Bagi Parents penikmat channel National Geographic, pasti tak asing dengan serial Air Crash Investigation. Sesuai judulnya, series ini mengulik ragam peristiwa tragis kecelakaan pesawat yang terjadi di berbagai belahan dunia.
Kini, salah satu film bergenre serupa bisa dinikmati di platform Netflix. Berikut sederet fakta tentangnya!
6 Fakta Tentang Film Dokumenter Downfall : The Case Against Boeing
1. Diangkat dari Kisah Nyata
Sumber: Tempo
Per Jumat (18/2) kemarin Netflix merilis sebuah film dokumenter terbaru bertajuk Downfall: The Case Against Boeing. Film yang disutradarai oleh Rory Kennedy tersebut mengulas hasil investigasi di balik kecelakaan dua pesawat dalam waktu berdekatan.
Pesawat nahas tersebut merupakan B737 MAX buatan Boeing, yang dioperasikan oleh Lion Air (JT610) dan Ethiopian Airlines (ET302).
Pesawat Boeing 737 MAX Lion Air JT 610 mengalami kecelakaan pada 29 Oktober 2018, sesaat setelah take off dari bandara Soekarno-Hatta. Peristiwa ini menewaskan 189 jiwa yang terdiri dari 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak, 2 bayi, 2 pilot, dan 5 kru.
Tak berselang lama tepatnya enam bulan kemudian, Ethiopian Airlines ET302 jatuh pada 10 Maret 2019. Masih menggunakan tipe pesawat yang sama, kecelakaan ini mengakibatkan 157 jiwa melayang.
Salah seorang narasumber dalam film bahkan menyebutkan, dua kecelakaan pesawat dalam waktu hanya lima bulan adalah sesuatu yang jarang terjadi. Terlebih, pesawat yang digunakan merupakan jenis pesawat baru.
Artikel terkait: 5 Fakta Menarik Kadet 1947, Film Bertema Sejarah yang Bertabur Bintang
2. Penyebab Kecelakaan
Sumber: The Seattle Times
Hasil investigasi kedua kecelakaan ini dalam film menunjukkan fitur MCAS (Maneuvering Characteristics Augmentation System) di B737 MAX menjadi faktor yang berkontribusi pada kecelakaan.
MCAS atau Maneuvering Characteristics Augmentation System bekerja secara otomatis, meski pesawat terbang manual (autopilot mati). Tujuannya sebenarnya mulia, yakni memproteksi pesawat dari manuver yang berbahaya, seperti mengangkat hidung pesawat terlalu tinggi yang bisa mengakibatkan stall.
Namun, fitur tersebut justru membuat hidung pesawat menukik ke bawah. Mirisnya, terungkap fakta bahwa Boeing tidak pernah memberikan informasi mengenai fitur terbaru tersebut kepada para pilotnya.
Bahkan, Asosiasi pilot di Amerika Serikat (AS) dan di berbagai belahan dunia baru mengetahui fitur otomatisasi di pesawat Boeing 737 MAX 8 pasca kecelakaan Lion Air JT610.
Artikel terkait: Jadi Reuni Tiga Bintang Jurassic Park, Simak 5 Fakta Film Jurassic World Dominion
3. Boeing Menutupi Kesalahan
Pasca kecelakaan, Boeing nyatanya berusaha menutupi kesalahan. Mereka berdalih para pilot yang belum kompeten mengoperasikan pesawat. Namun, ‘bangkai’ yang disembunyikan dengan erat pasti akan ketahuan juga.
Hasil penyelidikan tim penyidik membuktikan sebaliknya. Berdasarkan hasil hearing dan pemeriksaan dokumen yang dilakukan oleh anggota kongres dan Boeing, ditemukan bahwa Boeing memang sejak awal menyembunyikan fiur terbaru.
Tujuannya untuk menghindari kerumitan birokrasi dan persetujuan FAA sebagai lembaga regulator penerbangan sipil di Amerika Serikat. Tak hanya itu, saat pilot Lion Air meminta latihan khusus untuk mempelajari 737 Max, Boeing menolak dan menyatakan bahwa pelatihan tidak diperlukan.
Dalam penyelidikan, Boeing terbukti tidak terbuka terkait keberadaan sistem MCAS yang menjadi penyebab kecelakaan tragis yang merenggut ratusan nyawa.
4. Abaikan Kecacatan Pesawat
Sumber: Business Insider
Film Downfall: The Case Against Boeing menjelaskan fakta mengejutkan lain, bahwa Boeing mengetahui adanya kecacatan pada pesawat. Akan tetapi, mereka memilih untuk mengabaikannya.
Film ini juga mengungkapkan adanya pemangkasan biaya produksi demi kepentingan bisnis tanpa mempertimbangkan keselamatan penumpang. Fakta ini menyulut kemarahan publik, utamanya keluarga korban.
“Kecelakaan tragis Lion Air Penerbangan 610 dan Ethiopian Airlines Penerbangan 302 mengungkap perilaku curang. Karyawan Boeing memilih keuntungan daripada keterusterangan dengan menyembunyikan informasi material dari FAA mengenai pengoperasian pesawat 737 MAX dan terlibat dalam upaya menutupi fakta,” ungkap pejabat Asisten Jaksa Agung David Burns mengutip laman Rolling Stone.
Artikel terkait: Sudah Tayang Di Bioskop! Ini Fakta Film Uncharted yang Dibintangi Tom Holland
5. Menghadirkan Keluarga Korban Jadi Tantangan Terbesar
Sebagai sutradara, pamor Kennedy sudah sangat dikenal dalam meramu film dokumenter. Ia berhasil menyabet Piala Oscar kategori Film Dokumenter pada 2015 silam kala menyutradarai Last Days in Vietnam.
’’Sulit untuk diproses, untuk dipahami. Segera menjadi jelas bahwa cerita yang lebih besar menghubungkan keduanya. Sebanyak 346 nyawa telah hilang –bagaimana kecelakaan ini bisa terjadi?’’ katanya sebagaimana dilansir Rolling Stone.
Demi menguak fakta sejelas-jelasnya, Kennedy menuturkan bahwa menjadi tantangan berat baginya menghadirkan keluarga korban. Pihak keluarga tidak percaya dengan media, utamanya dengan tuduhan bahwa mereka menuntut ganti rugi secara materi.
Pun mengisahkan ulang tragedi tersebut ibarat membuka luka lama bagi keluarga yang tiada.
’Aku ingin mereka bisa mempercayai proses ini bersamaku dan bahwa aku akan terus menghormati mereka, dan pengalaman serta perspektif mereka. Aku pikir pada akhirnya membuat film yang benar-benar berfokus pada fakta dan meminta pertanggungjawaban Boeing,’ sambung Kennedy mengutip laman The Hollywood Reporter.
6. Sajikan Aspek Terbaik
Terlepas dari duka yang amat mendalam, film ini menyajikan visual yang sangat baik. Kennedy sangat piawai dalam menghadirkan beragam sudut pandang dari pihak esensial.
Mulai dari pilot saat pesawat itu jatuh, hingga grafis penjelasan kerusakan pesawat yang mudah dipahami. ’’Kami tidak mencoba untuk berpura-pura bahwa inilah yang mereka alami, tapi ini membantu Anda memahami secara teknis apa yang mereka alami dan secara emosional,’’ tukas Kennedy.
Kendati memuat banyak istilah teknis yang berhubungan dengan mesin, Kennedy mampu mengemasnya dengan baik. Hal ini menjadi kelebihan bagi orang awam sehingga mudah mencerna dan tentunya menambah wawasan.
Demikian sederet fakta tentang film dokumenter Downfall, Anda tertarik menontonnya akhir pekan ini?
***
Baca juga:
Pecah Rekor Netflix di Hari Pertama Tayang, Ini 5 Fakta Film Red Notice
Fakta Film Drive My Car: Film Jepang Pertama yang Masuk Nominasi Best Picture Oscar
Dibintangi Lady Gaga, Ini Sinopsis dan Fakta Menarik Film House of Gucci
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.