Kisah Fientje Maritje Suebu, Perempuan Pertama yang Menjadi Duta Besar dari Papua

Berikut beberapa fakta menarik dari Fintje Maritje Suebu, duta besar dari Papua yang merupakan perempuan Papua pertama yang menjadi dubes.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo baru melantik tiga orang duta besar yang akan dikirim ke beberapa negara tetangga pada Rabu (12/1/2022) lalu. Salah satu yang dilantiknya di Istana Negara adalah Fientje Maritje Suebu, seorang perempuan asal dari Papua yang mengemban tugas sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBPP) Indonesia untuk Selandia Baru, Samoa, Kerajaan Tonga, juga termasuk Kepulauan Cook dan Niue. 

Ini dia beberapa fakta menarik mengenai kehidupan dan pekerjaan Fintje Maritje Suebu. 

Kisah Fientje Maritje Suebu, Perempuan Pertama yang Menjadi Duta Besar dari Papua

Perempuan Pertama Duta Besar dari Papua

Foto: CNN Indonesia

Nama Fientje Maritje Suebe tiba-tiba menjadi pusat perhatian bukan lantara profesinya. Tapi gendernya dan tempat ia berasal. Duta besar perempuan mungkin sudah banyak di Indonesia, tapi duta besar dari Papua yang berjenis kelamin perempuan adalah yang pertama kalinya.

Tidak hanya itu, melansir Kompas TV, Fientje Suebu juga ternyata putri satu-satunya dari keluarganya. Fientje yang kelahiran Sentani, Jayapura, memiliki ayahnya seorang kepala suku di salah satu distrik di ibukota Jayapura dan lima orang saudara kandung yang semuanya laki-laki.

Sebagai anak perempuan satu-satunya, bukan berarti kehidupan Fientje santai. Ia mendapat didikan keras tidak hanya dari ayahnya dan juga kakaknya laki-laki.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: 7 Artis Korea dari Keluarga Kaya Raya, Siapa Saja?

31 Tahun Berkarier di Kementerian Luar Negeri

Foto: Wikipedia, Kompas

Ibu tiga anak ini sudah mulai bekerja di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI sejak 31 tahun lalu. Jauh sebelum bergabung dengan Kemenlu, Fientje menempuh pendidikan S1 di Universitas Cendrawasih, Jayapura, jurusan Literatur Bahasa Inggris di tahun 1981. Setelah lulus di tahun 1985 ia segera pindah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya dengan mengambil kursus Diplomatik Junior di Sekolah Dinas Luar Negeri (angkatan XI). Lulus dari sana, Fientje langsung direkrut oleh Departemen Luar Negeri.

Berikut sepak terjang Fientje di Kemenlu RI mengutip dari akun Linkedin:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Staf Direktorat Organisasi Internasional (1986-1989).
  • Sekretaris II (1989-1993) Kedubes RI di Harare, Zimbabwe
  • Kepala Bagian Direktorat Afrika dan Timur Tengah, Direktorat Jenderal Politik (1993-1997)
  • Konselor Kantor Perwakilan RI di Brussel, Belgia (1997-2001)
  • Wakil Direktur Kasubdit Direktorat Kerjasama Intra dan Antar Kawasan Amerika dan Eropa, Direktorat Amerika dan Eropa (2001- 2004)
  • Penasihat Menteri Kedubes RI di New Delhi, India (2004-2008)
  • Kepala Divisi Administrasi dan Dokumentasi Sekretariat Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika (2008 -2012)
  • Penasihat Menteri Kedubes RI di Ottawa, Kanada (2012 -2016)
  • Diplomat Madya Direktorat Asia Selatan dan Tengah – Direktorat Jenderal Asia-Pasifik dan Afrika (2016-2018)
  • Wakil Kepala Misi Kedubes RI di New Delhi, India (2018–2022)
  • Dubes RI di Selandia Baru

Berkemauan Kuat dan Ingin Terus Maju

Foto: presidenrigo.id

Perempuan Papua yang satu bukan tipe orang yang lekas puas. Ia memiliki impian untuk terus maju dalam hal karier di tempatnya bekerja. Di tahun 2002 ia mengikuti Kursus Diplomat Pertengahan Karir (tingkat Sesmadya). Setelah itu Kursus Diplomatik Senior (tingkat Sesparlu) di tahun 2004. Kegigihannya untuk maju dan mau belajar itulah yang membawanya melesat hingga ke posisi yang sekarang.

Oleh rekan-rekannya, ia juga dianggap mampu beradaptasi sehingga mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan segala perkembangan yang ada di dunia. Tak heran jika Fientje mampu bertahan di Kementerian Luar Negeri selama lebih dari 31 tahun. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: 10 Daftar Harta Kekayaan Artis Anggota DPR RI, Siapa Paling Besar?

Lolos Uji Kelayakan dan Melenggang ke Selandia Baru

Foto: HerStory

Sebelumnya, Fientje menjabat sebagai Wakil Kepala Misi Kedubes RI di New Delhi, India (2018–2022). Dan pada Juli 2021 ia menjalani ujian yang diadakan DPR dan dinyatakan lolos uji kelayakan dan kepatutan sebagai duta besar. Hingga kemudian ia ditetapkan sebagai Duta Besar untuk Selandia Baru, Samoa, Kerajaan Tonga, serta Kepulauan Cook dan Niue. Dengan demikian, Fientje Suebu dinyatakan sebagai perempuan pertama yang menjabat duta besar dari Papua.

Kelihatannya Fientje menjalani profesinya tanpa hambatan, ya, Bunda. Tapi sebenarnya, puluhan tahun berkarier di dunia diplomasi sekaligus menjadi ibu dari tiga anak, bukanlah hal yang mudah, lho. Hampir tiap beberapa tahun sekali ia harus memboyong keluarga pindah negara. Belum lagi mengurus keperluan mereka dalam hal pendidikan dan lainnya. Beruntung, negara turut membantu mengatur segalanya. Namun dalam hal adaptasi, bukan hanya dirinya saja yang harus beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru yang notabene berbeda sekali dengan di negaranya, tapi juga anak-anaknya yang beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan pergaulannya. 

Artikel terkait: Vina Fan, Berawal dari Parodi hingga Diundang Kedutaan India dan Bikin WebSeries

Bisa karena Dukungan Suami dan Anak-anak

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Foto: Viva.com

Beruntung ia memiliki suami, Philpus Sarwom, yang siap membantunya kapan saja. Pencapaian karier yang didapatkannya tidak ia usahakan sendiri, tapi ada peran suami dan ketiga anaknya di dalamnya.

Sebagai perempuan Papua, ia berharap apa yang didapatnya bisa menjadi tolak ukur bagi perempuan lain dari sukunya untuk terus semangat memajukan diri dan pikirannya. Pengalamannya menjadi contoh bagi siapa saja, bahwa perempuan memiliki kesempatan untuk menduduki posisi eksekutif, legislatif, atau yudikatif, di negara Indonesia.

“Prestasi yang menghasilkan kebahagiaan. Kami berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam hidup ini dan merasa senang karenanya,” kata Fientje melansir Kompas.com. “Baik di tempat kerja, di rumah, membesarkan keluarga dan memelihara hubungan, mendidik anak-anak, atau apa pun yang mengarah pada kepuasan adalah kesuksesan,” tambahnya lagi.

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga:

Tak Seindah Drakor, Ini 4 Pengalaman Tak Menyenangkan Saat Solo Traveling ke Seoul

Syarat Menikah dengan WNA dan Dokumen yang Harus Dilengkapi

7 Tips Penting Liburan ke Luar Negeri Kala Pandemi